Chapter 2 : Elias

146 18 0
                                    

Si quelqu'un prend ses responsabilités sans force, c'est de l'amour.

"Jika seseorang mengambil tanggung jawab tanpa paksaan, itu adalah cinta."




Gadis itu kabur lagi dariku.

Lari lah. Lari sejauh mungkin. Lari sampai kau kehabisan tenaga. Aku bahkan tidak perlu berlari untuk bisa menangkapmu.

Xavier lagi-lagi memberiku tugas yang merepotkan dan melelahkan. Bekerja sama dengan gadis Orient yang tidak mau diajak bekerja sama untuk menemukan seorang Putri yang sudah menghilang sejak lebih dari dua puluh tahun yang lalu hanya bermodalkan jepit rambut Sang Putri.

Tapi jika Yang Mulia sudah menitahkan, maka aku, si anjing harus menurutinya.

Lagi pula ini demi Elle. Demi keluargaku. Demi kerajaan ini. Demi bangsa ini. Demi seluruh rakyat Nordhalbinsel. Tidak ku sangka nasib jutaan rakyat kami bergantung pada keberhasilanku mengajak seorang gadis untuk dapat bekerja sama denganku. Aku ingin menertawai ironi itu. Elle sudah menertawakan ironi itu.

"Kupikir itu memang keahlianmu. Bukannya kau hanya perlu mengedipkan sebelah matamu untuk membuat seorang gadis bertekuk lutut padamu?" Katanya saat aku menceritakan apa yang Xavier tugaskan padaku.

Masalahnya, aku bahkan tidak sempat berkedip dan gadis itu sudah menghilang dari pandanganku seperti kelinci yang kabur dari serigala.

Aku sudah melakukan semua upaya terbaikku untuknya. Aku memberinya kehormatan untuk menjadi pengawal Ratu, pekerjaan yang diinginkan oleh semua ksatria wanita di Montreux. Dua puluh tiga tahun kerajaan kami tidak memiliki seorang ratu, dan selama itu, ksatria wanita dipandang sebelah mata. Tapi kini semenjak Elle menjadi Ratu tunggal, semua ksatria wanita berbondong-bondong mengajukan diri menjadi pengawal Ratu. Dan aku, dengan segala kemurahan hatiku, secara pribadi meminta Jenderal Arianne untuk menjadikan Honey Welsh beserta satu orang teman terdekatnya sebagai pengawal Ratu. Aku sengaja merekrut temannya juga agar dia tidak merasa terasingkan karena dia jelas tidak terlihat seperti orang Nordhalbinsel.

Aku juga meminta Elle untuk menyediakan kamar dengan tempat tidur yang nyaman, makanan enak dan berlimpah, gaji yang besar, serta jam kerja yang tidak terlalu padat dan cuti yang dapat diajukan kapan pun. Semua itu sebenarnya khusus untuk gadis itu saja, tapi aku tidak mau terlihat sedang mengistimewakannya khawatir orang-orang jadi membencinya, jadi aku meminta semua hal itu berlaku untuk semua pengawal Ratu. Paling tidak seharusnya dia menghampiriku dengan sukarela dan mengatakan, "Terima kasih banyak Jenderal, apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?" dan aku tentu akan berlaku sopan padanya, bukannya mengejarnya seperti serigala lapar yang sedang mengejar buruannya.

Aku tahu dia adalah orang yang tepat untuk tugas ini. Seperti kata Xavier, dia menguasai berbagai bahasa dan dia berasal dari Orient. Paling tidak dia tahu banyak tentang negara asalnya. Tapi bukan hanya itu, aku curiga dia benar-benar tahu tentang Putri Seo-Hwa.

Saat pertama kali aku bertemu dengannya dan menawarkan kerja sama, dia segera menolak begitu mendengar nama Putri Seo-Hwa disebut. Seolah itu nama keramat yang tidak boleh disebut.

"Untuk apa Anda mencari Putri itu?" Tanyanya. Saat itu dia belum menjadi pengawal Ratu dan aku menemuinya di Kastil Montreux. Aku harus mengakui kemampuan bahasanya luar biasa. Dia jelas terlihat seperti orang Orient, tapi dia dapat bicara bahasa Nordhalbinsel lengkap dengan logat kami seolah dia orang utara tulen.

"Aku tidak bisa mengatakannya padamu sebelum kau menyatakan bersedia untuk membantuku. Rahasia negara."

"Kalau begitu saya harus menolak ajakan Anda. Cari saja orang lain. Saya tidak dapat membantu Anda. Selamat tinggal."

Lotus of East PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang