Liburan yang Gagal

916 92 13
                                    

Hari demi hari berlalu berganti minggu, keseharian Naruto sebagai pemimpin Konoha berjalan sebagai mana mestinya. Naruto menjalankan tugasnya sebagai Hokage dengan sangat baik akan tetapi dibalik itu Naruto justru mengorbankan waktunya bersama keluarganya tercinta.

Shikamaru yang menyadari bahwa sahabatnya itu mulai menomor duakan keluarganya demi desa, dia sebisa mungkin membantu Naruto, namun bukan Naruto namanya jika tak keras kepala. Setiap hari Naruto pulang larut malam bahkan kadang-kadang tidak pulang. Perubahan drastis yang dialami Naruto juga disadari oleh sang anak sulung. Boruto beberapa kali komplain mengenai pekerjaan hokage yang membuat sang ayah jarang berada di rumah.

"besok kau libur, sebaiknya bawa keluarga mu berlibur" saran Shikamaru pada Naruto.

"meski kau bilang begitu, aku masih banyak sekali pekerjaan, aku tidak tahu kenapa kau justru memberi ku libur-dattebayo" jawab Naruto.

"kau ini, bukannya berterimakasih padaku" timpal Shikamaru "semua agenda mu sudah selesai kan? Selebihnya bukan hal yang terlalu penting, jadi kau bisa sedikit bersantai, aku kasihan pada anak-anakmu kau tahu"

"huuuffttt..." Naruto menghela napas lalu memutar kursinya mengarah ke jendela yang berada di belakangnya "tapi apa yang bisa ku lakukan? Sehari bersama mereka justru akan membuat rasa bersalahku semakin besar" Naruto tersenyum disertai tatapan sendu mengarah ke desa.

"hubungan mu dengan Boruto bisa saja semakin memburuk suatu hari nanti tahu, kau sendiri tahu semakin hari anak itu akan semakin bertumbuh dewasa kan"

"Shikamaru?" panggil Naruto.

"hm?"

"apa Shikadai tidak pernah protes dengan pekerjaanmu?"

"hey bodoh, dengar! Shikadai dan Boruto itu seumuran, sudah pasti dia sesekali protes dengan pekerjaan ku yang padat tapi karena aku pandai mengatur waktuku jadi dia bisa mengerti, selain itu aku bukan kau yang selalu keras kepala menyelesaikan semua tugas sendirian" timpal Shikamaru.

Naruto hanya diam tak menanggapi ucapan Shikamaru.

"kau selalu mengkhawatirkan Sasuke dan Sarada tapi kau tak bisa melihat bagaimana buruknya hubunganmu dengan anakmu sendiri" Shikamaru terus menceramahi sahabat bodohnya itu "kau sudah pergi bekerja sebelum anak-anakmu bangun dan pulang saat mereka sudah tidur, wajar jika mereka menuntut mu untuk meluangkan waktu" lanjutnya.

"Hinata ibu yang hebat aku yakin dia bisa membuat Boruto dan Himawari mengerti" jawab Naruto.

"kau ini" Shikamaru menggeleng-gelengkan kepalanya "hey! Aku biasanya tidak mau menceramahimu karena itu merepotkan tapi kali ini biar ku buat kau mengerti, Hinata selalu menjalankan tugasnya sebagai ibu dengan baik tapi apa yang kau berikan padanya? Aku tahu dia pasti bisa menenangkan anakmu tapi seterusnya bagaimana? Apa kau akan terus mengandalkan Hinata? tugas Hinata sebagai istri dan juga ibu sudah terlalu berat dan sekarang dia juga harus dapat tugas merepotkan darimu?"

Naruto kembali diam dan meresapi setiap ucapan Shikamaru. Di satu sisi Shikamaru memang benar tapi di sisi lain, Naruto juga harus mengutamakan tugasnya sebagai Hokage.

"kau memang benar menganggap seluruh warga Konoha adalah keluarga tapi jangan lupakan keluargamu sendiri" Titah Shikamaru "lagian kau ini kenapa sih, diberi libur dua hari bukannya bersyukur malah mengeluh, heran aku" lanjutnya.

"baiklah-baiklah aku libur-ttebayo" Naruto menyerah untuk berdebat dengan Shikamaru "besok akan ku bawa mereka berlibur" lanjutnya semabri memutar kembali kursinya.

"baguslah jika kau mengerti"

Perdebatan Naruto dan Shikamaru berakhir.

Setelah mendapatkan ceramah dari sang sahabat sekaligus asistennya, Naruto menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan segera pulang untuk segerah mengabari istri dan anaknya mengenai rencana liburan mereka.

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang