23 | Bekal

1.9K 412 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengenalmu adalah sebuah keberuntungan, dan bisa bersamamu adalah keajaiban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengenalmu adalah sebuah keberuntungan, dan bisa bersamamu adalah keajaiban.

___________

Pagi-pagi sekali Sansekerta sudah sibuk di dapur, padahal hari ini sedang tidak ada pesanan nasi kotak. Sedih memang, tapi penjualan memang tidak selalu berjalan mulus.

Sejak selesai shalat subuh, Sansekerta sudah pergi ke pasar pagi menggunakan sepeda untuk membeli beberapa bahan makanan dan bumbu dapur.

Lestari sampai keheranan melihat betapa bersemangatnya Sansekerta memasak. Wanita berumur 40 tahun yang masih terlihat ayu itu mendekat, menengok kegiatan sang anak.

Sentuhan lembut di bahunya membuat Sansekerta yang tengah memasukan sayur ke dalam panci, menoleh.

"Bikin apa?" tanya Lestari sambil menunjuk isi panci.

Dengan gerakan bibir, Sansekerta menjawab. "Sop."

"Mau dibantu gak?"

Sansekerta menggeleng kemudian mengecilkan api kompor, setelahnya lelaki itu mulai membuat adonan untuk bakwan jagung.

Lestari tersenyum melihat anaknya yang selalu tak bisa diam jika berurusan dengan dapur. Tahu jika Sansekerta bisa menangani sendiri, maka Lestari pergi kebelakang rumah untuk mencuci baju yang tadi ia rendam.

Matahari sudah menunjukan eksistensinya di ufuk timur. Langit mulai terang dan masakan Sansekerta hampir rampung. Peluh membasahi kening Sansekerta akibat hawa panas dari kompor. Mengangkat adonan terakhir bakwan dari penggorengan, kegiatan memasak Sansekerta selesai.

Walau lelah, Sansekerta tersenyum melihat makanan yang dibuatnya tak ada yang gagal. Lelaki itu melirik jam dinding, sudah pukul 6. Selanjutnya, Sanskerta mengumpulkan gerabah dan wajan kotor untuk dicuci.

Jam setengah 7 Sansekerta sudah mandi dan rapi dengan seragamnya. Dua kotak bekal dan satu botol air Sansekerta masukan ke dalam totebag kecil.

Dirasa semua siap, Sansekerta mencari Lestari ke samping rumah untuk berpamitan setelah memeriksa kamar orang tuanya dimana Subroto masih bergelung dengan selimut tipis.

Bahasa Sansekerta (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang