SHOHAN-29

734 87 3
                                    

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari

~♥~

Besok adalah hari dimana farhan dan shofia akan pergi ke jember untuk menghadiri sekaligus mengisi acara tausiyah disalah satu pondok disana.

Farhan dan shofia sudah menyiapkan barang barang yg akan mereka bawa besok, dan kini mereka berniat untuk memberitahu zayn jika mereka berdua akan pergi selama beberapa hari.

Farhan sendiri sedikit ragu untuk mengatakan hal ini pada zayn, karna zayn pasti akan melarang nya. Zayn sendiri selalu khawatir jika ummah dan abunya bepergian jauh.

Farhan dan shofia berjalan menuruni tangga, terlihat zayn dan hasan husein yg sedang duduk bersama sembari memakan cemilan yg memang disediakan disana.

Hasan dan husein duduk berdua di sofa panjang bersama abinya alias zayn, sepertinya mereka sangat menikmati jajanan yg sedang mereka makan.

Tak lama kemudia aliza juga ikut datang dan menghampiri suami dan anaknya itu. Sepertinya mereka sedang ingin kumpul keluarga, selagi hasan dan husein sedang tidak bermain dan zayn tidak sibuk.

"umi... Abaaahhh" sapa husein melambaikan tangannya pada shofia dan farhan yg baru saja menuruni tangga.

Shofia dan farhan langsung duduk di sofa depan sofa yg ditempati zayn, "ada apa buya?? " tanya zayn menatap buyanya dan ummahnya itu.

"em buya mau membicarakan sesuatu... " jawab farhan pelan.

"tumben, biasanya juga datang datang pasti nyindir jejen" ujar zayn sedikit mengerucutkan bibirnya.

"iya loh buya, kenapa sih? Ada masalah apa, cerita aja sama kita" timpal aliza ikut penasaran dengan mertuanya itu.

"jadi gini... Buya disuruh menghadiri sekaligus mengisi tausiyah dijember... " ucap farhan pelan.

"hmm, kapan buya?? " tanya zayn menatap farhan serius.
"besok, buya pukul lima juga harus berangkat" jawab farhan yg langsung membuat zayn mengalihkan pandangannya.

"lebih baik buya dan ummah tidak usah datang, biar zayn sama aliza aja" ucap zayn datar.

"tapi ini penting zayn... "

"mau itu penting atau tidak, zayn tidak akan mengizinkan buya dan ummah pergi" ucap zayn menatap ke bawah.

"tapi apa alasan kalian tidak mengizinkan kita pergi nak?? " tanya shofia pelan dan berusaha membuat zayn tidak marah.

"jujur saja ummah abuya, lija sama ka jen memiliki firasat buruk akhir akhir ini. Tidak seperti biasanya, dan kita selalu khawatir sama buya dan ummah... " jawab aliza mengungkapkan keresahan hatinya dan juga zayn.

"itu hanya firasat, jangan terlalu berfikiran yg negatif" ucap farhan yg membuat zayn sedikit sedih mengingat dimana dirinya dan aliza mengalami mimpi yg sama tentang farhan dan shofia.

"tapi abuya... Kita tidak ingin terjadi sesatu pada kalian berdua... " ucap zayn dengan suara yg bergetar.

Zayn menggigit bibir bawahnya untuk berusaha menahan air mata juga isakan tangisnya, entah mengapa dari mimpi itu aliza dan zayn selalu khawatir pada farhan dan shofia.

"Aliza... Cerita kan apa yg sebenarnya, sehingga membuat kalian berdua sangat mengkhawatirkan ummah dan abuya... " pinta shofia dengan pelan dan menatap aliza dengan lembut.

