'Tak Tak Tak'
Langkah kaki itu melangkah di atas air, mendekat ke arah para shinobi berada. Tim 7 segera sigap bersikap waspada, sementara Sasuke dan timnya hanya diam melihat apa yang terjadi.
Langkah itu berhenti beberapa meter di depan Sasuke, dia mengangkat pedang hitamnya. "Kau ada di sini rupanya, Sasuke!" Senyum terlukis di wajah orang yang menghampiri Sasuke itu.
Sasuke meneguk ludah, aura hitam yang dipancarkan servant di depannya sangat mengintimidasi. Penglihatannya yang kabur samar samar bisa melihat dengan jelas untuk sepersekian detik wajah orang yang terpampang didepannya ini. "Kau Arthuria, bukan?" Tanya Sasuke.
Pedang hitam itu turun "Seperti yang kau harapkan, Sasuke..." Kepalanya lalu menoleh ke arah tim 7 berada, "...sepertinya kau bersenang senang disini, apakah waktunya bagiku untuk menyingkirkan mereka?" Tak berselang lama Arthuria Alter tiba tiba-tiba mengayunkan pedangnya lalu mengerahkan Mana Brust miliknya.
Semua yang ada di sana terkejut, terutama Tim 7, mereka pikir bahwa arah serangan itu akan ditujukan pada mereka.
"Bahaya!" Ucap Kakashi
Tapi Mana Burst itu justru diarahkan untuk menghancurkan jembatan di atas tim 7. Mereka yang ada di sana melihat dengan jelas bagaimana jembatan itu dengan mudah lenyap oleh energi hitam begitu saja menjadi kumpulan debu.
"Apa-apaan itu?!" Ucap Sakura. "Aku pikir dia akan mengarahkan serangannya itu ke arah kita." Setelah debu yang mengeliling sekitar lenyap, jembatan yang awalnya utuh telah hancur tak tersisa, dan di balik itu munculah sesosok gadis.
"Lihat ini, Ruler kah? Tak disangka kau justru datang tanpa harus di cari." Saber Alter kembali mengayunkan pedangnya. "Tapi sayangnya aku sama sekali tidak tertarik berurusan denganmu!" Seru Saber Alter semakin mempererat pegangan tangannya.
"Jeanne!" Di sisi lain terdengar teriakan dari Naruto yang membuat Ruler mendongak. "Naruto, Sakura, Kakashi san!" Ucap Jeanne
"Jadi kalian saling mengenal?" Senyum penuh arti Saber Alter muncul. Entah apa arti dari senyuman itu tapi Jeanne merasa sesuatu yang tidak baik.
Saber Alter kembali ke posisi semula, sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu daripada menyerang Ruler lagi. "Sasuke katakan! Apakah aku harus mengurus mereka?" Saber Alter menoleh kepada Sasuke.
Sasuke menatap Saber Alter dengan matanya yang hampir buta, "Urus lah apa yang menurutmu penting disini, mereka akan menjadi bagian ku." Ucapnya.
"Dengan cedera mu aku tidak yakin kau bisa bertarung secara langsung, terutama matamu yang hampir buta itu, Sasuke. Tapi ya, sudahlah jika itu keinginanmu." Saber Alter menatap kembali ke depan. "Dia adalah gadis yang selalu bersama Sasuke itu? Aku terkejut begitu banyak yang berubah dari dirinya." Ucap Madara melihat peringai Saber Alter sekarang. Zetsu menoleh ke arah Madara, "Menurutmu apakah itu bisa membuat dia mengikuti rencana kita?" Ucap Madara.
"Aku benar-benar tidak yakin, bisa saja hal ini hanya semakin mempersulit kita. Dia akan menjadi penghalang untuk mengendalikan Sasuke." Jawab Zetsu Hitam.
"Kau benar. Melihatnya seperti ini, membuatku yakin bahwa peluang pemberontakannya akan lebih besar dari dirinya yang dulu. Yang jelas, sesuatu yang berkaitan dengan para servant ini telah merubahnya menjadi gelap alih alih bersinar terang seperti dirinya yang dulu." Ucap Madara.
Sasuke di sisi lain tersenyum setelah mendengar ucapan Saber Alter, "Setelah ini selesai kau ikutlah denganku, kau harus menjelaskan begitu banyak padaku." Ucapnya.
"Tidak akan ku biarkan!" Seru Ruler.
"Aku tidak akan membiarkan mu pergi dari sini..." Ruler mengangkat tongkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝 - Naruto x Fate Series
Fanfiction"Aku bertanya padamu, apa kau adalah masterku? Alih alih memanggil hewan kuchiyose miliknya, Uchiha Sasuke justru mendapati seorang gadis berdiri di depannya. "Siapa kau?" 𝙰𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚍𝚒𝚜𝚒𝚗𝚒? Disclaimer : © Fate series mili...