1
2
3
.
.
.Beby POV
Aku, masih berada di unit untuk mengurus musikal. Aku mengambil cuti sampai musikal baik baik saja.
Ya ampun! Semalaman aku menangis karna pertengkaran kami. Aku benar benar egois karna tidak memikirkan bagaimana nanon. Ya ampun beb! Kenapa kau begitu kejam padanya?.
Mataku masih sembab karna aku menangis semalaman. Sial! Nanon tidak tidur bersamaku dan memilih untuk menghindariku. Dia pergi lebih awal ketika aku belum terbangun.
Aku baru saja selesai menggantikan musikal pakaian. Dia banyak muntah sejak semalam. Kami sudah pergi ke klinik dan aku tidak tau apa yang terjadi padanya. Ya ampun!! Aku tidak tega melihat musikal seperti ini.
Bel pintu unit berbunyi, aku segera menghampirinya sambil menggendong musikal untuk membukanya. Oh itu Jennie mam datang hanya bersama Mauren.
"Hay beb" dia menyapaku dan aku menyuruhnya masuk. Aku perlu memaksakan senyumku padanya.
"Silahkan masuk mam" kataku dan mempersilahkan ya duduk.
Dia membawa beberapa paperbag ditangannya.
"Aku membawa beberapa bahan makanan untuk kalian" katanya dan dia pergi ke dapur.
"Ah mam.. sejujurnya kau tak perlu repot tentang ini" kataku dan dia tersenyum lebar.
"Tak masalah.." katanya.
Musikal mulai merengek dan terbatuk. "Oh ada apa dengannya?" Dia bertanya dan aku mengelap hidung musikal.
"Oh.. musikal demam sejak kemarin.. tapi saat ini demam nya sudah reda dan hanya batuk dan pileknya saja" kataku dan dia mengerutkan dahinya memeriksa musikal.
"Sudah pergi ke dokter?" Tanyanya dan aku mengangguk.
Dia memperhatikan wajahku dan ya ampun! Apa dia sudah bisa menebak aku?.
"Beb? Kenapa dengan mu? Kau habis menangis?" Tanyanya dan aku memaksakan senyumku.
"A-ah tidak mam.. aku... Hanya... Ya lelah saja" kataku berbohong.
"Lelah? Apa hanya kau yang mengurus musikal? Dimana nanon?" Katanya dan tidak. Dia hanya salah paham.
"Ah tidak! Bukan seperti itu... Nanon juga ikut membantuku mam" kataku dan dia tetap menatapku.
"Tidak. Kau pasti berbohong kan? Katakan padaku ada apa?" Katanya dan aku berusaha menjelaskan.
Dia menarikku untuk duduk di soffa. "Coba ceritakan padaku ada apa? Apa kalian bertengkar?" Katanya dan aku menunduk. Apa yang harus aku lakukan?.
"Eummm mam aku.."
"Beb.. katakan padaku.. ada apa? Apa anak itu membuat ulah lagi?" Katanya dan ya mungkin aku perlu bercerita?.
"Ah ya mam.. sebenarnya semalam kami bertengkar hebat.. ya.. aku yang salah.. aku bersikap egois padanya dan terlalu sibuk di luar" kataku dan aku mulai bercerita lebih rinci tentang masalahnya.
"Tapi tetap saja itu tidak baik.. dia berteriak padamu itu bukan sesuatu perbuatan yang dibenarkan" katanya tapi aku mengerti kenapa dia seperti itu.
"Tak apa mam.. aku mengerti kenapa dia seperti itu.. dia hanya kesal dan marah jadi wajar" kataku.
"Tidak ada perbuatan kasar yang dibenarkan beb.. biar aku bicara dengannya nanti" katanya dan oh ya ampun!.
"Tidak. Mam.. tidak apa apa.. aku baik baik saja" kataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
my parents from the star gen 3 (new journey)
Fanficsetelah melewati masa sulit di gen kedua... kini keluarga manoban kembali dengan kisah baru bersama ketiga anak mereka... nanon Kim manoban yang kini bertumbuh semakin dewasa menjadi remaja kampus... menuruni bakat sang dada yang mempesona dan menar...