"jadi gini buya ummah, kemarin aliza mimpi. Mimpi yg membuat aliza semakin was was, dan mimpi itu adalah mimpi terburuk aliza"

"didalam mimpi itu, terdapat buya dan ummah yg hendak bepergian. Aliza hanya menikmati pimpi itu. Tiba tiba pada saat perjalanan mobil buya ditabrak oleh seseorang secara sengaja"

"pada waktu itu juga aliza dan ka zayn sedang bersantai dan tiba tiba telpon berbunyi. Ketika ka zayn mengangkat dan menerima panggilan tersebut, ka zayn langsung meneteskan air matanya"

"ka zayn mendapat kabar jika ummah dan abuya... Meninggal... " akhir aliza memelankan nada bicara nya dan ikut menahan isakan tangisnya.

"zayn juga mengalami mimpi yg sama buya...ummah... " ucap zayn menatap sendu kedua orang tuanya itu.

"sudahlah itu hanya mimpi, tidak mungkin jadi kenyataan " ujar farhan berusaha menenangkan putra dan menantunya itu.

Hasan dan husein tidak ikut campur sama sekali, mereka berdua hanya memakan cemilan. Akan tetapi, hasan sedikit menguping pembicaraan orang tua dan kakek neneknya itu, walau dirinya tak mengerti.

"terserah abuya dan ummah saja, zayn sudah tak tau lagi, itu keputusan kalian berdua" ucap zayn yg langsung pergi ke dapur.

Husein turun dari sofa dan berlari dengan lucu mengejar abinya yg pergi itu. Hasan tetap bersama bundanya dan membiarkan kembarannya itu berlari entah kemana.

"kalau begitu abuya dan ummah ke atas dulu yah" pamit farhan berdiri dan pergi meninggalkan aliza dan hasan.

Shofia membuntuti suaminya itu, shofia merasa zayn marah pada farhan. Karna jika zayn marah pasti ia akan menjadi tak memperdulikan sesuatu seperti tadi.

Sesampainya dikamar farhan langsung pergi ke balkon kamarnya, shofia masih tetap mengikuti farhan dan ikut duduk di sebelahnya.

"aa'... " panggil shofia pelan.

"hmm? "

"aa' yakin masih mau berangkat ke jember??" tanya shofia menatap suaminya yg pandangannya sangat fokus pada langit biru yg sangat cerah.

"mau bagaimana lagi, ini sudah janji" jawab farhan mengalihkan pandangannya menjadi memandang wajah cantik istri nya itu.

"untuk zayn, aa' yg akan mengurusnya nanti" lanjutnya.

Shofia mengangguk dan menyenderkan kepalanya dipundak farhan, farhan mengusap kepala shofia yg masih ditutupi oleh khimar.

Tak lama kemudian adzan dzuhur berkumandang, farhan memejamkan matanya sembari menjawab adzan yg sedang berkumandang dengan merdu itu.

"hikss... "

Shofia yg sedang memejamkan matanya, kini membukanya kembali. Shofia memutar badannya dan menatap hangat farhan yg perlahan meneteskan air matanya itu.

"kenapa ganteng??" tanya shofia mengusap air mata farhan yg terus mengalir.

"ga papa kok... " jawab farhan tersenyum dan memutar badannya menghadap shofia.

"kok nangis??"

"aa' rasa ini adalah adzan dzuhur terakhir kita berdua " ucap farhan menatap sendu shofia.

Shofia yg mendengar ucapan farhan langsung terdiam, shofia ikut menatap sendu farhan. Shofia juga merasakan apa yg farhan rasakan kali ini.

Lantunan adzan dzuhur kali ini membawa rasa sedih pada shofia dan farhan, rasa sedih dan juga rasa sakit berada dihati suami istri ini.

Entah apa yg akan terjadi besok, dan juga bagaimana takdir mereka berdua. Farhan sudah sangat merasa jika mautnya sudah berada didepan mata dan akan segera datang.

~♥~

Cerita ini tak akan panjang, dan tinggal dua atau tiga part lagi cerita ini akan tamat. Akan tetapi, setelah cerita ini tamat akan ada beberapa part spesial tentang farhan dan shofia.

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

Janjimu Sudah Selesai Ya Zaujati. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang