Part 4 - Perasaan Aneh

729 82 3
                                    

Namra menatap ke arah ambang pintu, Suhyeok dan Jinyoung seperti sedang membicarakan sesuatu. Beberapa saat kemudian mereka kembali duduk di bangku masing-masing. Namra merasa heran, mengapa mereka berdua seperti sudah saling kenal. Meskipun saling kenal, sepertinya hubungan mereka tidak baik.

Mata Namra seolah menangkap sepasang mata yang menatapnya sejak tadi. Pandangan mereka saling bertemu. Suhyeok menatap Namra cukup lama. Sadar bahwa Suhyeok tidak berhenti menatapnya, Namra langsung mengalihkan pandangannya menatap ke jendela kelas. Ada perasaan aneh setelah mereka bertatapan. Namra berusaha mengalihkan pikiran itu untuk memikirkan hal lain.

***

Sore ini Suhyeok berkumpul dengan teman-temannya di markas. Mereka membicarakan kejadian saat balapan semalam. Mereka menyayangkan, mengapa Suhyeok bisa kalah dari anak baru itu. Apa lagi sekarang anak baru itu justru menjadi teman sekelas mereka. Kebetulan yang sangat aneh sekali.

Woojin dan Gyeongsu bahkan membicarakan kedekatan Namra dan Jinyoung. Mereka berdua heran, mengapa Namra bisa sedekat itu dengan Jinyoung. Padahal Namra adalah seorang gadis yang dingin. Dengan teman-teman sekelasnya saja dia jarang bicara tapi dengan siswa baru itu mengapa ia mudah sekali bergaul.

"Mungkin mereka sudah kenal sejak dulu" ucap Cheongsan mengungkapkan pendapatnya.

"Menurutku mereka berkencan" ucap Woojin menanggapi. Mendengar hal itu Suhyeok langsung menatap Woojin dengan tajam meski tidak berkata apapun. Cheongsan yang menyadari hal itu hanya tersenyum tipis.

***

"Maaf nak, hari ini jemputanmu sedikit terlambat. Pak sopir harus pergi dulu ke kantor Ibu untuk mengambil beberapa berkas yang tertinggal. Tunggu dulu ya" tertulis pesan dari Ibu Namra.

Baru kali ini Namra harus menunggu, padahal kelas tambahannya sudah selesai sejak 30 menit yang lalu. Sambil menunggu jemputan, Namra menggunakan earphonenya seperti biasa.

Dari kejauhan Suhyeok melaju dengan motornya. Ia jelas melihat seseorang dengan seragam sekolah yang sama dengannya sedang duduk sendirian di depan sebuah tempat les. Dia yakin bahwa itu Namra, dan benar itu adalah Namra. Suhyeok menghentikan laju motornya lalu memarkirkannya. Ia mencoba mendekati Namra. Tanpa basa basi Suhyeok langsung duduk di samping Namra. Namra yang merasakan kedatangan seseorang, ia langsung menoleh ke arah Suhyeok.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Namra sambil melepaskan earphonenya.

"Aku menemanimu" jawab Suhyeok singkat dan pandangannya masih lurus ke depan.

"Aku tidak perlu ditemani" ucap Namra berusaha mengusir Suhyeok.

"Kau mengusirku?" tanya Suhyeok sambil menatap Namra.

"Tentu saja" ucap Namra singkat. Suhyeok tak habis pikir bagaimana bisa Namra sesadis ini padanya, padahal dengan siswa baru itu ia begitu ramah.

"Apa kau berkencan dengan Jinyoung?" tanya Suhyeok tanpa basa basi. Ia menatap Namra dengan tajam.

"Tidak" jawab Namra singkat, namun ia tidak menatap Suhyeok sedikitpun.

"Kalau begitu jangan berkencan dengan siapapun" ucap Suhyeok menegaskan. Hal itu membuat Namra menoleh ke arah Suhyeok. Ia terkejut dengan ucapan Suhyeok.

"Baiklah" ucap Namra singkat. Hal itu justru membuat Suhyeok juga terkejut.

"Aku tidak ada waktu untuk itu. Aku harus mempersiapkan diri untuk ujian masuk universitas. Sebentar lagi kita akan naik kelas 12. Aku tidak ingin buang-buang waktu" sambung Namra menjelaskan. Suhyeok yang semula terkejut kini merasa sedikit kecewa mendengar ucapan Namra.

"Baguslah, kau memang anak yang pintar" ucap Suhyeok sambil tersenyum menatap Namra. Namra terdiam melihat senyuman Suhyeok. Ia seolah ingin membalas dengan senyuman juga, namun ia menahannya. Beberapa saat kemudian mobil jemputan Namra datang.

Smart GF and Cool BFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang