Hanya Ingin Bebas

207 1 2
                                    

Sejenak kupandangi kaki ini .

Apakah ia masih menginjak tanah ?

Ya, ternyata benar .

Mungkin saat ini Aku terlihat seperti seorang gadis yang sedang frustasi . Atau , ingin bunuh diri ?

Tidak .

Aku tidak sebodoh penampilanku .

Aku memang ingin mati , Dan bukan dengan cara memalukan seperti itu .

Tapi harus bagaimana lagi ?

Haruskah Aku berlari mengejar bayang kalian semua ? Haruskah Aku terlihat bodoh untuk kedua kalinya ?

Tidak , Hal itu lebih buruk daripada bunuh diri .

Duabelas tahun tanpa senyuman ikhlas , Bersama Ayah bodoh yang hanya bisa berhura-hura , Bersama Kakak laki-laki yang hanya mementingkan diri sendiri , Bersama Bibi penjilat yang hidup hanya demi uang .

Harusnya aku mati saja, bukan ? Atau harus bersabar lebih lama lagi ?

Tidak perlu .

Mereka semua telah mati .

Mati karena kebodohan mereka sendiri .

Aku kesal pada Tuhan yang terkesan tidak adil .

Maksudku , mengapa mereka yang harus mati duluan ?

Mengapa mereka yang harus lebih dulu terbebas dari penjara Kehidupan ini ?

Apakah benar bahwa Tuhan itu benci padaku ?

Aku ingin mati .

Untuk terbebas dari Kehidupan yang hanya bisa membuat manusia menjadi sesat .

Mungkin benar kata Teman-temanku dulu .

Bahwa Aku adalah seorang pecundang .

Menyalahkan Tuhan hanya karena keegoisanku sendiri ,

Dan tidak pernah mensyukuri apa yang telah Ia berikan padaku .

Yah , kurasa itulah jawabannya .

Tuhan bukan benci padaku .

Hanya saja ia telah menyimpan rencana .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2011 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanya Ingin BebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang