Sejenak kupandangi kaki ini .
Apakah ia masih menginjak tanah ?
Ya, ternyata benar .
Mungkin saat ini Aku terlihat seperti seorang gadis yang sedang frustasi . Atau , ingin bunuh diri ?
Tidak .
Aku tidak sebodoh penampilanku .
Aku memang ingin mati , Dan bukan dengan cara memalukan seperti itu .
Tapi harus bagaimana lagi ?
Haruskah Aku berlari mengejar bayang kalian semua ? Haruskah Aku terlihat bodoh untuk kedua kalinya ?
Tidak , Hal itu lebih buruk daripada bunuh diri .
Duabelas tahun tanpa senyuman ikhlas , Bersama Ayah bodoh yang hanya bisa berhura-hura , Bersama Kakak laki-laki yang hanya mementingkan diri sendiri , Bersama Bibi penjilat yang hidup hanya demi uang .
Harusnya aku mati saja, bukan ? Atau harus bersabar lebih lama lagi ?
Tidak perlu .
Mereka semua telah mati .
Mati karena kebodohan mereka sendiri .
Aku kesal pada Tuhan yang terkesan tidak adil .
Maksudku , mengapa mereka yang harus mati duluan ?
Mengapa mereka yang harus lebih dulu terbebas dari penjara Kehidupan ini ?
Apakah benar bahwa Tuhan itu benci padaku ?
Aku ingin mati .
Untuk terbebas dari Kehidupan yang hanya bisa membuat manusia menjadi sesat .
Mungkin benar kata Teman-temanku dulu .
Bahwa Aku adalah seorang pecundang .
Menyalahkan Tuhan hanya karena keegoisanku sendiri ,
Dan tidak pernah mensyukuri apa yang telah Ia berikan padaku .
Yah , kurasa itulah jawabannya .
Tuhan bukan benci padaku .
Hanya saja ia telah menyimpan rencana .