Nirmala.
"Lisaaaaa!!! Gimana ini?" rengekku sambil terus menarik lengan kaos Lisa, sementara dirinya masih sibuk mendengarkan rekaman suara yang dikirimkan Galen melalui whatsapp.
"La. Bisa diem nggak? Melar dah nih kaos" gertak Lisa.
"Ya abisan gimana dong? Ini semua gara-gara kamu sih, ngajak minum soju segala"
"Idih, malah nyalahin aku. Kemarin kita kan cuma minum soju, La.. Katanya pas di Australia kamu biasa minum vodka, kan? Kandungan alkoholnya saja tinggian vodka ke mana-mana" balas Lisa acuh. "Lagian kemarin kamu nggak mabuk-mabuk amat, kok. Kedengeran nih dari rekamannya, diajak ngobrol Galen masih lumayan nyambung ngejawabnya"
"Masa sih?"
Lisa mengangguk. "Makanya, dengerin bareng sini. Romantis banget loh percakapannya"
Aku langsung melempar bantal ke wajah Lisa. "Romantis apaan hah? Dia aja yang nggak waras, orang mabuk malah diajak ngobrol"
"Lebih nggak waras mana sama orang yang mabuk malah nelpon mantan?" sindir Lisa.
Aku mengerucutkan bibir. "Ya aku kira kan masih diblokir.."
"Nah. Bukannya yang itu lebih nggak waras? Sudah tau diblokir, masih saja nyoba nelpon?"
Aku mendengus kesal. "Kamu tuh ada di pihak siapa sih sebenarnya?"
"Aku sih ada dipihak orang yang mau usaha saja. Kalau mau lupain ya lupain. Kalau masih suka, ya kejar. Umur segini masih main tarik ulur, yang ada malah jadi perawan tua" Lisa memberikan hpku, nampaknya dia sudah selesai mendengarkan rekaman itu. "Aku sudah dengar semua. Bagus, kok. Lumayan lah kalau dijadiin scene film"
"Aku nyuruh kamu dengerin tuh untuk kasih masukan, bukan untuk kasih review!" omelku sambil melempar Lisa lagi, namun kali ini dengan menggunakan guling.
Sepeti biasa, Lisa hanya bisa tertawa begitu melihatku menderita. Namun, tawanya langsung terhenti begitu pintu kamarnya diketuk oleh salah seorang pelayannya.
"Non Lisa, temannya sudah dijemput"
Aku dan Lisa refleks melihat ke arah jam dinding. Baru jam sembilan pagi.
"Lah? Gimana sih Kak Arlan? Tadi katanya mau jemput abis dzuhur, eh jam segini sudah datang saja. Untung kamu udah mandi" gerutu Lisa.
"Hmm.. Jam praktiknya berubah kali" Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Ya sudah, aku beres-beres dulu, deh. Perlengkapan mandiku belum diberesin"
"Oh ya sudah. Aku bantu sini" Lisa ikut bergegas. "Oh iya mbak, tolong bilang sama yang jemput Lala untuk tunggu di ruang tamu dulu, ya. Lagi mau beres-beres. Kasih sogokan minuman sama cemilan juga deh, takut ngamuk orangnya kalau kelamaan. Orangnya galak soalnya"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Things That We Didn't Say [END]
Fiksi UmumRANKING : 1 #IU [24 November 2021] 7 #VIU [15 September 2021] 69 #VBTS [25 Februari 2022] 98 #Dream [23 September 2021] 100 #Friendzone [23 Sept 2021] Secara mengejutkan Nirmala bertemu kembali dengan Galen, cinta pertamanya semasa SMA. Kini mereka...