13 ( kebenaran)

3 3 6
                                    

Sofia jalan mengendap-endap, seraya mencari asal suara desahan yang menggangu telinganya dari tadi. Ini membuatnya geli, Semakin sofia mendekati suara itu, volumenya semakin keras dan jelas. Sekarang Sofia tau, suara-suara desahan itu bukan berasal dari lantai dua, yaitu kamar kak vino, izky, dan Miko. Tapi dia yakin, suara itu berasal dari ruang kumpul di rumah ini. Sofia berjalan pelan, agar deru langkah kakinya tidak terdengar. sekarang gadis itu bersembunyi dibalik dinding dibawah tangga, sembari menunggu waktu yang tepat untuk memergoki tiga sejoli itu. Sofia tidak berniat untuk mengintip apa yang sedang mereka lakukan, karena Sofia sudah yakin, ketiga sejoli itu sedang melakukan hal buruk dan sofia tidak ingin melihatnya. Biar saja sofia mengejutkannya langsung. Untung saja cahaya diruang kumpul ini dibuat remang-remang, jadi sofia bisa melihat bayangan ketiganya melalui dinding.

Ini membuat Sofia semakin yakin!

Dari bayangan di dinding, terlihat ketiganya saling memegang satu sama lain. Memang tidak terlalu jelas bayangan itu, tapi sofia benar-benar yakin, mereka bertiga sedang melakukan hal terlarang.

Sofia tidak bisa menahan hasratnya lagi, ini saatnya untuk memergoki kelakuan ketiga sejoli itu. Sembari menarik nafas pelan, sofia meyakinkan dirinya untuk berani.

Sofia mulai menghitung didalam hati, Dalam hitungan

Satu

Dua

Tiga

Sofia melompat dari tempatnya dan memergoki ketiga sejoli itu.

"Dorrr!!!!! Hayo ngapain!!"

Kejutkan sofia berhadapan dengan ketiganya, Sembari mengangkat jari telunjuk. Beberapa detik mereka berempat saling bertatapan.

Bukannya sedang melakukan hal terlarang, melainkan ketiganya sedang saling memijit punggung satu sama lain, dengan saling membelakangi. Miko membelakangi Vino, dan Vino membelakangi izky begitulah posisi mereka. Sampai ketiganya kaget dengan seseorang yang mengejutkan mereka, tapi ketiganya makin bertambah kaget dan takut, ketika melihat wajah seseorang itu yang berwarna putih dan retak-retak.

"HA...HA...HANTUUUU!!!" Teriak histeris ketiganya sambil saling berpelukan, dan menyembunyikan wajah masing-masing karena ketakutan.

Sofia yang merasa bingung mencoba melihat sekeliling, mencari sosok hantu yang ketiga sejoli itu teriakan. Alih-alih melihat hantu, sofia malah menyadari, sosok hantu yang ketiga pria itu maksud adalah dirinya. Sofia pun mencoba menenangkan ketiganya dengan mengatakan, dirinya adalah Sofia sahabatnya ivy bukannya hantu dan saat ini dia sedang memakai masker wajah. Mendengar pengakuan itu vino, izky dan Miko mulai memberanikan diri menoleh kedepan melihat sofia. Izky dari tempatnya menatap intens wajah gadis itu seolah mencari kebenaran, dan setelah beberapa detik barulah izky membenarkan kalau orang itu benarlah sofia.

"Ngapain sih sofia malam-malam begini ngagetin kita, untung aja gak copot nih jantung." izky mengomeli

"Iya nih Wajah kamu putih-putih lagi tu, nyeremin tau!" Tambah Miko.

Sofia hanya nyengir gak jelas, antara merasa bersalah atau malu karena anggapan buruknya ternyata salah. Vino mengatur nafas sembari menetralkan mimik wajahnya, dia
tidak Ingin terlihat penakut didepan gadis itu sepertinya, meskipun sudah terlanjur terlihat tadi.

"M-maaf ya kak sofia kirain tadi ada maling yang masuk kerumah ini makanya sofia kagetin aja, eh tau-taunya orang kakak udah pulang   maaf ya sofia gak ada maksud apa-apa kok serius!." Ngeles Sofia berbohong dengan ekspresi serius sembari membuat huruf V dengan cari telunjuk dan jari tengah.

"Iya gak apa-apa gak usah minta maaf gitu, kita ngerti kok niat sofia pasti ingin menjaga rumah ini kan, seharusnya kita yang minta maaf, gimana kalau ada maling beneran pasti bakal membahayakan diri kamu sendiri." Pungkas Miko.

ABNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang