Bab Tak Berjudul 55

327 32 9
                                    

!Warning!
Typo bertebaran, kata kata mutiara
Maafkan author ini kalau ceritanya gaje/jelek.
Jangan lupa vote biar author gabutz ini rajin upload UwU.
================

Aku menemukan banyak bunga indah disini, ingin sekali kupetik mereka. namun mereka akan kesakitan jika aku memetik mereka, lebih baik aku biarkan mereka terpajang indah disini...

Sriingg!!

Dari kejauhan aku bisa mendengar suara pertarungan, jaraknya sekitar 1 kilometer dari sini. Aku memutuskan untuk pergi ke tempat itu untuk memastikan, mungkin saja seseorang membutuhkan bantuan.

Setelah berjalan beberapa lama, aku mendapati pemburu iblis yang kesulitan melawan iblis. Aku mengenalnya, dia adalah Kaigaku dari kebun persik.

"kau sangat lemah! Mungkin kau akan menjadi santapanku malam ini!" seru sang iblis

"aku tidak akan kalah dari makhluk sepertimu!"

Mereka terus bertarung tanpa memberi jeda, saat stamina Kaigaku mulai melemah serangan iblis itu berhasil melumpuhkannya.

Aku yang sejak tadi hanya asik menonton memutuskan untuk membantu Kaigaku.

"Yo! Kaigaku, apa kau butuh bantuan?" sapaku

"Nana-san? Apa yang kau lakukan? Disini berbahaya!" ucapnya

"jangan khawatirkan aku, rawat saja lukamu itu" balasku

"2 makananku datang menghampiriku? Aku sangat beruntung hari ini~!" seru sang iblis

"kenapa kau menyerangnya? Apa salahnya hingga kau ingin memakannya?" tanyaku lembut

"karena dia adalah pemburu iblis! Setiap-"

"ya aku mengerti apa maksudmu, jika pemburu iblis membunuh iblis maka iblis akan memakan pemburu iblis..." balasku cepat

"sepertinya kau mengerti maksudku, kenapa kau tidak menjadi iblis saja?" tawarnya

"jadi siapa namamu?" tanya iblis itu lagi

"namaku? Untuk apa?" ucapku tak paham

"jarang sekali menemukan manusia sepertimu sekarang ini, aku akan sangat senang jika kau menjadi iblis...kita bisa menjadi teman" iblis itu tersenyum ala psikopat

"Nana-san..." ucap Kaigaku pelan

"hmm? Ada apa Kaigaku?" tanyaku

"kau bertanya ada apa?! Kenapa kau tidak segera membunuhnya! Sebelum dia memakan manusia lagi!" sepertinya Kaigaku kesal, aku sudah menduga hal ini.

"tidak perlu terburu buru, aku punya ide yang lebih baik" balasku tenang, Kaigaku memiringkan kepala tanda tak paham

"Hei, bagaimana kalau kita bertarung dan jika kau kalah kau harus menuruti setiap keinginanku begitu juga sebaliknya" tawarku

"Heehh~ tentu saja aku terima! Mari kita mulai sekarang" iblis itu tersenyum lebar

"Nana-san! Kau tidak akan bisa bertarung dengan kimono itu!" seru Kaigaku yang tak kuhiraukan. Yang benar saja, tadi dia memintaku membunuh iblis ini tapi sekarang melarangku melawannya.

Singkat cerita pertarungan selesai dan dimenangkan olehku, kulihat iblis itu terkapar lemah di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya yang tidak kunjung beregenerasi. Kaigaku menatapku terpukau

"Kau sudah kalah" ucapku dingin

"To-tolong jangan bunuh aku! Akan kulakukan apa sajaaa..." iblis itu memohon dengan air mata, membuatku merasa iba padanya.

