💜💜💜
Hari ini sang Putri sangat bersemangat karena kompetisi berburu tahunan sedang dilaksanakan. Ini pertama kalinya ia berpartisipasi. Selama ini, ia hanya diperbolehkan melihat dari jauh saja.
Putri telah bersiap dan pergi bersama keluarga kerajaan menuju arena kompetisi. Arena kompetisi berburu cukup jauh dari istana, memerlukan waktu sekitar 1 jam jika menggunakan kereta kuda.
Setelah sampai Putri langsung mempersiapkan anak panah dengan hati-hati. Juga membawa anak panah yang merupakan hadiah dari Tuan Min.
'Semoga ini adalah hari keberuntunganku' sang Putri mencium cincin yang diberikan oleh tunangannya sebagai tanda keberuntungan dan doa agar ia menang hari ini.
"Putriku, jangan melewati batas berburu hewan kecil ya. Sangat berbahaya diluar sana"
"Tenang saja ayahanda, saya akan berhati-hati"
Putri menaiki kudanya menuju arena berburu yang agak dalam di hutan itu.
"Semoga lain kali aku dapat ikut serta kompetisi seperti ini bersamamu" putri berbicara pada cincin di jari manisnya
Kompetisi berlangsung hingga tengah hari, kini para peserta sedang beristirahat di tenda masing-masing.
Putri sangat puas dengan hasil buruannya, ia mendapatkan beberapa kelinci dan satu babi hutan. Putri mendapat sedikit bantuan dari pengawal kerajaan untuk mendapat babi hutan itu. Putri membanggakan hasil buruannya pada seluruh anggota kerajaan.
"Ayahanda, saya berhasil mendapatkan buruan besar. Anda tidak perlu terlalu khawatir lagi pada saya, saya dapat melindungi diri sendiri"
"Kerja bagus Putriku, sekarang beristirahatlah"
Putri kembali menuju tendanya. Ia sedang menyantap makan siangnya dengan perasaan yang tenang.
Cuaca setelah makan siang entah kenapa menjadi mendung, semua persiapan berburu untuk ronde selanjutnya pun dengan terpaksa dihentikan.
Putri kini hanya berdiam di tendanya. Tiba-tiba saja ia mendapat firasat buruk, ia jadi gelisah.
Dari luar tenda sang Putri terdengar beberapa ksatria bertengkar dengan seseorang.
"TOLONG SEKALI INI SAJA!" Ucap seseorang pada para ksatria
"Anda tidak memiliki izin bertemu Yang Mulia Putri" ucap para ksatria itu
"INI SUNGGUH DARURAT! AYOLAH!" pria itu sengaja membuat keributan agar sang Putri keluar dari tendanya.
Sang Putri yang merasa sedikit terganggu pun keluar. Ia menuju pria yang membuat keributan itu
"Ada apa ini?"
"Putri! Putri! Tidak ada waktu lagi, ayo ikut saya!!" Ucap Kim Tae dengan wajah yang pucat
"Apa yang kau bicarakan? Kenapa aku harus ikut denganmu?" Putri bingung dengan apa yang terjadi tiba-tiba
"TUAN KIM! INI TERKAIT TUAN KIM! AYO CEPAT PUTRI SEBELUM TERLAMBAT" Pria itu kini sudah berada di atas kudanya
"HEI BERITAHU AKU! TUAN KIM KENAPA?!"
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan Putri, ayo kita pergi sekarang!"
Putri berlari menuju kudanya, ia juga membawa belati pemberian Tuan Kim beserta busur dan anak panah.
"AYO PERGI!"
Para ksatria pengawal tadi juga mengikuti Putri dari belakang
'Oh Tuhan, ku harap tidak terjadi apapun' batin sang Putri sambil mempercepat laju kudanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love✅️
FanfictionGenre: Misteri, Romance(?) Cast: Dita Karang, Jinny, Lèa, Minji, Zuu, Soodam "Aku merasa ada yang terus mengikutiku, bahkan dalam mimpi aku merasa dia terus mengawasiku. Ku mohon semoga ini segera berakhir, aku hanya ingin hidup damai dan melakukan...