Episode 44

111 14 0
                                    

Mirae menundukkan kepalanya sejak 10 menit yang lalu. Ini kali pertamanya Mirae menginjakkan kakinya di rumah seseorang yang tak pernah ia datangi sebelumnya. Tangannya terus menerus berkeringat ditambah jantungnya yang berdegup sangat kencang membuat nafasnya terasa berat.

"Hey, you okay?"

Mirae lagi-lagi menelan salivanya dan menunjukkan senyum palsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mirae lagi-lagi menelan salivanya dan menunjukkan senyum palsu.

"You remember this place?" tanya Jake.

Mirae menggeleng cepat.

"Okay then. Start from now you must remember this place because you can't leave from here once you entered," ujar Jake.

"Maksud kamu?" tanya Mirae dengan dahi mengernyit.

"Lo enggak lupa kata-kata gue waktu itu, kan? Lo cuma punya gue," jawab Jake. "Gue yang punya kuasa disini. No one can take you from me."

"Tapi Jay bisa, Jake," elak Mirae.

Jay menahan tawanya dengan cara menggembungkan pipinya, seolah mengejek gadis itu.

"Lo masih berharap sama dia?" tanya Jake.

"Lo udah nyuruh dia menjauh dari lo. Dia enggak akan kembali ke lo, Rae," sambung Jake.

"Aku tahu dia bakalan balik, Jake. Kamu belum selesai sama dia," balas Mirae kesal.

"Lo ingat perjanjian kita, kan?" tanya Jake sambil melahap buah stroberi di depannya.

Mirae dan Jake tengah berada di ruang makan rumah Jake. Mereka hanya berdua di rumah itu, karena Jake yang meminta agar seluruh asisten rumahnya meninggalkan mereka berdua. Mirae tidak bisa kabur dari sana karena orang tuanya sudah diancam dan penjagaan rumah Jake sangat ketat. Ditambah lagi kepolisian tidak ada yang berani pada keluarga Jake, seolah-olah memang kekuasaan keluarganya itu sangat kuat dan mendominasi.

"Apa iya lo tega lihat Jay terkapar gak berdaya karena gue?" tanya Jake.

"Jay enggak sebodoh kamu, Jake," ketus Mirae.

Jake melempar daun yang berada di puncak buah stroberi itu ke sembarang arah. Ia berdiri dari duduknya dengan kasar lalu duduk di meja makannya, di samping Mirae. Ia mengapit pipi Mirae dengan tangan kanannya secara kasar dan memaksa Mirae menatap kedua matanya.

"Jadi, lo bilang gue bodoh?" tanya Jake dingin.

"Aku enggak bilang, tapi kalau kamu merasa bagus deh," jawab Mirae.

"Lo berani sama gue?" Jake mengeratkan apitan tangannya.

"Me-memang kamu siapa sampai aku harus takut?" tanya Mirae menahan rasa sakit.

Jake melepaskan tangannya dari rahang Mirae.

"Silahkan aja lo dewa-dewakan Jay, dia enggak akan bisa lagi ngerebut lo dari gue," ujar Jake.

Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang