~Zeynar Gian Hanstanta~
~Selamat Membaca~
Keadaan ruang kelas 11 IPS-3 terlihat agak aneh. Semua muridnya kini tengah memperhatikan seorang siswi yang duduk dibangku pada baris kedua dari belakang. Siswi itu sangat antusias mempersiapkan alat tulis seperti buku dan pulpen diatas meja. Kemudian duduk rapi dengan melipat kedua tangannya diatas meja seperti seorang siswi teladan yang siap untuk belajar.
Cici yang kini duduk disamping Zora juga ikut menatap kelakuannya yang tidak biasa itu. Kejadian di Koridor beberapa saat lalu masih terngiang dikepala Cici saking belum percayanya dengan seorang Claazora yang tidak akan mengejar Reza lagi. Itu sulit dipercaya.
"Kapan gurunya masuk?" Zora tiba-tiba bertanya membuat Cici sedikit tersentak dari lamunannya.
"Se-sebentar lagi,"
Bersamaan dengan jawaban kaku dari Cici bel masuk berbunyi begitu nyaring. Semangat membara Zora untuk belajar membuat semua murid dikelas itu merasa sangat aneh dan bingung secara bersamaan.
"Ada apa?" Sembur Zora agak sarkas. Pasalnya sejak tadi dia juga menyadari lirikan-lirikan dari orang-orang dikelas ini.
Semuanya langsung mengalihkan pandangan mereka kedepan karena takut dengan Zora. Tidak lama kemudian pria yang sudah terlihat berumur memasuki kelas mereka.
"Selamat pagi anak-anak!"
"Paagiii Paak!!" Jawab semuanya serentak.
-----
"Zeynar Gian H. "
Seorang guru bk tengah membaca satu persatu nametag murid yang terlambat hari ini. Ada tiga orang yang terlambat dan dua orang diantaranya merupakan duta keterlambatan yang memang hampir setiap hari terlambat kecuali orang yang baru saja dia sebut tadi.
"Kamu murid baru yang baru dua hari sekolah disini kan?" Tanya sang guru dengan wajah yang memang sudah terlihat galak. Tapi murid yang bernama Zeynar itu hanya menatap tanpa minat.
"Kalau tidak salah, kamu juga yang memakai seragam berbeda dari yang lainnya kemarin?" Tebak guru itu lagi.
"Kalau ditanya itu jawab!!" Guru itu sedikit membentak tapi pemuda yang dibentak itu langsung menyorot sang guru dengan tatapan dingin dengan aura menyeramkan.
Dengan kedua tangan yang berada disaku celana. Zeynar maju selangkah, tinggi badannya yang memang lumayan tinggi membuatnya menunduk untuk membisikkan sesuatu pada sang guru.
"Nama lengkap saya adalah Zeynar Gian Hanstanta." Bisiknya yang tidak dapat didengar oleh dua murid lainnya yang memperhatikan dengan penasaran.
Guru bk itu tersentak membulatkan matanya, pandangannya melirik gerbang sekolah dimana disana ada tulisan besar yaitu 'HANSTANTA SCHOOL' . Sedangkan Zeynar langsung pergi begitu saja dengan langkah santai.
"Lah lah, kok dia bisa pergi gitu aja sih pak!" Protes salah satu murid yang terlambat. Sedangkan guru bk masih dalam keterkejutannya.
"Nggak adil ini namanya pak!" Tambah murid satunya lagi.
"Diam!! Kalian sudah terlambat hampir setiap hari. Sepertinya kalian sangat senang dengan hukuman." Bentak guru itu pada keduanya.
"Tapi diaa..."
"Apa kalian ingin orang tua kalian dipanggil kesini?!"
"JANGAN PAK!!" Jawab keduanya dengan panik.
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)
Fiksi Remaja(LENGKAP) Kiana putri Mahardika, seorang gadis berusia 18 tahun yang lumpuh sejak kecil dan memiliki penyakit kanker yang sulit disembuhkan. Gadis yang sangat berbakat ketika memainkan alat musik piano, suka membaca novel dan memiliki keinginan unt...