Bagian 16⅛

132 8 2
                                    

bulu mata hitam lentiknya berkibar menatap dedaunan lebat di atas kepalanya perlahan tapi pasti Utahime bangun dari posisi tidurnya, dengan raut wajah bingung di mana dia berada... terakhir ingatan Utahime--ada mobil yang melaju begitu cepat ke arahnya dan dia tidak tahu lagi.. atau mungkin dia mati?

teringat akan anak kembar nya Utahime menelusuri tempat indah itu sambil meneriaki nama anak-anaknya tak kunjung tidak menemukan apapun. ini yang sangat Utahime takuti di tinggal seorang diri tanpa kembar kesayangannya, tanpa suaminya... iya Satoru, dia tidak mau meninggalkan suaminya saking cinta pada suami yang dulu menyakitinya. Utahime tidak mau meninggalkan keluarga kecilnya dia harus keluar dari tempat ini apapun  yang terjadi.

sampai Utahime mendengar suara dari seberang di mana dia berdiri, bunga lily kesukaannya sosok seseorang tengah berdiri memandang ke arahnya begitu sayang sosok wanita paruh baya yang tidak dia tahu siapa wanita itu.

"Hime-chan"
suara itu begitu familiar di gendang pendengarannya, sapaan yang membuat ruang paru-paru nya mengembang kempis, matanya membulat melihat sosok pria berdiri di sebelah wanita paruh baya itu. air mata mulai jatuh yang entah kenapa Utahime rasakan begitu rindu pada kedua orang itu tanpa di suruh tubuhnya bergerak sendiri berlari menentangkan tangannya.

pelukan yang begitu hangat dan aman bahkan belum Utahime rasakan, perasaan di hatinya tidak bisa dia bohongi.

"Ibu... ayah" kata Utahime menangis bersedu-sedu memeluk kedua orang tua nya yang sudah lama tidak dia jumpai.

"Aku merindukan kalian"

.
.
.

Sementara di dunia nya sekarang pihak perusahaan Gojo tengah beradu saing fashion yang tengah mereka pamerkan di ajang pameran, sesi model telah selesai dan mereka tengah menunggu.

Sangat bersyukur model Amerika itu tidak telat datang, tapi mereka masih tidak boleh lengah sedikit pun. Sebisa mungkin Gojo harus menang dari Getou--ya mantan sahabat nya yang kini menjadi musuh abadinya.

"Apa semuanya lancar?" Tutur Gojo

"Lancar pak... Tapi kita tidak boleh lengah sedikit pun, hitungan perdetik saja kita bisa merosot dari jumlah pasar dunia" Kata karyawan nya dengan nada cemas.

"*huft*... Aku paham, tolong lanjutkan pekerjaanmu. Kamu boleh pergi" Perintah Gojo.

Dia menatap keadaan pameran butik yang tengah memamerkan busana dan aksesoris terbaru seluruh pasar dunia. Dan tidak kalah brand yang di miliki Gojo pun hadir di sana.

*ringing* telpon berdering di saku celana Gojo merasa terganggu akan getaran nya dia segera mengangkat telpon dari seseorang tersebut.

"Hallo... Pak"

"Oh Yuta? Ada apa" Tanya Gojo mencoba mencerna dari suara kepanikan Yuta.

"Pak.. Lebih baik bapak segera ke rumah sakit, ini mengenai nyonya Uta-"

"Utahime kenapa?"

"Aku tidak bisa memberitahu, cepatlah kesini"

Gojo pun menutup telepon Yuta dan segera bergegas ke tempat tujuan, sayang sekali di luar begitu macet dan padat akan kendaraan Gojo yang tidak sabaran meninju setir mobilnya.

"Berengsek macet segala!!"

"Tunggu aku Utahime"

-Bersambung-

------------------------------------------------------------
Halo, maaf ya jarang post lama banget hiatus nya 🙏

Maaf banget kalau hasilnya kurang memuaskan, agak bingung juga ini cerita di bikin ending kaya gimana, hehe.

Yang mau Gojo nya sengsara monggo
-- Gojo sengsara

Atau

Mau Utahime nya bahagia???
-- Utahime bahagia.

Sekali lagi Terima kasih yang masih setia mau menunggu dan membaca cerita ini.

Sampai jumpa 👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look at me (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang