212. Sisters Fight

10.8K 109 104
                                    

Nurburgring Hospital, Area Utara.
22.30

“Kakak dimana sih… sebel… di saat urgent begini… pasti lagi begituan ama Vero…” Ucap Nadine, kesal sendiri sambil melihat handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kakak dimana sih… sebel… di saat urgent begini… pasti lagi begituan ama Vero…” Ucap Nadine, kesal sendiri sambil melihat handphonenya.
 
Lucas yang duduk di sampingnya melihat Nadine.
 
“Rumah sakit meminta berapa tadi buat down payment?” Tanya Lucas.
 
“Tadi katanya minta 50 juta dahulu, sebagai commitment fee. Mana ada aku uang segitu, kalau kakak pasti punya.” Ucap Nadine.
 
Lucas terdiam sejenak.
 
“Aku bantu saja Nadine, aku transfer saja langsung ke rekeningmu.”
 
“Ah…?”
 
“Iya… berapa norekmu…?”
 
“883001944. Atas nama Nadine Mckenzie, Bank S.A.T.”
 
“Lah hapal?”
 
“Iya lah, sering ditransfer om-om, harus hapal hahaha…”
 
“Done ya.” Ucap Lucas sambil tersenyum.
 
“Ha? Serius kak kamu transfer aku?”
 
“Iya, bisa cek dulu, sudah masuk belum.”
 
Nadine terdiam dan termangu melihat Lucas.
 
“Kamu modus kan? Biar aku tidur lagi dengamu?” Ucap Nadine dengan memicingkan matanya, mata suspicious.
 
“Ya ampun… Nad…”
 
BLUKK…
 
Nadine pun memeluk Lucas lagi.
 
“Thanks ya… kak…” Ucap Nadine gemetaran.
 
“Iya... Nadine…”
 
Nadine melepas pelukannya.
 
“Mmm… kamu minta kita main dimana…?” Ucap Nadine dengan muka merah malu-malu dan menutup mulut dan menjepit lututnya.
 

“Ha?” Ucap Lucas sambil terbengong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ha?” Ucap Lucas sambil terbengong.
 
“Iya… mau di mobil aja…?”
 
“Nadine… mama kamu lagi urgent lho. Bisa-bisanya kamu ngajakin begituan.”
 
“Ya udah… habis aku transfer ke pihak RS, kamu ke mobil ya… tunggu aku disana.”
 
“Lah…?”
 
------------
 
CLLLLEPPP… CLLEPPP….
 
“Aaahhh…. Kaakk… aaahhh…”
 
“Nadine… kamu… horny banget…?”
 
“Iyahh… kaakk… enak…”
 
“Kamu tega juga ya… mamamu kan lagi sakit… bisa gitu… kepikiran ML?”
 
CLLEPPP… CLLEPPP…
 
“Bukannya tega… dia kan sudah ditangani pihak RS… mau gimana juga… lagian kak Julia juga pasti lagi begituan… udah bagus lah… kita bantuin Mama sampai proses ini… lagian… kamu baik banget kak… bantuin aku…”
 
“Ahhh… Nadine… kamu montok sekali…” Ucap Lucas sambil menjilati kedua payudara Nadine yang menyembul dan berguncang di depan wajahnya.
 
Nadine hanya mengangkat sweaternya, dan mengeluarkan payudaranya, melepas roknya, namun masih memakai pantynya. Ia hanya menyelipkan panty nya agar penis Lucas bisa masuk. Mereka main di bangku belakang, dan Lucas di bawah.
 
“Mau keluar… ngga kak…?”
 
“Kamu… mau keluar?”
 
“Iyah… hisap puting aku kak…” Ucap Nadine sambil menyodorkan kedua payudaranya dengan kedua telapak tangannya, ke wajah Lucas.
 
SLLLRPPP… SLLRPPP….
 
Dengan buas Lucas segera menuruti perintah Nadine yang tentu saja makin membuatnya horny. Ia meremas-remas payudara Nadine yang ekstra besar ini, lalu menjilati putingnya bergantian kanan kiri.
 
“Aaahh… kak… rubbing dong…”
 
Lalu Nadine memeluk kepala Lucas agar membenamkan wajahnya di antara dua gunung kembar miliknya ini.
 

SEX and The City 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang