Patah

39 4 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote  ⭐ dan comen ya guys, happy reading ❤️







Andai
Waktu dapat ku ulang, banyak hal yang tidak ingin aku lakukan
Andai
Aku bisa kembali ke masa lalu, banyak orang yang sungguh tidak ingin aku kenal
Andai
Bisa ku putar waktu, banyak rasa yang tidak ingin aku punya
Andai, dan selalu semua itu hanya tinggal keandaian  yang tidak mungkin aku gapai



Brakkkk

Alfi menggebrak meja tempat Dinda makan membuat lamunan gadis bermata belok itu seketika buyar

"Ihh apa sih fi" sungut Dinda pada sahabatnya itu


"Ya lagian kamu ngapain bengong begitu, baik-baik nanti kesambet" jawab Alfi sambil sesekali nyengir kuda


"Udah ah aku mau balik ke kantor, dokumen masih banyak yang belum aku susun" sungut Dinda sambil melenggang pergi


" Eehhh, maen ngoloyor aja ni anak" ucap Alfi sambil menahan tangan Dinda



"Kenapa lagi, kalau kamu mau nanya-nanya soal Wibi, aku benar-benar lagi gak mood" ungkap Dinda kesal, sudah seharian ini teman-teman satu kantornya silih berganti bertanya apa yang sebenarnya terjadi



"Enggak yaelah, kamu disuruh colec sama bak ayu" jawab Alfi


"Seriusan ini kan Sabtu, ngarang-ngarang aja Mak Deva"


"Bukan sekarang, hari Senin karena skill colec kamu bagus, jadi kamu sama bak ayu di tugasin jadi tim Hunter" jelas Alfi


"Lalu PKM (perkumpulan kelompok mingguan) aku gimana, gak ah aku mau pegang PKM aja" rengek Dinda kembali duduk di samping Alfi


"Ya gimana kamu yang di dapuk jadi pendampingnya bak ayu, bak ayu kan AO (accounting officer) lama dan kamu AO baru yang kata Mak Deva bisa dampingin bak ayu"



"Yah kok aku" seru Dinda kecewa


"Ya enak dong kamu jadi gak pegang PKM" sambung Alfi


"Enak apaan, kalau di PKM kalian ada yang sendat aku-aku lagi yang di suruh turun, mana target Hunter kelompok baru, mana juga harus colec (nagih nasabah bermaslah/sendat), sedangkan aku tau otak aku sedang terbang kemana-mana"



"Hahahaha nikmati aja, hasil kerja kamu baik mangkanya lu di percaya" ungkap Alfi dengan ketawa lepasnya melihat Dinda berulang kali menghembuskan nafasnya



"Jangan lupa di ikat itu otak biar gak terbang kemana-mana, takutnya nyasar pas mau balik ke kepala kamu" sambung Alfi yang langsung mendapat dengusan kesal dari Dinda



**********



Hari Senin yang cerah namun tak begitu dengan Dinda, dia duduk termenung di meja kerjanya, berulang kali dia berusaha mengusir gambaran laki-laki dan perempuan yang berdiri di bibir pantai dengan warna baju yang hampir senada



Beberapa butir air mata lolos dari kelopak matanya, dengan cepet dia mengambil tisu sambil berusaha menenangkan dirinya sendiri, di lihatnya jam dinding masih menunjukan jam 06:55, setengah jam lagi menuju breafing pagi




Di ambilnya beberapa makeup dari pouch kotak bergambar hello Kitty itu, dan dengan lihai Dinda menyapukan alas bedak agar bengkak di kantong matanya bisa tersamarkan, dia juga menggunakan eye line dan maskara, menyapukan lipstik agar tidak terlihat pucat



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang