Suara siulan dan gemuruh tepuk tangan mendominasi satu aula, ketika acara pekan seni mingguan A Blaire Nawasena School telah selesai. Berbagai penampilan telah ditampilkan dari masing masing kelas bidang seni.
Perlahan satu persatu hadirin mulai meninggalkan aula, kini giliran Sherryn untuk keluar aula juga. Sekarang tujuan nya adalah ke ruangan administrasi pendaftaran menemui ka Arwana, dan mengambil seragam, karena minggu depan Sherryn sudah sah menjadi murid Nawasena.
Ia berpamitan kepada Keilyn lebih dulu lalu berlari kecil kearah pintu, disana sudah terdapat bi Menik dan pak Waluyo yang sudah menunggu ia keluar.
"Ayok bi kita ke ruang administrasi dulu baru pulang!" Sherryn berujar sembari menarik bi Menik untuk segera bergerak.
"Eh eh iya non, sebentar," Bi Menik mulai berjalan mengikuti langkah Sherryn yang tergesa gesa diikuti juga dengan pak Waluyo.
Omong omong sejak kejadian Sherryn dan Jevano saat bertukar pesan tadi, gadis itu kini tak melihat sama sekali keberadan laki laki yang telah membuatnya salah tingkah itu. Lagi dan lagi laki laki itu cepat sekali menhilangnya.
Ketiganya terus berjalan dan tibalah didepan ruang administrasi pendaftaran. Sherryn dengan segera mengetuk pintu dan langsung mendapat sautan dari dalam yang menginstruksikan bahwa ia diizinkan masuk.
"Permisi ka Ar, saya mau ambil seragam ka" Ujar Sherryn dengan sopan.
Ka Ar mendongak dan melihat ada Sherryn disana. "Oh iya Sherryn, duduk dulu ya!"
Sherryn pun dengan segera meminta bi Menik dan pak Waluyo untuk menunggu diparkiran lebih dulu, lalu ia akan menyusul kesana, dan langsung diangguki oleh keduanya.
Sherryn menarik perlahan kursi yang berada dihadapan ka Ar yang masih sibuk mencatat itu. "Ini Sher kamu tanda tangan dulu ya, kakak mau ambil bajunya dulu"
Sherryn mengangguk dan segera melakukan apa yang diperintahkan oleh ka Ar. Ia mengambil pulpen yang berada diatas kertas tersebut, lalu langsung menandatangi nya.
"Ini ya Sher, seragamnya hanya ada satu kalau semisalnya nanti ada pekan seni mingguan boleh pake baju bebas kok, tapi kalo misalnya kamu kepilih tampil nanti ada baju khusus yang dikasih dari sini ya!" Tutur ka Ar sembari menyerahkan seragam kepada Sherryn.
Sherryn mengangguk mengerti lalu mengambil baju seragam yang ada dihadapannya itu. "Iya ka Ar, terima kasih banyak."
Kalau dilihat lebih detail, seragam ini terdiri dari celana training berwarna hitam yang terdapat karet dibagian bawahnya, lalu baju training berlengan pendek berwarna merah dan berwarna hitam pada bagian lengan dan kerahnya. Didepannya tepat pada dada bagian kanan terdapat tulisan A Blaire Nawasena School. Tak lupa terdapat kantung pada bagian kirinya. Dibagian belakang tertera jelas tulisan Intensive Dance Class.
"Oke, ini kamu baca dulu ya sebelum pulang, disini ada materi materi sama data yang kamu harus isi dulu, soalnya tadi mama kamu pulang kan jadi kamu aja yang isi." Ka Ar menyerahkan kertas sebanyak dua lembar kehadapan Sherryn, dan dengan cepat langsung ia isi.
Tok tok tok!
Sesaat suara ketukan pintu tadi terdengar, membuat Sherryn dan ka Ar menoleh bersama, dan tak lama disusul suara dari luar pintu sana.
"Permisi ka Ar, boleh masuk?"
Astaga tunggu suara ini!?
Ah gak mungkin dia, ngapain juga dia kesini. Dah dah lanjut nulis aja deh!
"Masuk Fin!" Sahut ka Ar.
Fin? Itu kan nama---
Pintu terbuka disusul derap langkah dan suara bariton yang sangat Sherryn kenali siapa pemilik suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
18 Days For Last!
Teen FictionManusia berangsur angsur datang dan pergi. Sama halnya dengan cinta ada yang menetap lama dan hanya menetap sementara, memberi rasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya, dan tiba tiba saja pergi meninggalkan. Sebuah status dalam suatu hubungan mem...