JALANG PRIBADI Mr.JEON🔞

46

_____________________________

JALANG PRIBADI Mr.JEON🔞
_____________________________

Cast:
Jeon Jungkook || Im Solhee || Min Yoongi
Genre: Adult, Romance, Konflik, Sad
Wattpad: Dewi_Kim96

#PART46

Part sebelumnya: https://www.facebook.com/groups/204914080349809/permalink/1101522360688972/?app=fbl

》

》

》

》

》

____________HAPPY READING__________

(SOLHEE POV)

Rasanya aku benar-benar dibuat penasaran dengan Ahjussi yang tadi datang ke ruangan Daddy Jeon.

Orang itu tampak baik dan juga ramah, meskipun terlalu banyak memberi pertanyaan.

Anehnya, bukankah tadi Ahjussi itu mengatakan bahwa ia salah satu teman Daddy Jeon, tapi kenapa aku bisa melihat tatapan membenci dari mata Daddy Jeon.

Apa Ahjussi tadi orang jahat.

Aishhh, rasa-rasanya aku tidak mau berperasangka buruk, tapi kenapa pikiranku malah terus memikirkan hal itu.

Pada akhirnya, aku pun memilih berjalan menghampiri ruangan Daddy Jeon. Aku benar-benar merasa bosan di sini, tidak ada yang bisa aku lakukan.

Jika tau akan seperti ini, bukankah jauh lebih baik kalau aku mengurung diri di dalam Apartement sembari menonton televisi.

Tanpa menunggu lama aku pun gegas membuka kenop pintu, Ahjussi tadi sudah pulang. Jadi, bisa di pastikan kalau di dalam hanya ada Daddy Jeon.

//CEKLEK

Tanpa ragu, aku pun langsung membuka pintu itu. Masuk ke dalam sana dengan pandangan tidak terlalu fokus, namun seketika mataku terasa panas saat melihat seseorang di sana.

Jantungku, sakit. Di sana sangat sakit.

Seorang wanita dewasa dengan pakaiannya yang cukup ketat, tengah duduk di atas pangkuan Daddy-KU.

Bisakah kali ini aku menyematkan kata kepemilikan itu?

Dengan posisi seperti itu, apa mereka baru saja berciuman? Wajahku pias. Pias sempurna. Memerah dan juga ada gumpalan mendung di sana.

Sungguh rasanya detik waktu seketika berhenti saat itu juga. Napasku tercekat. Aku kehilangan arah.

Kaki ... ku mohon bawa aku pergi dari sini.

"Sa-Sayang ...."

Aku mendengar panggilan itu. Serak dan tergagap. Entah kenapa begitu terasa sangat menyakitkan menyapa telingaku.

Pada akhirnya, dengan mengumpulkan segala kekuatan yang ku miliki, tanpa sepatah katapun aku memilih berlari meninggalkan ruangan itu.

Pergi secepat mungkin dari sana, meskipun aku juga tidak tau tujuanku akan kemana. Yang jelas aku ingin melupakan apa yang baru saja aku lihat, sayangnya tidak bisa. Ini terlalu sulit juga sangatlah sakit.

Dengan terburu-buru ku tekan tombol lift berkali-kali, sampai akhirnya pintu lift terbuka dan aku langsung masuk ke dalam sana. Sebelum pintu lift tertutup sempurna, aku bisa samar-samar mendengar derap langkah kakinya yang menggema.

Untuk apa mengejarku? Tidak ada gunanya juga. Aku kecewa, aku merasa seperti terhianati.

Mungkinkah aku remaja labil?