CHAPTER.67🔞

1.1K 30 2
                                    

Title  : KARMA is REAL ●NC🔞
Cast  : Jeon Jungkook ~ Erika Lee
Genre: Drama || Romance || Konflik || Sad

#Wattpad @Dewi_Kim96

✓CHAPTER_67

✓Link previous: https://www.facebook.com/groups/204914080349809/permalink/1102482997259575/?app=fbl

.

.

.

                        📚Happy Reading📚
_______________________________________________

Dekorasi kamar yang begitu indah.

Cahaya lampu yang cukup temaram.

Kelopak bunga mawar yang bertaburan.

Lilin aroma terapi yang menenangkan.

Serta baju pengantin yang berserakan.

Sepasang suami istri yang baru saja selesai menggelar pesta pernikahan ulang di sebuah hotel mewah itu, tampak saling meluapkan perasaan masing-masing dengan cumbuan.

Tidak ada kalimat yang mengudara di antara keduanya, selain lenguhan-lenguhan yang menguar bernada rendah.

Tanpa adanya mendung yang menggelapkan langit, tiba-tiba saja rintik hujan saling berlomba-lomba membasahi bumi.

***

(Jeon Jungkook POV)

"Ahhh ...."

Suara itu menguar lepas mengudara secara bersamaan. Seiring dengan sesuatu yang tertanam begitu dalam, pun terasa nikmat namun juga sesak.

Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa menyentuh istriku kembali. Membawanya ke dalam dekapan hangatku.

Mengecupnya tanpa mendapati perlawanan, pun mendengarnya mendesah serta memanggil namaku dengan begitu lembut.

Dari sini, bisa ku lihat Erika-ku memejamkan matanya. Sementara bibirnya yang ranum sedikit ia gigit. Benar-benar seksi. Batinku.

Erika-ku tampak berkali-kali lipat cantiknya, meskipun polesan make up selepas acara pernikahan kami tadi sudah ia bersihkan dan juga kini kami tengah memadu kasih di bawah sorot lampu yang cukup temaram.

Nyatanya Erika-ku memang cantik, cantiknya begitu alami, tatapannya begitu teduh, senyumnya sangat indah bahkan mampu membuat hati siapapun bergetar kala melihatnya.

Satu tanganku melayang, memberinya usapan penuh cinta yang mendarat tepat di sisi pipinya.

"Sakit ya, Sayang?" tanyaku pelan.

Erika tidak menjawab, kelopak matanya dibiarkan terbuka segaris, kepalanya mengangguk pelan sembari ada ringisan kecil di sana.

Tentu saja ini bukanlah yang pertama kali untuk kami lakukan, tapi menjadi yang pertama setelah sebulan lebih kami mengurusi gugatan perceraian.

Tiga puluh hari berlalu, setelah kejadian di rumah sakit jiwa itu. Hari di mana aku, Erika dan Elsa di pertemukan di tempat yang aku sendiri tidak pernah membayangkannnya.

Setelah hari itu pula, Erika terus membungkam mulutnya demi mendiamkanku.

Dia benar-benar menghukumku dengan kebisuannya.

Rasanya aku pun mulai pasrah, namun dalam hatiku secuilpun sama sekali tidak ada kata menyerah.

Cukup lama, lama untukku meluluhkan kerasnya hatinya. Namun seperti yang diketahui, sekeras apapun sebuah batu pasti akan terkikis juga seiring hujan yang datang terus membasahinya.

🔞KARMA is REALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang