Bab 4

3.4K 528 28
                                    

Tap tap tap.

Cale dengan hati-hati berjalan di atas rerumputan hutan.

Malam ini dingin, dan bertambah dingin saat ia memasuki hutan, beberapa waktu lalu ketika Cale menemukan ruang rahasia yang disiapkan ibunya di kamarnya, Cale menemukan buku harian.

Dalam buku itu terdapat informasi mengenai sebuah rumah di dalam gua di hutan kegelapan, salah satu daerah terlarang yang berbatasan langsung dengan wilayah Henituse.

Cale mengencangkan mantelnya, sambil dengan erat memastikan perangkat ajaib yang menyembunyikan kehadirannya dari monter tetap ada di genggamannya.

Cale telah datang ke sini dengan gulungan teleportasi, ada banyak hal di dalam ruangan itu selain buku harian dan Cale memutuskan dia akan memeriksa semuanya lebih teliti nanti.

Akhirnya Cale menemukan gua yang di sebutkan itu, letaknya sama persis seperti yang digambarkan, itu tepat ada di tengah hutan. Setelah memastikan tidak ada monster yang mengikutinya, Cale mencoba menyentuh batu yang nampaknya menjadi pintu masuk ke sana, namun tidak ada reaksi.

"Bagaimana cara membukanya?"

Tok tok tok

Cale mengetuk-ngetuk batu itu secara naluriah, namun tanpa diduga batu yang tertutup tanaman merambat itu mulai bergetar dan terbelah dengan retakan di tengahnya mengakibatkan getaran dan suara yang cukup keras di tanah.

Cale khawatir akan ada monster yang datang mendekat ke sini karena suaranya namun setelah memastikan keadaan sekitar sekali lagi masih tidak ada monster yang mendekat.

Cale kemudian melihat sebuah jalan menuju ke bawah tanah di tengan batu besar yang sekarang terbuka itu, ada segel sihir disana yang tampaknya menahan monster tidak masuk ke dalam.

Jalan menuju ke bawah itu gelap, namun berada di tengah Hutan Kegelapan yang penuh monster di malam hari juga tidak kalah menakutkan, jadi Cale memberanikan dirinya dan masuk ke dalam.

.

.

.

Tap tap tap tap

Anak laki-laki yang tampaknya berusia tujuh belas tahun itu berlari ke arah sumber suara tidak biasa.

Ada getaran kuat di tanah seolah tanah akan terbelah, lalu suara retakan yang tidak biasa, dan perasaan tidak biasa yang bahkan membuat monster tidak berani mendekati arah itu.

Menggenggam pedangnya lebih erat, anak laki-laki itu berlari lebih dekat ke arah sumber suara karena penasaran.

Ia yakin selama pengalamannya di hutan ini, tidak ada monster yang dapat mengakibatkan suara semacam itu, jadi mungkin...

Mungkin saja itu hanya gagasan tidak berdasar, tapi tidak ada salahnya untuk berharap.

Kiieek!

Grraar!

Monster-monster berlari menjauh dengan sendirinya mengakibatkan anak laki-laki itu berjalan tanpa hambatan.

Sedikit lagi, dan ia akan sampai ke tempat suara itu berasal.

Tap tap tap tap

Akhirnya anak laki-laki itu sampai di depan sebuah batu besar yang membentuk jalan menuju gua bawah tanah.

Anak itu mencoba masuk ke jalan yang nampak gelap itu setelah merasakan kehadiran seseorang di dalam. Napasnya tercekat tidak yakin apakah itu sesuai harapannya atau hanya monster lain yang berkeliaran.

Semakin jauh ke dalam, jalan itu akhirnya menampakkan cahaya dari ujungnya, anak itu terkesiap melihat pemandangan sebuah rumah besar yang utuh, dengab halaman yang luas dan indah di alun-alun bawah tanah.

Love in Palace || End S1✔ || Fanfic TCF ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang