3

18 3 0
                                    

Happy Reading

***

Hari ini Risa dengan semangat berangkat ke sekolah. Mengingat besok ia akan tanding, jadi hari ini ia akan berlatih dan tidak melakukan pembelajaran untuk peserta lomba. Sekolah memang setiap tahunnya akan mengikutsertakan para siswa untuk mengikuti lomba. Selain untuk menjaga silaturahmi, tentu sekolah ingin memberikan kesempatan para siswa dalam mengasah skill mereka.

Risa sudah siap di tribun lapangan sekolah. Ia sudah siap menggunakan kaos dilapisi dengan baju basketnya. Tak lupa ia menggunakan sepatu basket yang terlihat cool. Semasa hidupnya dulu Risa menyukai olahraga basket jadi dia cukup mengetahui teknik dalam olahraga ini.

"Hai." Sapa pria berseragam basket.

"Lo. Ngapain kesini?" Tanya Risa sambil mengikat tambutnya.

"Ya kan aku juga peserta lomba. Kamu lupa, aku anak basket juga bareng Rayn."

"Bisa gak sih rambut kamu gak usah dikuncir?" Tanyanya lagi.

Risa menoleh ke arah Zayn sambil mengangkat alisnya.

"Aku gak suka leher putih kamu dilihat para pria."

"Gak usah lebay. Kalo gak diiket yang ada nyusahin gue nanti pas main." Zayn mendengus saat mendengar jawaban Risa.

Dari kejauhan seseorang memanggil Clarice.

"CLARICE! AYO MULAI!" Teriak sang pelatih dari bawah lapangan. Risa pun bangun dari duduknya lalu melangkah ke lapangan. Namun, lengan Risa ditahan oleh Zayn.

"Semangat ya! Nanti ke kantin bareng aku." Risa membalas dengan sebuah anggukan.

Risa pun berlari dan Zayn mulai menatap punggung Clarice yang sudah menjauh sambil tersenyum.

"Okay, hari ini kalian sudah terkumpul di lapangan ini. Mengingat besok kalian sudah tanding. Bapak harap hari ini kita latihan semaksimal mungkin. Dan ingat, jangan terlalu diforsir karena takut di hari h kalian malah drop. Sekarang kalian boleh mulai." Ujar pembina basket.

Semua siswa yang ikut lomba sedang berlatih untuk mempersiapkan perlombaan besok. Risa melihat dari sisi lapangan sebelah yang mana diisi oleh siswa pria termasuk Zayn dan Rayn. Yap, mereka juga mengikuti perlombaan. Kedua pria tersebut dapat dibilang sangat cool dengan menggunakan seragam basket dengan tubuh atletisnya.

Setelah beberapa jam mereka berlatih akhirnya mereka diperbolehkan untuk beristirahat. Risa duduk sambil mengelap wajahnya dengan handuk. Dan melihat dari kejauhan seorang gadis menghampiri Rayn sambil memberikan minuman. Ia menangkap wajah Rayn begitu senang ketika gadis itu memberikan sebuah perhatian seperti mengelap keringat cowok itu.

"Apa banget si." Ujar Risa yang malas melihat adegan memuakkan. Ia pun bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah kantin. Tanpa disadari seseorang berjalan berbarengan disebelahnya.

"Ke kantin ko nggak ngajak ngajak sih." Ujar pria itu sambil menenteng handuk putih.

"Astaga, Zayn!!" Ucap Risa dengan terkejut saat mendengar suara bass milik Zayn.

"Iya sorry gak akan ngagetin lagi. Tapi kamu juga sih engga ngajak-ngajak kalo mau ke kantin."

"Zayn, please. Lo engga lagi amnesia kan?"

"Amit-amit. Ya engga dong sayang. Ini masih sehat walafiat."

"Yaudah, lo kan bisa ke kantin sendiri. Dan gue mau ke kantin sendiri."

"Kan tadi kamu udah janji mau ke kantin bareng."

"Huft, yaudah ayo ke kantin. Gue udah haus."

"Heem."

CLARICE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang