12;; Gendung Kantor

294 82 14
                                    

[Author's POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Author's POV]

"Kalian semua... hah... hah... baik-baik saja?" Tanya Seungwan dengan nafas terengah-engah memandangi semua orang di sana yang masih berusaha mengatur nafas. Saat ini, mereka masih di tengah kawasan Seocho menuju Apgujeong dan terjebak di dalam gang kecil.

"Eo, kau juga baik-baik saja?" Hoseok bertanya balik yang di jawab anggukkan Seungwan, "Eo."

"Sekarang kita harus bagaimana?" Tanya Seulgi memandangi Taehyung yang masih menetralisir detak jantungnya. Sekarang Taehyung tampak sebagai pemimpin membuat yang lain juga memandanginya. Bahkan Taehyung tidak tau tujuan mereka dan di mana harus bersembunyi. Sebab saat ini mereka terjebak, tidak bisa keluar dari gang karena di luar dipenuhi manusia berdarah yang mondar-mandir di jalanan.

"Yaaa katakan. Kau sendiri yang menyuruh kami menuju Apgujeong. Kau harus bertanggung jawab dan mencari cara agar kita mendapat tempat persembunyian, saekkia." Seokjin berujar setengah berbisik dengan nada penuh emosi membuat Taehyung menggeram rendah hampir menarik kerah lelaki didepannya yang terus memancing emosi, "Diam kau, sialan. Aku juga sedang berpikir."

"Kita juga kehabisan peluru." Ujar Jimin yang masih menggenggam revolvernya membuat Seokjin kesal hingga memukul dinding dibelakangnya, "Shit."

Taehyung pun bangkit berdiri dengan ringisan, menahan sakit di bahunya. Lelaki itu berujar dengan nafas yang masih terengah-engah, "Kita akan memasuki gang ini lalu keluar lewat sebelah sana dan mencari toko atau apapun yang bisa menjadi tempat persembunyian. Lalu..." Taehyung berhenti berujar kala tiba-tiba pandangan jadi buram dan tubuhnya terhuyung hampir terjatuh kalau saja Joohyun tidak segera memeganginya, "Yaaa gwaenchana?"

Pandangan Taehyung kembali normal dan menatap Joohyun dengan anggukkan, meski sekarang Taehyung merasakan sakit kepala luar biasa sampai terdengar bunyi 'nging' di telinga. Taehyung menggelengkan kepala berulang kali, mencoba untuk mengenyahkan rasa sakitnya membuat Joohyun melepaskan lengan lelaki itu dan didudukkan lagi. Joohyun mengeluarkan botol mineral untuk diberikan pada Taehyung yang segera meneguknya. Perlahan, rasa sakit tadi menghilang. Taehyung pun menghela nafas dengan bersandar pada dinding bangunan.

Semua orang menatapnya khawatir, terutama Joohyun yang ada disebelahnya membuat Taehyung berusaha bangkit berdiri lagi sambil memegangi bahu yang masih nyeri kala Seokjin berujar, "Aku berpikir lebih baik kita keluar dari gang ini. Aku tidak yakin jika terus masuk ke dalam apakah aman atau tidak."

"Tapi kita sudah tidak memiliki peluru." Ujar Jimin, "Lagipula tidak semuanya bisa membunuh manusia berdarah walau sudah memiliki senjata masing-masing."

"Yaaa kita masih bisa saling melindungi satu sama lain." Balas Seokjin, "Kita akan kembali sesuai rencana secara berpasangan."

"Aku sudah mengatakannya..." Sooyoung angkat bicara dengan pandangan kosong, "...lebih baik kita bunuh diri saja. Aku sudah lelah harus berlarian dan diselimuti rasa takut seperti ini. Aku... Aku..." Tubuh Sooyoung dihadapkan pada Seungwan yang memegang kedua bahunya dan diguncangkan lumayan kuat, "Sadarlah, Sooyoung-a. Sadar! Apapun yang terjadi, kita harus bertahan hidup. Apa kau mau menyerah begitu saja, hah?"

Life Goes On [삶은 계속된다]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang