"Anak itu," Arland bergumam.
Ia duduk di bangku sekitaran masjid di daerah Sultan Mehmed memandangi pemandangan yang di sugukan oleh kedua bagunan megah yang saling berhadapan itu, tapi pikirannya tidak di sana sekarang hingga ia tidak sibuk memotret bagunan itu dan segala keindahan di sekitarnya.
"Apa saya harus pulang?,"
Nicholas yang baru datang menepuk pundaknya pelan"Why are you talking to yourself?" ujar pria itu dengan bahasa Inggris.
"Ah, Niko. Eve gitmek istiyorum (Ah, Niko. Aku di minta pulang),"ujarnya.
Nicholas yang sudah berpindah tempat menjadi di sebelahnya menganguk-angguk,"Evet eve gel (Ya pulang)," dengan enteng Nicholas berucap demikian. Sedang Arland yang mendengarnya meringis pelan.
"Beni anlamayacaksin (Kamu tidak akan mengerti tentang saya)," ujar Arland.
Nicholas yang mendengar keluhan itu terkekeh. Ia lalu menepuk pundak Arland sekali lagi,"I know, you must be asked to get married right? come on. getting married is good, just imagine there is a woman that you can see every day and. Ahkk you know yourself, getting married is good Arland (Aku tau,kau di suruh menikah kan? ayolah,menikah itu bagus, bayangkan ada seorang wanita yang bisa kau lihat setiap hari dan,Ahkk kau tau sendiri,menikah itu bagus Arland)," Nicholas memanas-manasi.
"Oh evet ,o zaman neden evli degilsin?(Oh ya, lalu kenapa kamu belum menikah?),"ujar
Arland, membalas perkataan Nicholas yang tidak sadar dengan statusnya sendiri yang masih bujang.
"I don't like commitment, after all, making a woman a wife makes us unable to enjoy other women (Aku tidak suka berkomitmen, lagi pula, menjadikan seorang wanita sebagai istri itu membuat kita tidak bisa menikmati wanita yang lain)," Jelas pria berambut pirang itu.
"Then why did you ask me to marry?(lalu kenapa kamu menyuruhku menikah?),"Tanya Arland.
Nicholas yang nampak terkejut memandang Arland dengan raut wajah tak menyangka,"Is it not in your religion that it is not allowed to enjoy a woman who is not your wife? (Bukannya di agamamu tidak di perbolehkan menikmati wanita yang bukan istrimu?)," ucapnya.
"Ah, you know a lot about Islam (kau tau banyak tentang islam),".
"Hey man, don't attack me (Hei bung,jangan menyerangku),"peringat Nicholas.
"Alright, don't attack me either (Baiklah,jangan menyerangku juga)," kata Arland.
"You really don't want to get married? Are you gay? (kamu benar tidak ingin menikah? Apa kamu gay?)," Nicholas berujar spontan.
"Astagfirullah, I'm not like that, just haven't found a suitable woman yet (Aku tidak seperti itu, hanya belum ada wanita yang cocok saja)," kilah Arland.
"How will you find the right one if you don't search? (Bagaimana kamu akan temukan yang cocok kalau kamu tidak mencari?),"Omel Nicholas.
"Yes, like you, you will never be sure that Islam is the true religion if you don't try to believe in the existence of Allah as the only god worthy of worship (Ya sepertimu, kamu juga tidak akan pernah yakin bahwa Islam adalah agama yang benar kalau kamu tidak berusaha meyakini keberadaan Allah sebagai satu-satunya tuhan yang berhak di sembah)," balas Arland.
"Don't forget to get married (Jangan lupa menikah),"ucap Nicholas.
"Yeah, don't forget. Huh"
Lalu setelahnya. Nicholas terdiam dan di ikuti Arland yang juga terdiam.
****
"Mas jadi pulang?,"
"Iya."
"Kalau Mas pulang, sebaiknya di saat-saat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Gus (TAMAT 🕊️)
Roman d'amourGus Arland adalah seorang cucu kiyai, penerus pesantren yang sangat di hormati. Namun, di balik itu ia memiliki masa lalu yang cukup kelam. Masa lalu Gus Arland ini membuatnya tidak bisa menjalani hidup. Sekitar 10 tahun yang lalu, ia menjalin hubun...