Gibran mencoret coret bukunya dengan asal, Arsen yang disebelahnya kini tengah bermain game bersama teman sekelasnya.
Setelah kepulangan Putra yang mengantar Athaya juga Acha dari rumah sakit kemarin, ia tak hentinya menanyai kabar gadis itu pada sahabatnya.
"Gue gabisa bayangin sesakit apa Athaya sampai sampai dia sendiri pengen lupain semuanya."
Gibran menoleh pada Yolanda yang kini duduk disebelahnya.
"Ini salah gue..."
"Ya jelas lah, anjing! Gue bukannya mau adu nasib sama lo, tapi.."
Yolanda menghela nafas.
"Dulu gimana usaha gue buat dapetin Guntur itu gak mudah, hampir semua orang gaada yang dukung gue. Gue dikatain ganjen, gak tau diri, cewek kegatelan, murahan, lo tau kan?"
"Ditambah lagi susah karena Guntur gak pernah lirik gue... but you? you already know Athaya loves you, but with a reason,"
Yolanda menggantungkan kalimatnya, "dengan alasan lo yang gak masuk akal itu, lo lepas dia dengan mudah dihari bahagianya dia... dan lo kasih dia sebuah kejutan berupa resminya hubungan lo sama bocah ingusan?"
"Yolanda, stop it." Gibran menatap nyalang gadis disebelahnya, tapi yang namanya Yolanda mana takut, guru aja dia berani.
"Lo tau kalau Rangga itu mau serius sama Andin. Tapi dia malah sama lo saat Athaya masih jadi pacar lo!"
Arsen yang melihat perdebatan itu segera menghampiri keduanya. Perasaan Gibran lagi gak karuan, bisa gawat kalau Yolanda terus mancing emosi cowok itu.
"Yol--"
"Gue gak ngerti jalan pikir lo gimana. Jangan mau dikibulin sama Papa lo dong."
Brak
Kan.. Kini seluruh kelas menatap mereka.
Gibran berdiri sambil menarik kerah baju Yolanda. Arsen auto panik, kalau Guntur liat, bisa perang dunia ini.
"Anak gak tau diri kayak lo pantes nasehatin gue, hah?!"
Plak
Gibran memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan Yolanda. Tidak, Yolanda sama sekali tidak tersinggung oleh ucapan lemes teman sekelasnya ini, hanya saja ia harus memberi pelajaran pada Gibran agar cowok itu tersadar dan menyadari kalau apa yang selama ini ia perbuat itu salah.
"Dasar bego! Cinta itu diperjuangin, bukan disakitin!!"
***
"Guntur! si Yola..."
Guntur yang terlihat asik Putra juga Rangga kini menatap bingung teman sekelasnya.
"Yola kenapa?"
Athaya menyirnyit bingung, namun Acha yang melihat itu segera menghampiri sahabatnya.
"Guntur udah jadian sama Yolanda kalau lo gatau."
Gadis itu terkekeh, "Gue udah kayak murid baru aja gatau apa apa."
"Yolanda kenapa?" Tanya Guntur sekali lagi.
"Yolanda berantem sama Gibran, terus ditampar."
Cowok yang menyandang status sebagai ketua Radarsta itu sontak beranjak dari duduknya. Sekarang kalau urusan Yolanda, Guntur gabisa nyantai.
"Udah kayak scene Milea sama si Dilan aja, njing." celetuk Rangga dibangkunya.
"Menurut lo siapa yang bakal bonyok?" bisik Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHAYA GIBRAN - 01
Подростковая литератураAthaya Zevanny, gadis yang selalu membuka lebar hatinya untuk laki-laki labil yang menyebalkan. Sejauh apapun Gibran pergi, ia akan selalu pulang pada sosok yang selalu ada dalam pelukannya. Mendekapnya erat tak akan melepasnya lagi, menggenggam t...