Epilogue: Nasi (Kuning) Goreng goes Wrong

213 40 52
                                    

telat banget updatenya karena aku baru bangkit WAWKAKWKAKKW selamat membaca ❤

🍒



"Ehem!"

"Ehem! Ehem!"

"EHEM EHEM EHEM, NOTIS KEK, TEMENNYA BATUK, LOH?"

Ayesha menoleh, lalu melempar pulpennya dengan emosi pada Kimberly yang daritadi batuk pakai irama empat per empat.

"APA?" semburnya, galak.

Kimberly malah cengengesan, mau Ayesha colok aja jidatnya pake sedotan.

"Ih, galak amat," Nasya menoel-noel bahu Ayesha sok akrab, "cerita kek sama kita-kita, kemarin sama Aa Malvinnya gimana?"

Bajigur. Aa Malvin katanya. Gelay ih, tapi Ayesha mukanya panas, malu dia.

"K-kepo amat sih dasar sunduk pentol," kilah Ayesha kemudian.

"Cuih," Kimberly langsung mendecih dengan semangat, "bokis amat lo tukang galon," makinya kemudian dengan nikmat. Enak ngatain orang, tuh.

"Beneran, ih!" Ayesha masih berkilah, setengah ngibul, "Ngapain gue bohong—"

Kalimat Ayesha terpotong oleh kemunculan Igith, keadaan jantung Ayesha berasa kayak yang barusan diajak nerabas lampu merah, "Cha, nanti baliknya bareng sama gue, ya?"

Ayesha cuma ngangguk-angguk, bikin Igith dengan gemas menyentuh poninya yang ikut bergerak, "By the way, ikat rambut baru, ya? Gemes banget calon cewek gue kalau dikuncir gini hehehehe."

"Menjijikkan, lo kenal dia?" Yoga yang kebetulan lewat bersama San, langsung menyikut cowok penyayang kucing itu sambil nyinyir.

"Nggak, yang model begitu mah aturan lo tanya sama Wira, kan sejenis," balas San.

Igith langsung mengejar Yoga dan San sambil berusaha mengetekki keduanya mentang-mentang mereka lebih pendek dari Igith.

"DHAAAAAAM, GUE DI-BULLY SAMA BIJI KETUMBAR," teriaknya, mengadu pada Yudham yang tidak peduli, asik sendiri sama Wira soalnya.

Sementara itu, Ayesha mengamati calon cowoknya sambil tersenyum kecil, habis bagi Ayesha, Igith tuh lucu!!!! Banget!!!!

"Wadidaw."

Ayesha menoleh, baru sadar kalau Kimberly dan Nasya udah mangap-mangap persis ikan kakap, sambil naik turunin alis, menggoda Ayesha habis-habisan.

"Wadidaw kalau dibalik jadi Wadidaw," oceh Kimberly, nggak tau juga apa maksudnya, mungkin biar tambah ngeselin aja.

"Mber, mencium bau-bau bullshit gitu nggak, sih?"

"Aduh nggak usah ditanya, kalau bisa mah daritadi gue udah naik meja sambil gotong keranda."

KIMBERLY DARI TADI NGAPAIN SIH?

"Iya, iya, gue sama Igith mau mulai dari awal, bukan temen sekelas doang sekarang, puas lo berdua?"

Nasya tiba-tiba ketawa kunti, "Gue mau menagih sesuatu, supaya makin puas."

Ayesha mengerjap, "Nagih apaan?"

"Nigih ipiin," ledek Nasya yang bibirnya sekarang dimonyongin dua senti, "ada yang pernah ngomong gini di depan muka kita, "Udah anjir nyerah. Doain aja, ntar kalau rejeki, gue bawain nasi kuning buat lo pada," gitu. Coba deh, Mber, inget nggak lo?"

Kimberly sempat berpikir sejenak, agaknya dia lupa-lupa ingat. Tapi karena tau ini konteksnya tentang Ayesha, dia langsung main gember aja, "OH IYA-IYA! Mona Ayesha nggak sih?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To Reach You | Mingi, Chuu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang