Perjalanan ke ibu kota lebih sulit dari yang di bayangkan Cale, apalagi sudah memasuki musim dingin dan salju mulai menjadi lebih lebat.
Cale berpikir mengapa Raja meminta tunangan putranya melakukan perjalanan jauh di musim dingin ketika mereka mungkin bisa melakukannya di lain waktu.
Seperti yang dikatakan ayahnya, Cale dapat membawa apapun yang dia inginkan.
Saat menemukan ruangan rahasia yang dibuat ibunya, Cale telah menemukan sebuah kalung dengan permata ruby yang bisa menyimpan sangat banyak barang di dalamnya, catatan di buku harian ibunya mengatakan itu bisa menampung setidaknya sebanyak satu kamar Cale.
Dan jika itu adalah kamar Cale di mansion itu artinya kalung ini adalah penyimpanan spasial yang sangat sangat berguna.
Akhirnya Cale menyapu semua yang ada di dalam ruangan rahasia itu, dan Cale juga membawa serta semua buku-bukunya yang ada di paviliun.
Oh, tentu saja Cale juga membawa banyak uang, uang yang diberikan ayahnya cukup banyak tapi uang yang ditinggalkan ibunya juga tidak kalah banyaknya.
Dan tentu saja Cale menyapu semua uang itu.
Di perjalanan Cale berhenti untuk melihat berbagai hal yang tidak pernah bisa dia lihat di wilayah Henituse seperti menara batu di kota Puzzle.
Mereka juga sempat berhenti di kuil dewa kematian, tapi Cale menolak untuk berlama-lama di sana karena Cale merasakan firasat yang sangat buruk.
Cale menggigil mengingat tatapan aneh para pendeta itu padanya.
Tentu saja Cale mengabaikan semuanya.
Saat ini dini hari dan matahari belum sepenuhnya terbit, Cale duduk di dalam kereta kuda sambil membaca lebih banyak hal-hal yang ditulis ibunya karena ada lebih dari satu buku harian.
Sepertinya ibunya menuliskan segalanya yang dia ketahui.
'Berapa lama ibu menulis semua ini?'
Semua bukunya tampak bagus karena sihir pelestarian, tapi itu harusnya butuh waktu bertahun-tahun.
Ckiit.
Kereta berhenti di gerbang masuk Ibu Kota, benar Cale bukan tunangan resmi, ini hanya dilakukan di antara keluarga mereka sehingga para penjaga itu pasti tidak tahu, atau mungkin mereka tahu tapi hanya mengabaikannya.
"Tuan Muda para penjaga akan melajukan pemeriksaan."
Ron dari kereta lain datang dan mendekati pintu kereta Cale berada dan mulai membukakan pintu untuk membantu Cale turun.
Hanya ada dua kereta satu untuk Cale dan yang satunya lagi untuk Ron dan Beacrox itu sesuai perkataan ayahnya, hanya ada dua pelayan yang ingin ikut dengannya sementara pelayan lain tetap di rumah Count yang mewah.
Para penjaga mulai memeriksa dokumen dan kartu identitas yang diberikan Ron sementara beberapa yang lain memeriksa dua kereta yang cukup sederhana namun masih cukup bagus untuk dipakai Bangsawan.
"Dua kereta dan beberapa barang bawaan, lalu ada tiga penumpang apakah sudah benar?"
Penjaga bertanya pada Ron untuk mengkonfirmasi.
"Benar, tidak ada yang lain."
Penjaga itu mengangguk sebelum kembali melanjutkan pekerjaannya dan mempersilahkan mereka masuk.
Cale naik kembali ke kereta dan memanggil Ron yang akan menutup pintu.
"Ron aku ingin pergi ke beberapa tempat, bisakah kita tidak langsung ke istana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Palace || End S1✔ || Fanfic TCF ||
FanfictionFollow sebelum baca. Cale Henituse, omega yang dikenal karena kecantikannya yang sangat mirip dengan mendiang ibunya, selalu dihindari oleh ayahnya sendiri. Suatu hari saat usianya sepuluh tahun, Raja Zed Crossman memerintahkannya untuk menjadi tuna...