Warning ⚠️ terror threat,10k oneshot long narration, hars words, obsessed, mature activity, assassination plot,Talking about people with mental disorders, syindrome little space, Scene of wounding, kidnapping, Coercion, hurt/comfort, 18+++, Talking about murder, Disagreement, psychopatc, Background college, Many obstacles, FIKSI!!
Enjoy
Tap tap tap
Terdengar suara langkah kaki semakin lama sengaja di percepat.
Ia memutar tubuh menghadap belakang, sunyi dan gelapnya jalanan kian membuat tubuhnya meremang.
Ia kembali melanjutkan berjalan walau sudah merasa ada yang sengaja mengikuti.Ia membuang nafas kasar, sebenarnya dirinya sudah terbiasa di awasi, di teror hingga di buntuti nyaris setiap hari.
Pria dengan setelan serba hitam selalu berdiri menjulang di ujung gang, memandanginya dari jauh, tak lama kemudian mengikuti deru langkah kakinya mengejar, lalu ia akan berlari, mempercepat langkahnya panik sambil sesekali menoleh ke belakang mencari sosok itu namun ternyata sudah hilang bersama hembusan dingin angin malamIa menarik nafas panjang lega, jujur, ini menegangkan, bekerja paruh waktu setiap pulang nyaris tengah malam berjalan menyusuri gelapnya kota sendirian.
Andai waktu dapat di putar kembali, ia rindu menjadi bocah empat tahun. Pasti lebih menyenangkan ketimbang ia yang berumur dua puluh empat tahun.
Waktu kecil ia tidak tau apa-apa, begitu polos nan tidak mengerti sama sekali masalah orang dewasa, ia bebas hanya tahu bermain dan belajar membaca saja, ia begitu merindukan moment itu, dimana tak ada lagi beban hanya bersenang-senang semata saja.
"Seokjin! Kau baru pulang?"
tanya seorang pemuda mendekati menggunakan sepeda motor retro w175.
"Eh yoongi! Iya nih hehe"
"Ini udah jam sebelas malem loh.. naik! Gue anter lo pulang"
"Gak papa?"
"Gak apa seokjin! Ayo cepet"
Setelah itu, ia berjalan riang menaiki sepeda duduk di belakang sang pria.
"Udah?"
"Udah gi.. btw makasih ya?"
"Sama sama.. lo emang tiap hari pulang jam segini?"
"Iyaa.. mini market baru ganti sift jam sepuluh tadi"
"Lo pulang musti jalan kaki? Sendirian?"
"Yahh iyaa Yoon"
"Mending tiap hari gue antar jemput"
"Gak ah gii.. gue gak enak sama lo"
"Seokjin!! Gue kasian sama lo tiap hari pulang tengah malem sendirian lagi, untung lo gak kenapa-napa"
"Syukur deh gue selalu selamat nyampe rumah"
"Kebetulan gue juga baru balik dari studio jam segini, besok lo chat aja jangan sungkan, ntar bareng gue pulangnya.. ketimbang sendirian ya kan?"
"Hehe.. makasih ya gii"
"Sama sama jin.. pegangan gue mau ngebut" tukasnya mempererat kedua tangan seokjin melingkar perutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
flakes
Storie breviKumpulan crumb, drabble, oneshoot namjin Ide yang tercecer di kepala •́ ‿ ,•̀ genre mature, tag selengkapnya ada di dalam cerita. setiap chapter mengandung adegan 18+, mohon bijak memilih bacaan. Enjoy •‿•