Meninggalkan kecanggungan di belakang, Kazuha mengajak Shinji ke sebuah ruangan. Tidak butuh banyak langkah hingga dia sampai sebelum membuka pintu.
"... Nah, ayo masuk. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."
"Y-Ya."
Shinji yang juga dalam situasi yang sama, menundukkan kepalanya karena rasa malu akibat kata-kata yang dia ucapkan sebelumnya.
"Ini... "
Tapi ekspresinya langsung berubah menjadi terperangah pada saat dia memasuki ruangan itu. Matanya menjadi cemerlang seolah menjadi anak kecil yang menemukan mainan yang telah lama diidamkan.
Apa yang ada di ruangan ini dan membuat Shinji seperti itu adalah ratusan kaset DVD game yang terjajar rapi, poster di dinding serta action figure kecil yang berada di lemari kaca juga melengkapi mereka. Ada sofa empuk serta TV di depannya, di bawah rak TV juga terdapat perangkat pemutar permainan generasi terbaru yang tidak akan membuatmu merasa jenuh, karena kualitas untuk menjalankan permainan sangat lancar, serta didukung oleh grafis yang memukau jika permainan yang dimainkan bukan merupakan permainan lawas atau dibuat dengan gaya sederhana.
Jelas, Shinji yang seorang gamer berseru dengan kagum dalam hatinya ketika melihat ini.
"Astaga, aku tidak percaya kau akan membuat ekspresi semacam itu setelah melihat ini."
Kazuha menertawakannya karena melihatnya bersemangat seperti anak kecil. Membuat Shinji menjadi malu setelah sadar akan tindakannya.
"... Apakah Kazuha suka bermain game?"
Tanya Shinji saat menghadap ke arah lain sambil menggaruk kepalanya.
"Ohh, kau akhirnya mulai memanggil namaku. Kupikir kau tidak akan pernah melakukannya sampai sebulan ke depan."
Katanya dengan seringai menggoda. Shinji selalu mencoba untuk menghindari memanggil nama depannya karena tidak terbiasa. Apalagi mereka belum saling mengenal semenjak mereka baru kemarin bertemu. Melihat peningkatan ini, Kazuha menjadi agak senang. Tapi dia segera mengerutkan kening dalam hati.
... Kenapa aku harus senang dengan hal sepele ini? Tidak, ini pasti karena rencanaku bisa berjalan lebih cepat. Pasti itu.
Meyakinkan dirinya akan hal itu, dia mulai menjelaskan alasannya memiliki ruangan ini, yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang gadis, apalagi dirinya yang berasal dari keluarga kaya. Jika orang-orang mengetahui kalau Kazuha suka bermain game, mereka akan menjadi terkejut karena dia memiliki hobi semacam itu.
"Nah, 3 tahun lalu setelah mengetahui dirimu menyukai game, aku juga mulai sedikit mencobanya. Dan cukup menyenangkan setelah memainkannya selama waktu luangku, dan aku sedikit ketagihan setelahnya."
Apa yang dia katakan adalah bohong. Saat mengetahui dunia akan hancur, dia tidak memiliki waktu yang banyak untuk menikmati hal semacam ini dan terus belajar atau berlatih. Dia hanya datang beberapa kali untuk menghilangkan kejenuhannya saat dia mengalami stres berat. Jadi bisa dihitung berapa kali dia keluar masuk untuk bermain.
Tapi Shinji yang tidak mengetahui fakta itu terdiam saat dia menjadi terharu akan apa yang dilakukan Kazuha untuknya. Memiliki seorang pacar yang mencoba memahami dan ingin tahu tentang hobinya jelas merupakan sesuatu yang langka di dunia. Entah kenapa dia merasa sangat diberkati dan hatinya terasa sangat hangat.
Tidak menyadari emosi yang dimiliki Shinji terhadapnya, Kazuha mengajak dia duduk dan mulai bermain bersama. Selama waktu itu mereka juga melakukan percakapan ringan. Entah bagaimana, suasana di sini terasa seperti berada di rumahnya yang membuat Shinji sangat nyaman. Apalagi, Kazuha terus membuat perbincangan menjadi terus berlanjut membuat perasaan canggung yang dimilikinya menjadi hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Role : Make My Own Ideal Hero's Use Former Myself!
AçãoMengisahkan tentang Bumi yang telah berubah semenjak dunia permainan tiba-tiba masuk dalam kenyataan. Shinji Himada yang telah berjuang sekuat tenaga untuk bertahan hidup di dunia yang perlahan digerogoti monster harus mati dalam pertempuran putus a...