"hei, tenanglah...jangan menagis aku tidak akan membunuhmu, aku punya sesuatu yang lebih baik" balasku lembut

"kenapa kau tidak membunuhnya Nana-san" tanya Kaigaku keheranan sekaligus kesal

Normal POV...

"Kau hanya belum mengerti Kaigaku, kau hanya butuh waktu untuk memahami ini..."

"Ini, bawa ini dan cari seseorang bernama Takashi di hutan bambu. Dan... Kaigaku bisakah kau membantuku untuk kali ini saja..." Nana menatap Kaigaku

"Haaah...baiklah aku akan membantumu tapi kau harus memberitahu alasan kenapa kau membantu iblis ini suatu hari nanti!" ucap Kaigaku, gadis bersurai biru itu mengangguk dan tersenyum manis.

"terimakasih!" Nana memeluk Kaigaku tanpa aba aba, membuatnya memerah seketika

"Baiklah kami akan pergi sekarang, jaga dirimu baik baik"

"Terimakasih Nona! Aku berhutang banyak padamu!" iblis itu membungkuk kemudian pergi dengan Kaigaku.

"Haahh...semoga mereka sampai dengan selamat" gumam Nana

Shriinkk....

Tiba tiba sebuah anak panah muncul dari belakang dan hampir melukai Nana, beruntungnya gadis itu memiliki insting yang kuat sehingga bisa menghindarinya.

"Akhh! Padahal sedikit lagi!" suara serak dari belakang Nana, gadis ini sudah dapat menebak siapa yang ada dibelakangnya

"Ara~ara~ kenapa kau melepaskan iblis itu Nana-san?"

"Bukan urusan kalian, sekarang tinggalkan aku sendiri" Nana berjalan pergi namun sebuah tangan dingin menariknya, itu Tomioka.

"Lepaskan aku" ucap Nana datar

"Kau harus ikut dengan kami nona" balas Tomioka tak kalah datar.

"Memangnya kenapa kalau aku menolak? Lepaskan aku kau bukan bapack ku yang bisa seenaknya menarik lenganku" Nana menepis tangan Tomioka, Shinobu yang melihat itu hanya menahan tawanya.

"Oi oi kau ingin kubunuh? Ikut saja dasar boc-" belum sempat Sanemi melanjutkan kalimatnya, gadis bersurai biru itu langsung melesat pergi meninggalkan mereka.

Para pilar tentu tidak tinggal diam, mereka mengejar Nana secepat yang mereka bisa. Akhirnya Nana kembali bermain kucing dan tikus dengan para pilar yang gada bosen bosennya mo nangkap Nana.

Sudah cukup lama mereka bermain kejar kejaran, tak jauh di depan ada sebuah jurang. Nana berhenti di tepi jurang, sekarang gadis ini terpojok antara para pilar dan jurang. Entah kenapa perasaan Nana mengatakan untuk tidak melompat ke jurang itu.

"Kau terpojok nona, sekarang lebih baik kau ikut dengan kami" ucap Kyoujuro

"Ikut dengan kami atau kau lebih memilih mati?" ucap Sanemi

"Shinaguzawa-kun!" seru Mitsuri

"hmm..." Nana tampak berpikir, kemudian dia mengeluarkan nichirinnya dan menempelkannya di leher bagian samping seolah ingin menebas dirinya sendiri

"Jika aku tidak bisa selamat dari kalian maka aku tidak akan kalian mengetahui apapun tentang para iblis"

"Tunggu APA YANG KAU LAKUKAN!!" sudah terlambat, Nana memenggal hampir sebagian lehernya dan melompat kedalam jurang yang entah seberapa dalam itu.

"AAKHHH YANG BENAR SAJA! APA DIA BENAR BENAR LEBIH MEMILIH MATI?" seru Sanemi kesal

"N- NANA-SAN APA YANG KAU LAKUKAN" teriak Mitsuri histeris

Maaf ceritanya pendek author lagi kehabisan ide T-T

Another Earth : Kimetsu No YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang