⚠️Bahasa agak kasar!***
Jeffery mengurut tulang hidungnya sendiri saat lagi-lagi harus menghadapi salah seorang mahasiswanya yang super merepotkan. Entah apa yang selalu dilakukan oleh gadis itu sampai-sampai jarang masuk ke kelasnya. Sekalipun ia masuk, kerjaannya cuma tidur dan dandan saja.
Nilai-nilai gadis itu banyak yang kosong, membuatnya bingung harus berbuat apa. Ingin membantu tapi dia samasekali tidak pernah masuk kelas, tidak pernah bertanya, presentasi pun ogah-ogahan. Sydney. Dia persis seperti biang kerok untuk dirinya sendiri.
Seperti saat ini, ia sudah dipertengahan jalan menjelaskan, namun Sydney baru saja masuk kedalam kelasnya. Bahkan gadis itu sama sekali tidak merasa bersalah saat masuk kedalam kelas, belum lagi penampilan gadis itu yang super terbuka. Sebenarnya dia itu mahasiswa atau perempuan pemandu lagu?
"Sydney!" seru Jeffery mengintrupsi gadis itu yang mulanya ingin duduk.
Sydney menoleh, tersenyum tanpa dosa lalu mengibaskan rambutnya kebelakang sebab menghalangi wajahnya, "saya.. duduk ya pak?"
Namun Jeffery tidak juga menanggapi, laki-laki itu langsung membereskan semua dokumen diatas meja lalu menatap para mahasiswanya yang tengah duduk dengen tegang ditempat mereka masing-masing. Jeffery memang dikenal sebagai dosen yang super dingin dan ribet, bodoh saja Sydney yang terlalu sering membuat masalah dengan dosen bernama Jeffery itu.
Jeffery benar-benar tidak main-main kala ia akan memberikan nilai E pada mahasiswanya yang bermasalah. Setidaknya begitulah kata anak-anak yang sudah diajar oleh Jeffrey, namun Sydney? Teman-temannya sudah lelah dengan kelakuan gadis itu.
"Kelas pagi ini kita cukupkan sampai di sini. Untuk tugas-tugas tolong langsung dikirimkan lewat email saya, dan hasil presntasi hari ini juga kirimkan lewat email."
"Baik pak."
"Kalian boleh keluar," semua mahasiswa langsung berdiri, "kecuali Sydney."
Padahal Sydney sudah akan meninggalkan ruangan bersama teman-temannya yang lain. Namun karena suara bariton laki-laki itu, dia jadi kembali terdiam.
"Kenapa pak? Kok saya nggak boleh keluar juga?" tanya Sydney pada dosennya setelah teman-temannya keluar dari sana.
"Ikut keruangan saya, sekarang."
"Eh- tapi pak!?"
Jeffery tidak menjawab saat gadis itu protes panjang lebar, hingga pada akhirnya Sydney hanya mengekori Jeffery dari belakang. Pundaknya lemas saat itu juga, apalagi saat mereka sudah masuk kedalam ruangan Jeffery.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanfictionORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children