Seorang pria menatap Yewon dengan seorang balita dalam dekapannya. Yewon tertegum dengan apa yang ia lihat.
"Hai..." Sapa Namjoon pelan. Namjoon terus menatap gadis yang berdiri didepan pintu dengan air mata yang mengalir deras. Suara tangis yang coba ia redam semakin membuat dadanya sesak.
Taehyung tau situasi ini, nalurinya mendorong tubuhnya untuk mengambil Joongi dari gendongan Namjoon lalu melangkah pergi. Memberi waktu dan ruang untuk kedua orang itu.
"Aku kira... kau sudah pergi..."
Runtuh sudah pertahanan Yewon, ia berlari kecil menghampiri pria itu lalu memeluknya dengan erat. Menangis dalam dekapan seseorang memiliki artian yang lain. Suatu perasaan yang tidak bisa Yewon jelaskan artinya.
"Kau disini? kau masih hidup? ini nyata, kau nyata" ucap Namjoon semakin memeluk Yewon erat. Yewon hany diam dengan suara tangis yang terdengar begitu pedih.
Selama ini dia sudah sangat salah paham dengan Namjoon, begitu bodohnya ia yang masih meragukan cinta tulus pria itu.
Namjoon melonggarkan sedikit pelukannya, tangannya dan matanya hanya tertuju pada wajah Yewon. Pria itu benar-benar merasa dunianya telah kembali.
"Kau kembali" ucap Namjoon lagi.
"Aku tidak pernah pergi" balas YewonSaling memeluk, meluapkan semua rasa rindu yang tertahan. Tertidur cukup lama dan mengira semua akan berakhir. Tapi nyatanya takdir tidak menginginkan hal seperti itu menjadi akhir dari perjalanan kehidupan mereka.
"Apa Joongi milik ku?"
Pertanyaan itu berhasil membuat Yewon tersadar. Dia melepas pelukannya, menatap dalam wajah Namjoon dan menggeleng pelan.
"Dia bukan milik mu juga bukan milik ku"
Namjoon menyerit bingung, namun tatapan Yewon meyakinkannya bahwa apa yang wanita itu ucapkan adalah benar.
"Aku akan menceritakannya nanti, saat ini yang terpenting adalah kesembuhan mu"
"Kau tidak akan pergi lagi kan?" Jawab Yewon menggeleng.Yewon membantu Namjoon untuk berbaring, bantu pria itu untuk melupakan sejenak rasa penasarannya. Walau bukan dokter Yewon pun mengerti, jika tidak baik mengganggu pikiran seseorang yang sakit.
"Jangan pergi" genggaman kuat benar-benar membuat Yewon terkejut, dia menatap dalam wajah Namjoon meyakinkan pria itu jika dia tidak akan pergi.
***
Waktu membawa mereka pada titik ini, semua yang terjadi seakan menyadarkan mereka untuk kembali memahi arti kehilangan. Tidaka ada satu orang pun yang mau kehilangan dan sekarang adalah watu memikirkan cara agar tidak kembali kehilangan.
Hari demi hari dilewati, kini semua kembali pada awal. Namjoon menemukan kehidupannya kembali, melangkah maju untuk memperbaiki semuanya.
Masa-masa pengobatan Namjoon berjalan dengan baik, tentu saja dengan keberadaan Yewon yang senantiasa disampingnya.
"Bagaimana kabar mu?" tanya seorang dokter masuk kedalam ruangan Namjoon.
"Jauh lebih baik" balas Namjoon
"Sangat terlihat" ucap dokter itu lagi, "hari ini pemeriksaan terkahir mu, jika hasilnya baik kau bisa pulang" lanjutnya.
"terima kasih" basla Nmjoon dengan tulus.
Pria berbaju putih itu hanya tersenyum, lalu bergerak melakukan kewajibannya.
Namjoon menatap Yewon yang hanya diam menatap aktifitas pria itu. Wajahnya nampak khawatir dan Namjoon sadar akan itu. Dia menggengam tangan Yewon, membuta wanita itu menoleh menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss! [Kim Namjoon] [COMPLETED STORY]
Romance[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Menjadi sekretaris tidak pernah masuk dalam buku mimpi kehidupan yang diingin oleh Kim Yewon. Sebagian wanita diluar sana mungkin akan mengganggap ini sebagai nasib baik, namun bagi Yewon ini adalah nasib buruk. Sebena...