06. Awal Bertemu

69 15 2
                                    

Sebut Namamu 06

06. Awal Bertemu

.
.
.
.
.


[FLASHBACK]

Hari ini matahari memancarkan sinarnya yang begitu panas, sekarang bulan Juli jadi terasa panas. Sebentar lagi siswa akan menjalani libur musim panas atau libur semester, jadi siswa-siswi akan diliburkan dan menghabiskan bersama keluarga.

Siswa yang bernama Abrian Hirawan adalah Siswa yang lumayan berprestasi berbagai bidan pelajaran. Bahkan nilainya juga lumayan tinggi dan mendapatkan peringkat yang tinggi, dia memiliki paras yang tampan dan sedikit manis. Wajah yang sedikit kalem dan terkesan lembut membuat karakternya juga sedikit pendiam dan pemalu.

Banyak siswi yang mendekatinya tapi alhasil dia menolak semua dengan alasan dia ingin fokus untuk belajr dan sekolah. Dia hanya fokus untuk belajar demi mendapatkan tempat yang layak dimasyarakat, karna dia berada dikeluarga yang selalu dipandang rendah oleh orang-orang sekitarnya.

Sekarang Ian berada dibangku kelas 2, dan dia kokoh untuk mempertahankan nilainya yang sudah lumayan. Sampai sekarang Ian belum perna dekat dengan perempuan, bahkan mencoba mendekati mereka dia enggan. Karna terlalu fokus sekolah masa remajanya pun tak seperti masa remaja anak sekolah lainnya.

Karna sifatnya yang kalem membuat dia tidak punya teman, orang sekitarnya sudah tau bagaimana keadaan Ian sekarang. Semua menghindari nya dan bahkan sering kali ada sekelompok yang membulinya, meskipun tidak sampai melukainya tapi omongan mereka yang bisa merusak mental seseorang yang sedang berada dikeadaan yang susah.

Ian masih asik dengan buku pelajaran nya dimana teman kelasnya sudah asik makan di kantin. Ian membawa bekal seadanya dan botol minuman kecil, kotak kecil yang berisi makanan yang simpel tapi sudah bisa membuat perut dia terisi. Dia tidak perna merasa minder ataupun merasa terasingkan karna dia juga siswa yang harus mendapatkan posisi yang sama disekolah ini.

Bagas: Ian, masih belajar?

Ian: Iya

Bagas: ke kantin yuk

Ian: Maaf, aku bawa bekal

Bagas: Ya udah, aku ke kantin dulu yah

Dia adalah teman Ian yang berada dikelas sebelah, bagas sering mengajak Ian untuk keluar dan belajar bersama. Ian sangat menghormati bersahabatan mereka, karna Bagas selalu membantu Ian jika kesusahan. Bagas yang juga mengerti bagaimana keadaan Ian tetap menghargai sahabatnya itu, dia selalu berusaha membuat Ian tetap berada dikeadaan yang senang.

Sekarang mereka berada diluar kelas karna sudah jam pulang. Mereka berjalan menuju gerbang, tapi Bagas sepertinya melupakan sesuatu dan pergi kembali kedalam kelasnya untuk mengambil barang yang ia lupa. Kini Ian masih menunggu bagas didekat gerban sendiri.

Matanya tertuju kepada sosok perempuan yang sedang berada di ujung gerbang juga, perempuan itu hanya memandangi Ian dengan tatapan yang entah apa maksudnya. Mereka saling bertatapan lama bahkan orang-orang yang lewat tidak membuat mereka berhenti bertatapan.

Seketika Ian berada aneh dalam hatinya, sedikit sesak dan sakit. Ini baru pertama kalianya ia merasakan hal itu, karna selama ini dia hanya fokus dengan kertas dan buku. Mereka masih saja bertatapan dan tatapan mereka semakin dalam.

Perempuan itu memiliki paras yang lembut dan manis, wajah yang mungil dan cantik membuat kesan yang begitu kuat. Rambut yang di ikat ke belakang dan paduan penjepit rambut warna pink yang menambah kesan imut. Ian sedikit lebih tinggi dari perempuan tadi, dan ian juga memiliki porsi tubuh yang bagus.

Bagas: Ian, kamu lagi ngapain?

Ian: Ahh, uda dapat barangnya?

Bagas: uda nih, Yuk pulang

Ian: Ya udah

Mereka pun berjalan keluar dari kawasan sekolah. Ian yang tadi tidak bisa memalingkan pandangannya dari perempaun tadi kini fokus didepan, karna perempuan tadi juga sudah berjalan menjauh bersama temannya. Ini pertama kali ian sangat penasaran dengan seseorang yang belum perna ian kenal.

Bagas: Ian

Ian: Iya?

Bagas: Aku lagi naksir seseorang

Ian: he? Beneran?

Bagas: tapi aku masih malu ungkapinnya

Ian: yah bilang aja, dari pada nanti di ambil orang

Bagas: Iya sih, tapi aku takut di tolak

Ian: sebelum coba, kita tak taukan bagaimana hasilnya

Bagas: hemm iya... Aku pikir-pikir dulu

Ian: seperinya juga aku sedang tertarik sama seseorang

Bagas: HEEEEEEEEEEE

Ian: Kenapa teriak?

Bagas: haaaaaaa.... Yang benar Ian

Ian: kenapa kaget seperti itu?

Bagas: kamu suka seseorang?

Ian: belum juga sih, cuman tertarik

Bagas: kamu siapa?

Ian: Ha?

Bagas: Kamu bukan Ian... Kamu bukan teman aku

Ian: Ha? Apaan sih?

Bagas: jangan bikin merinding

Ian: Jangan bicara sembarangan ih

Bagas: Beneran?

Ian: Yah tertarik nggak apa-apa kan?

Bagas: siapa yang perempuan yang berani merebut hati pangeranku ini

Ian: He? Jangan ngomong ngaco lagi ih, dasar

Bagas: Aku bakalan cemburu

Ian: Dasar... Aku cuman tertarik belum sampai suka

Bagas: Hemmm... aku bakalan ngambek kalo kamu benar punya pacar

Ian: he? Masa cuman kamu doang yang boleh

Bagas: Yahh yang nemanin aku siapa lagi kalo bukan kamu

Ian: terus?

Bagas: Nggak mau, aku nggak sudih

Ian: dasar (ketawa)


*******
Author: aku juga punya temen seperti bagas yang nggak mau aku nikah dulu T.T

Sebut Namamu: Saat Hujan Turun (S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang