Random Story (Drarry)

Rain

Hujan adalah sesuatu yang mungkin kebanyakan orang tidak menyukainya, yaa salah satunya adalah tokoh utama kita.

Kebanyakan orang tidak menyukai hujan, karena mereka menganggap hujan itu mengganggu aktivitas, tapi ada beberapa pula orang yang menganggap hujan adalah sebuah kesialan.

Bukan tanpa alasan Draco tidak menyukai Rahmat yang satu ini, dulu ia justru menyukainya, tapi semua itu berubah kala kejadian mengerikan itu terjadi.

Malam dimana kekasih hatinya pergi meninggalkan dirinya. Tidak, ia tidak menyalahkan hujan, sama sekali tidak, ia hanya benci ketika buliran-buliran air itu turun dari langit.

Karena ketika hal itu terjadi, memori di kepalanya kembali memutar kejadian mengerikan tersebut, kejadian yang membuatnya harus kehilangan separuh dirinya, orang itu adalah orang yang paling berharga dalam hidup Draco, tapi sekarang dia telah pergi untuk selamanya dan tak akan mungkin kembali.

Sudah 2 tahun berlalu, namun Draco masih belum bisa merelakannya, orang itu adalah cinta pertamanya, orang itu pulalah yang membawa segudang kebahagiaan di hidupnya.

Orang yang menggaet gelar kekasih Draco itu, bernama Harry, seorang pemuda manis dengan rambut hitam legam dan kacamata bulatnya yang kuno, pemuda yang dapat menenangkan seorang Draco Malfoy yang terkenal dengan sifatnya keras dan tempramen.

Pertemuan keduanya mungkin terdengar sedikit tidak menyenangkan karena waktu itu Draco tidak sengaja menabrak Harry.

Yaaa kalian tidak salah baca, keduanya bertemu karena insiden kecil yang membuat kaki kanan Harry patah, waktu itu Draco sedang terburu-buru untuk berangkat ke kantornya karena disana sedang mengalami masalah.

Tapi ditengah perjalanannya secara tidak disengaja, Draco malah menabrak seorang pemuda manis yang saat itu kebetulan sedang menyebrang.

Draco langsung jatuh hati ketika melihat wajah manis itu meringis kesakitan, terdengar aneh, tapi yaa memang begitu adanya, ia seolah-olah jatuh pada pesona mata hijau itu.

Dan setelahnya, keduanya jadi lebih sering bertemu karena Draco yang memaksa, pemuda tampan itu beralasan jika ia ingin memeriksa keadaan Harry, padahal ada sesuatu dibaliknya, dan dimulai dari sanalah keduanya menjadi semakin dekat dari hari ke hari.

Draco melakukan pendekatan kurang lebih selama satu tahun, dan itu terhitung waktu yang cukup lama, karena sulit untuk membujuk Harry.

Pemuda manis itu selalu menolak Draco dengan berbagai alasan, tapi untungnya Draco bukanlah seseorang yang mudah menyerah, perlu diingat jika Draco adalah orang yang keras kepala dan sedikit pemaksa.

Pada awal kejadian kakinya patah, Harry hanya menganggap Draco sebagai seseorang yang mencoba bertanggungjawab atas apa yang telah dia perbuat.

Namun lambat laun perilaku Draco mulai sedikit berubah, artian berubah disini itu lebih menjurus kearah romantis, pemuda tampan itu selalu mencoba menarik atensinya.

Jujur, Draco itu bukan tipe idaman pasangan yang Harry impikan, justru sangat berbanding terbalik!, Harry selalu berkeinginan memiliki pasangan yang ramah, mudah tersenyum, dan baik hati. Bukan seperti Draco yang ketus, galak dan juga kaku.

Yaa, Draco itu hanya akan bersikap manis pada Harry, keluarga dan kerabatnya, dan akan selalu bersikap tidak menyenangkan pada orang lain, karena menurutnya tidak perlu bersikap baik pada orang asing, karena hal itu tidak penting.

Draco terkenal dengan tampang ketus dan galak dikalangan rekan kerjanya, semua orang yang bekerja dibawah binaannya rata-rata merasa takut dan segan padanya.

Yaaa, tapi diluar perilakunya yang terkadang tidak menyenangkan itu, Draco adalah seseorang yang sangat perhatian, entahlah sikap perhatiannya itu hanya untuk mendekati Harry saja atau memang sikap aslinya.