🍁4| kerja kelompok?

11.6K 994 5
                                    

🍁🍁🍁

Suara sepatu yang beradu dengan lantai terdengar di sepanjang koridor, membuat banyak murid menoleh kearah pelaku. Secara refleks mereka menyingkir, membuka jalan untuk para tokoh utama laki-laki dan teman-temannya. Bisikan dan perhatian siswa siswi mengiringi setiap langkah mereka.

Elleo Bagaskara, Dion Marvendra, Erzen Saputra, dan Mavello Ampendra.

Elleo dkk tetap berjalan santai. Mengabaikan bisikan dan sorakan siswa siswi. Memasang wajah biasa dengan beberapa lebam diwajah, tapi tak membuat ketampanan mereka berkurang. Seperti dalam novel, pemeran utama bersinar dan selalu tersorot publik.

Huh, seperti biasa mereka selalu tersorot. Aku menatap mereka dengan malas. Berdiri di tengah koridor dan memandang punggung mereka yang mulai menjauh.

"kenapa wajah mereka lebam?" aku menyernyit heran, mengingat wajah mereka yang lebam. Apa mereka berkelahi? Tapi,, dengan siapa? Kalau kemarin bagian 11, berarti sekarang bagian ke 12. Ah iya, itu kan bagian dimana mereka berantam dengan---

"minggir!" suara dingin dan serak seseorang dibelakang membuatku tersentak. Refleks berbalik, menengok orang tersebut.

Manik coklat yang menyorot tajam dan dingin, hidung mancung, rahang tegas, rambut berantakan yang tak membuat ketampanan nya berkurang, dan tinggi sekitar 180-an keatas, membuatku mendongak menatap pemilik suara.

Cowo ini lagi!! Cowo yang aku temui beberapa hari lalu dengan keadaan menyedihkan. Jika diingat lagi, aku malu karena sedikit peduli padanya waktu itu.

"Minggir!" ujarnya lagi dengan penekanan, mendorong dahiku pelan dengan telunjuk nya, agar aku menyingkir dan memberikan nya jalan. Cowo itu melanjutkan langkahnya, meninggalkan aku yang berdiam diri seperti patung menatap kepergian nya.

"Minggir? hah? Dia buta atau gimana si? koridor selebar ini, nyuruh aku minggir! Alleo gila!" gerutu ku pelan agar tidak didengar oleh beberapa murid yang berlalu lalang.

Huh, menyebalkan.

🍁🍁🍁

"Hari ini, ibu akan memberikan tugas kelompok untuk kalian!" ujar Bu Devi —guru fisika.

"ibu akan membagi kelompoknya!" lanjut Bu Devi lagi, ada seorang siswi yang mengangkat tangan.

"kenapa?" tanya bu devi.

"Bu, pilih kelompoknya sendiri ya!" seru siswi tersebut, dan banyak yang setuju.

"tidak! Ibu yang akan membagi kelompoknya!!" Putus Bu Devi dengan tegas, banyak murid mendesah kesal.

"Kelompok pertama ..." Bu Devi membagi kelompok menjadi beberapa bagian dengan dua orang cowo dan dua orang cewe.

"Kelompok delapan, Ellio bagaskara, Alleo Bagaskara, ayuna lasmi, dan Hattori Seina Amaya. Tugasnya membuat laporan impuls dan momentum."

Aku tersentak saat Bu Devi menyebut namaku di kelompok yang sama dengan Alleo dan Ellio. Kelompok dibagi menjadi 8, karena murid kelas yang berjumlah 32 orang. Setiap kelompok diberikan tugas membuat laporan dengan materi yang berbeda.

Aku berada di kelompok terakhir dan sialnya satu kelompok dengan male lead dan second lead.

Dari banyaknya siswa siswi dikelas, kenapa harus bersama mereka?

Rekayasa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang