Ar·cane(adj)
"understood by few; mysterious or secret"Cahaya cerah menyinari kota Amsterdam, kota dengan segudang museum yang menarik hati. Hari yang cerah di tengah musim panas adalah waktu yang tepat untuk bercocok tanam di kebun kecil keluarga, sekedar menambah bahan makanan bagi keluarga disamping berkebun merupakan hal yang sangat menarik dilakukan bersama keluarga.
Cahaya lembut itu menerobos tirai putih tepat mengenai wajah seseorang. Lihat rambutnya yang pirang terlihat berkilauan. Bintik bintik disekitar kulit putihnya menambah kesan lucu. Tulang rahang kokoh dan hidung bangir yang menambah kesempurnaan sebuah mahakarya tuhan. Sebuah mata bulat bening memandang tanpa berkedip seorang yang parasnya bak patung dewa Yunani itu hingga..
"Sudah puas mengangumi wajahku ?" Suara rendah itu mengejutkan si wanita dari aksi mari melihat wajah Dimas di pagi hari. Sontak tawa kecil nan manis mengalun dari belahan bibir wanita itu.
"Entahlah, aku tidak pernah puas tentang apapun yang berhubungan dengan mu" senyumnya mengembang, merekah dengan sempurna.
"Ayo bangun, ini sudah siang... Kau mau terlambat bekerja?" Segera Dimas beranjak dari gelung selimut dengan sedikit tidak rela. Mengerjakan mata mengumpulkan kesadarannya dan bergegas mandi. Sementara Valerie memasak untuk sarapan pagi mereka.
Selang beberapa menit kemudian Dimas telah selesai dengan berbagai ritual paginya. Ketika tengah asik mengancingkan jasnya matanya tak sengaja melirik ke arah nakas. Terdapat foto kelulusan dirinya disana terpajang dengan apik. Dirinya tersenyum mengingat momen itu dan kejahilan Valerie.
"Maaf Emelie, ini bukan sesuatu yang bisa diatur seperti itu. Hati tidak bisa memilih untuk berlabuh dimana kamu suka... Tidak seperti itu cara kerjanya, ya aku akui bahwa ini sedikit jahat untukmu, tapi aku telah mengatakan dengan jelas bahwa aku tidak bisa menyukaimu Emelie...aku juga berusaha untuk tidak memberikan harapan yang kedepannya bisa menyakitimu... Sungguh aku minta maaf, aku yakin kamu akan menemukan laki laki yang tentunya lebih baik daripada diriku, yang akan menjaga dan mencintaimu sepenuh hati... Kumohon jangan berharap padaku dan membuatmu makin sakit" diusapnya pelan kepala Emelie.
"Jaga dirimu ya... Kuharap kelak ketika kita bertemu, kamu sudah bersama dengan laki laki baik yang mampu menjagamu" Dimas tersenyum dan merangkul Emelie memberikan kekuatan dan sedikit ketenangan.
"Ekhmm... Wah sepertinya asik sekali" keduanya terlonjak kaget melihat Valeri berkacak pinggang dengan mata memicing kearah keduanya
"In- ini tidak seperti yang kamu pikirkan, ak-aku hanya-" Dimas seketika berkeringat dingin jika sudah berhadapan dengan Valeri yang begini
Tawa manis mengalun dari bibir Valerie "Aku hanya bercanda, aku tidak sepossesif itu ya, aku hanya ingin mengerjai kalian saja... Kupikir Emelie perlu waktu untuk mengutarakan semuanya" Dimas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Kupikir kau benar-benar marah" beginilah nasib seorang Budak Cinta merasa merana jika kekasihnya marah
"Ayah? Ayah kenapa senyum senyum seperti orang gila? Ayah tidak gila kan?" Lamunan Dimas buyar seketika memandang gadis kecil kurang ajar yang sialnya adalah putri tunggalnya.
"Ibu meminta ayah turun, sarapan sudah siap" Kilandra segera berbalik dan meninggalkan ayahnya yang dikiranya gila
Dimas tersenyum, tak terasa waktu berjalan dengan cepat, diliriknya cincin pernikahan nya dengan Valerie. Sudah 9 tahun rupanya dari kelulusannya. Dan terhitung 5 tahun lamanya dia menikah. Dan Kilandra gadis tengil itu telah berusia 4 tahun. Dirinya dan Valerie selalu geleng-geleng jika melihat tingkah bejat Kilandra. Dia selalu punya segala aksi yang menyebalkan. Tapi dia tidak pernah mempermasalahkannya selama anak itu tumbuh sehat dan cerdas. Yah begitulah si Kiki (panggilannya) tumbuh dengan baik. Malaikat ah bukan setan kecil itu lahir tepat setahun usia pernikahan mereka dan terus bertumbuh dengan baik hingga sekarang. Setiap hari ada saja pertanyaan nyeleneh bahkan tingkah anehnya. Mulai makan kerupuk dengan teh dan berbagai makanan tidak lazim lainnya strawberry dioven terlebih dahulu, memasukkan kadal kedalam sepatu Valerie, Menganti pasta gigi dengan tanah dan sialnya aku tidak melihat, menaruh kembali sikat gigiku yang sudah terjatuh ke toilet sehingga aku tidak sengaja menggunakannya. Memasang tali didepan pintu, yang katanya ingin mempelajari bagaimana kecepatan manusia jatuh dipengaruhi gaya gravitasi dan juga massa manusia. Yah begitulah tapi terlepas itu dia adalah satu satunya buah cinta kami.
