"Saya suka sama kamu. Kamu mau jadi pacar saya?"
"Hah?? Gimana??"
****
Sore yang tenang untuk seorang gadis berusia 20 tahun itu. Berly, seorang gadis asal Indonesia dengan rambut hitam legam panjang, memiliki bola mata coklat hazel yang indah, dan berparas cantik. Ia sedang berkuliah di salah satu universitas ternama di Seoul, Korea.
Saat ini, ia sedang bersiap untuk pulang karena mata kuliah terakhir nya telah usai. Setelah selesai berkemas, ia pun bergegas keluar dari ruang kelas menuju halte bus terdekat.
Melihat jam di tangannya ternyata sudah pukul 17.53. Sebentar lagi bus akan segera tiba. Berly pun mempercepat langkah kaki nya menuju halte bus.Beberapa menit setelahnya, akhirnya ia tiba di halte bus. Sayangnya bus itu sudah pergi beberapa menit yang lalu.
Berly terlambat 2 menit. Alhasil dengan terpaksa ia harus menunggu bus berikutnya.Berly pun duduk di ujung kiri halte bus sambil memasang earphone miliknya dan memutar musik. Suasa di halte sore itu cukup sepi. Hanya ada Berly dan 2 orang laki-laki yang duduk di ujung lain kursi.
Tiba-tiba, salah satu dari laki-laki menghampirinya. Laki-laki itu menggunakan topi berwarna putih dengan tulisan CL di bagian depannya.
"Saya suka sama kamu. Maukah kamu menjadi pacar saya?," laki-laki itu bertanya, yang tentu saja tidak terdengar oleh Berly.
Sadar ada orang di depannya, Berly pun mendongak dan menatap orang tersebut.
"Maaf, ada apa ya? Tadi saya tidak mendengar nya," ucap Berly sembari melepas earphone dari telinganya.
Laki-laki itu menghela napas pelan kemudian mengulangi lagi pertanyaannya.
"Saya suka sama kamu. Kamu mau jadi pacar saya?," ulangnya lagi. Ia menunggu jawaban dari Berly.
"Hah?? Gimana??," Berly jelas bingung. Ia mengerjapkan kan matanya berkali-kali, terkejut mendengar pertanyaan barusan. Bukan lebih tepatnya pernyataan.
"Ha-ha-ha, kamu bercanda kan?"
"Tidak, saya tidak bercanda. Saya benar-benar suka sama kamu," ucap laki-laki itu dengan nada yang serius.
"Maaf saya tidak bisa. Kita baru saja bertemu, bahkan saya tidak kenal kamu siapa. Sekali lagi maaf, saya tidak bisa".
Berly pun berdiri dan segera pergi, meninggalkan lelaki itu.
Ia berjalan sambil berpikir, "Bagaimana bisa ada orang asing yang tiba-tiba mengajak nya berkencan begitu saja?
Di halte bus pula?", batinnya.Terlalu asik membatin, Berly tidak sadar sekarang ia sudah terlalu jauh berjalan.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk pulang menggunakan taksi saja.Setelahnya Berly memesan taksi dan menunggu taksi nya datang, kemudian dia pulang ke rumah. Mengistirahatkan badan dan pikiran nya yang lelah.
Huft.. Hari ini sungguh melelahkan.
****
See you soon!
KAMU SEDANG MEMBACA
R&B
Short StoryIni bukan tentang genre musik, tapi ini cerita tentang mereka - RnB.