"Jo!"
"Ya? Your body make me turn on!"
Tanpa aba-aba bibir Johnny sudah mencumbu liar tengkuk bagian belakang Giselle, membuat gadis itu merinding karena ikut merasakan panas pada tubuhnya.
Giselle tercekat dengan kemampuan bibir, gigi dan lidah Johnny yang bermain di tubuhnya. Menggesekan 'junior'nya yang sudah menegang diantara kedua belah paha Giselle.
"Jo! Ada anakmu."
Johnny berhenti dan dengan gerakan cepat memindahkan Jayveen ke kamarnya yang berada di sebelah kamarnya ini.
"Jo kamu bawa kemana?"
"Dia akan menganggu kita, biar dia di kamarnya". Setelah kembali Johnny melepas kaos santainya itu dan membaringkan kembali tubuhnya di belakang Giselle.
Johnny tanpa izin menarik pakaian Giselle hingga menyisakan pakaian dalamnya saja.
Johnny membalikan tubuh Giselle menjadi berhadapan dengannya. Mencium bibir gadis itu dan meremat payudara Giselle secara bergantian dengan kencang.
"Ah...Jo! Asinya akan keluar jangan terlalu kuat!!"
Dihiraukannya suara Giselle, malah dengan sengaja Johnny menjepit puting dan memijitnya hingga memancurkan asi yang cukup deras, Giselle menahan rasa sakit di bagian dadanya.
Tangannya kirinya pindah menuju bagian bawah tubuhnya, tangan kannny menahan beban tubuhnya yang berada diatas tubuh Giselle. Jari tengahnya dengan nakal menggesekan bagian sensitif di luar celana dalam Giselle, seakan menggodanya agar terbuai dan hilang kendali.
"Jo! Jangan di sana!"
"Jika Jayveen menyusu di dadamu lain dengan ayahnya yang akan mencumbu setiap inci tubuhmu."
Giselle tidak dapat menahan Desahannya, karena bibir Johnny yang mulai merambat kebagian tubuh lainnya.
"Gie sampai kapan kamu akan tetap bertahan dengan prinsipmu itu huh? Lubangmu ini mendambambakan milik saya tapi pemiliknya selalu mengelak."
Memang benar Giselle selalu terhanyut dalam permainan Johnny.
"Sampai aku tahu kamu seutuhnya."
"Bukannya saya seringkali telanjang dan kamu melihatnya bukan?"
Giselle yang sedang meremang tiba-tiba tertawa terpingkal.
"Hahahah...Bukan tubuhmu itu tapi dirimu! Hidupmu! Perasaanmu bodoh!"
Johnny menahan rutukannya karena merasa malu. Otaknya tidak sampai dengan pengandaian kata, otaknya fokus pada selangkangan saja.
"Bodoh? Kamu mengatakan saya bodoh? Apakah kamu lupa dengan hukuman Gie?"
Suaranya mengintimidasi, membuat Giselle meremang kembali. Ia tercekat ketika kedua kakinya dilebarkan setelah Johnny berhasil meloloskan celana Giselle.
"Jo!"
"Diam! Saya hanya ingin bermain dan sedikit memberi hukuman."
Johnny mulai mengelus, menggesek, mencubit vagina Giselle lalu jari telunjuknya masuk dan memainkan dilubang senggama Giselle dengan cepat, hal itu membuat pemiliknya mendesah sebelum desahannya berubah menjadi rintihan karena kedua jari tangan Johnny yang memasuki lubang senggamanya.
Tubuhnya terguncang, nafsunya mulai berada dipuncak namun dengan tiba-tiba berhenti. Membuat Giselle sedikit kesal karena akhirnya ia ikut bernafsu juga.
"Jo?"
"Saya ingin posisi lain, milik saya ingin dimanjakan juga"
"Blowjob?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER OBSESSION 21+ | JOHNNY - GISELLE
Romance21+ Giselle dan Johnny saling menatap. "Apa kau ingin melihat aku menyusui anakmu?". Giselle bertanya sedikit gregetan dengan keberadaan Johnny. "Memang kenapa? Tidak masalah, lagi pula semalam aku sempat me-". "Stop, baiklah berikan Jayveen padaku"...