Setelah berbagai hal yang kami lewati. Setelah Kisah cinta ini terombang-ambing di lorong waktu, tersapu badai dan penuh dengan urai tangis. Akhirnya kami menemukan kebahagiaan. Membangun perusahaan sendiri menikah dan memiliki Kilandra. Suatu hal yang benar benar membahagiakan. I can't believe that I am already make a family, my own family. Bukan bahagia yang Happily Ever After tapi bahagia yang nyata. Kadang kami bertengkar, berteriak, menangis namun kemudian bersama-sama meminta maaf, mengakui kesalahan dan memperbaiki diri. Karena saling melengkapi bukan tentang 50 + 50 tapi bisa juga 99 + 1 walaupun kecil jangan diremehkan ya 1 persen juga penting untuk melengkapi dan menjadi satu kesatuan utuh. Kehidupan manusia bukan dongeng yang sempurna tanpa cela, kehidupan manusia itu selalu ada kemungkinan, kemungkinan-kemungkinan itu yang kemudian membentuk takdir jadi kalau orang bilang karma itu nyata, menurutku bisa jadi itu nyata bukan karena apa, tapi karena kemungkinan kemungkinan-kemungkinan tadi dan apa keputusan yang kamu ambil mirip hukum sebab-akibat begitu. Jadi berusahalah sebaik mungkin akan peluang yang ada. Termasuk diriku sih dengan Valerie kami perlu banyak mengembangkan diri menjadi lebih baik kedepannya untuk keluarga kami.
Kehidupan sangat misterius dipertemukan oleh waktu dan kamu tidak bisa menebak apa yang akan waktu berikan padamu di masa depan-"AYAH! SUDAHI BERTAPANYA! TIDAK USAH BEKERJA SAJA! TOH AYAH PEMILIK PERUSAHAAN NYA! AYO MENANAM TOMAT AYAH"
Lihat si tengil itu seenaknya saja. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala, terpujilah kesabaran suami Kilandra kelakTAMAT-
"Kik-" tanganku berhenti mengetik keyboard ku. Menoleh pada seseorang yang tengah memanggilku.
"Kenapa kak?" Ujarku padanya
"Ngapain kik serius banget?"
"Ohh ini ngetik sisa cerita, dikit lagi kak nangung. By the way udah mau mulai kah presentasi tahap kedua final LKTInya?" Tanyaku takut-takut terlalu asik tenggelam dalam waktu menulisku. Hari ini tengah ada final LKTIN atau Lomba karya tulis ilmiah tingkat Nasional dimana aku menjadi moderator acara tersebut namun tiba tiba saja aku mendapatkan ide dalam membuat cerita sehingga kutuangkan saja menunggu waktu istirahat selesai
"Belum kok masih lama masih istirahat" seketika ruangan menjadi tambah ramai ketika Kak Bobby dan Kak Devid ketua dan wakil ketua BEM ku datang. Semua bersenda gurau termasuk Gavin yang ada di sebelahku asik menyimak obrolan sambil makan sebuah kue lemper.
"Kak Vid katanya Naruto mati ya?" Seruku melontarkan candaan bergabung dengan mereka, mengingat banyak media yang menuturkannya. Sebagai anak yang suka belajar bahasa tentu aku cukup akrab dengan film-film dari negara yang aku pelajari bahasanya termasuk Naruto yang merupakan serial kesukaanku dari kecil
"Ihh kikik, tak kira kamu serius banget orangnya, belajar terus gitu" heran Kak Bobby
"jangan salah Bob, penulis terkenal nih banyak yang baca karyanya" aku terhenyak, ternyata ada juga yang tahu terkait tulisanku. Yah selama ini aku tidak terlalu berekspektasi banyak karena cenderung orang lain meremehkan sesuatu. Maka dari itu tak banyak yang tahu jika aku menulis cerita. Cenderung enggan menyampaikan perasaan dan menuangkan melalui cerita. Anak dengan sejuta kisah kelam yang enggan dikasihani.
Beginilah hidup muram yang kualami. Cinta bukanlah sesuatu yang akrab aku rasakan dan jalani. Di 21 tahun hidupku cinta hanya wacana dalam cerita di buku buku non fiksi yang kuketahui. Hingga seseorang yang menarik atensiku, seorang yang mampu mengobrak-abrik jalan cerita yang aku buat. Yang membuatku penasaran akan dirinya.
Fin
Hai ges this is last part, aku kasih dikit kisi untuk selanjutnya ya soalnya bakalan nyambung ceritanya.
Gimana menurut kalian? Mau di up apa enggak? Let me know yaa di kolom komentar..
Untuk Dimas beneran tamat dengan happy ending ya
Untuk selanjutnya bakalan aku up segera. Maaf maaf nih yak akhir akhir ini jarang up bahkan nggak pernah hal ini karena aku kemarin sibuk organisasi dan sekarang sih syukur nya udah lengser jabatan jadi nantikan terus ya karya karya aku
Jangan lupa vote dan komen, biar aku tambah semangat dan cepet up.
Jangan lupa juga baca cerita gadis berpayung pelangi
See yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimas Van Dijk
FantasyDimas Van Dijk adalah seorang remaja keturunan Belanda yang hidup di Indonesia pada masa penjajahan. Seorang yang menjadi alasan balas dendam dari seorang Ivanna Van Dijk, tak begitu banyak cerita yang mengalir tentangnya. Membuatku penasaran tentan...