Setelah liburan bersama keluarganya gagal, kini Naruto masih saja sibuk dengan urusan kantornya bahkan dia sudah mengabari Hinata kalau ia tak akan pulang hari ini.
"oi Naruto, kau ini kenapa keras kepala sih? Sudah ku bilang biar aku dan Sai yang handle" ucap Shikamaru.
"diam lah Shikamaru, aku sedang sibuk" Naruto justru menyuruh Shikamaru untuk diam.
"huuftt... ya sudah lah terserah kau tapi jangan sampai kau menyesal di kemudian hari ya" Shikamaru memperingati Naruto lalu kembali ke ruangannya.
Naruto terus disibukkan dengan tugas-tugasnya sebagai Hokage terlebih setelah mendapat laporan kalau beberapa ninja Konoha sedang dalam masalah.
Hingga malam hari tiba, Naruto masih saja bergelut dengan tumpukan kertas yang tak tahu kapan berakhirnya.
'tok..tok..' bunyi pintu diketuk.
"masuklah, pintu tak dikunci" Naruto mempersilahkan orang dibalik pintu untuk masuk.
"Naruto-kun" ternyata orang itu adalah Hinata.
"Hinata?!" betapa terkejutnya Naruto setelah melihat istrinya datang "larut malam begini kenapa kau kesini? Anak-anak bagaimana?" tanya Naruto bertubi-tubi.
"anak-anak sudah tidur dari tadi, aku juga cuma sebentar, aku bawakan baju ganti dan makanan" jawab Hinata.
"tapi kan Hinata-.."
"aku akan langsung pulang kok, maaf ya tapi aku hanya takut kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu sampai lupa makan"
"huufftt.." Naruto menghela napas lalu memandang sang istri dengan tatapan sendu "kali ini ku maafkan, tapi lain kali kalau ingin memberikan sesuatu padaku telephone saja biar ku suruh seseorang untuk mengambilnya di rumah selain itu, aku juga minta maaf soal-.."
"tidak usah dibahas, aku mengerti, jujur sih aku kecewa juga tapi aku paham kok kalau desa lebih membutuhkanmu"
"sekali lagi maaf ya sayang" ucap Naruto lalu memeluk Hinata dengan erat "sampaikan juga permohonan maaf ku pda anak-anak" lanjutnya.
"mereka pasti akan mengerti, jangan khawatir" Hinata menepuk-nepuk dengan pelan punggung Naruto.
"kalau begitu aku pamit pulang ya.." Hinata berpamitan.
"eh tunggu, aku akan memanggil Konohamaru dulu untuk menemanimu"
"tidak usah, aku bisa sendirian"
"tidak boleh"
Hinata hanya pasrah dan akhirnya Naruto memerintahkan Konohamaru untuk mengantar Hinata pulang.
"kalau begitu aku pamit ya" ucap Hinata lalu tiba-tiba "cup" Hinata mencium bibir Naruto dengan singkat dan berhasil membuat Naruto terkejut karena tidak biasanya Hinata yang melakukannya duluan.
"eh?"
"hehe.. semangat kerjanya, Naruto-kun" Hinata akhirnya meninggalkan ruangan Hokage.
"Hinata kau curang-dattebayo, melakukannya saat aku tidak bisa pulang" ucap Naruto cemberut setelah ditinggalkan Hinata.
Saat di perjalanan Konohamaru mencoba untuk membuka obrolan dengan Hinata agar tak merasa canggung.
"kak Hinata?"
"hm?"
"kak Hinata tidak marah dengan kak Naruto?"
"tidak, memangnya kenapa?"
"soalnya ku dengar liburan kalian batal kan karena kak Naruto sibuk bekerja"
"haha.. itu benar tapi aku tidak mungkin marah hanya karena itu, lagipula saat ini Naruto-kun bukan hanya milikku tapi milik desa" bijak Hinata.
"kak Hinata baik sekali-kore" jawab Konohamaru "bagaimana dengan Boruto? Dia pasti sangat kecewa?" lanjutnya.
"ya.. begitulah, aku takutnya nanti Boruto akan membenci ayahnya"
"ku rasa aku paham perasaan Boruto" Konohamaru tertunduk seolah mengingat masa lalunya.
"hm?"
"entah kenapa aku merasa Boruto mirip seperti diriku dulu, aku rasa Boruto hanya ingin diperhatikan oleh ayahnya" ucap Konohamaru.
"aku juga berpikir begitu, dari kecil Boruto sudah di didik dengan tegas oleh Naruto-kun, ditambah lagi dia pernah merasa kalau perhatian ayah hanya untuk Himawari, jadi wajar jika dia sangat ingin mendapatkan pengakuan Naruto-kun" jawab Hinata.
"sifat tsunderenya memang sudah kelihatan dari kecil hahahaha.." jawab Konohamaru "tapi kak, aku tidak ingin dia berakhir dengan penyesalan suatu hari nanti"
"maksudnya?"
"dahulu aku selalu berbuat onar hanya untuk mendapat perhatian dari kakek bahkan aku sangat tidak suka jika selalu disebut 'cucu hokage' padahal aku punya nama sendiri, tapi.. setelah kakek meninggal aku merasa semua tingkah konyol ku dulu sangat tidak berguna dan bodoh" penjelasan Konohamaru.
Hinata hanya menyimak.
"saat ini Boruto bertingkah demikian karena dia masih belum paham mengenai beratnya tugas seorang Hokage ditambah lagi diumur Boruto yang sekarang sudah memasuki masa-masa dimana anak lagi nakal-nakalnya terlebih anak laki-laki, jadi aku akan membantu sebisaku"
"terimakasih Konohamaru, kau baik sekali"
"kakak tidak usah berterimakasih, sebagai calon gurunya kelak, wajar jika aku begini hehehe"
"hahaha.. iya-iya"
NEXT PART
Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan karena author penulis amatiran.
Jangan lupa vote dan komen ya! Terimakasih, sampai jumpa di part selanjutnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT KECIL ✔
FantasyFANFICTION (Uzumaki Naruto & Uzumaki Hinata) Disclamer: Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto Pair: Naruto, Hinata, All character of Boruto: Naruto Next Generation In the village of Konoha . Cerita ini menceritakan tentang kehidupan Naruto dan Hinata set...