Ayara side;
Ayara putri, gadis cantik itu sedang duduk dibalkon kamar nya. Memang sudah kebiasaan nya, jika sudah selesai belajar ia pasti menyempatkan waktu untuk duduk di tempat itu terlebih pada saat malam hari. Dengan di temani suara orang tua nya yang selalu saja bertengkar, atau bahkan suara barang jatoh dan pecah.Jika kalian bertanya 'Bukan kah sebagai seorang anak ia harus melerai orang tua nya?', sebenarnya sudah sangat sering ayara melerai orang tua nya. Tapi tidak bisa mereka malah melampiaskan amarahnya pada ayara bahkan sampai menyakiti nya, ia jera dan trauma akan hal itu.
Ting
Notif itu datang dari salah satu kakak tingkat nya di sekolah, kak dinda.
Kak dinda😻
Yaraaaa
Km gantiin aku di nsc bisa yaa? Pliss.Ayara
Nsc apa kak?
Lomba gitu?Kak dinda😻
Iya lomba gituu, nanti lomba nya pake tim kok kamu setim sama kakak-kakaknya yang lain yaa!
Nsc itu lomba science yang dia ada kan sama neo university untuk sma sederajatAyara
NEO UNIVERSITY? BENERAN?Kak dinda😻
Iya ale ale nutri syar'iAyara
Oke deh aku cobaa
Berarti aku di bidang mtk yaa?Kak dinda😻
Iya lah kan gantiin aku, aku bidang mtkAyara
Teman setim ku siapa aja nanti?Kak dinda😻
Irene sama haechan raaAyara
O-oke
Nah mereka bidang biologi dan fisika kan?Kak dinda😻
Iyaaa, latihannya mulai besok soalnya lombanya minggu depan, tapi tadi irene bilang sama aku dia ga bisa ikut latihan besok, jadi besok latihan kamu sama haechanAyara
Oke dech, maaciw kaks dinda koe😘Kak dinda😻
Mulai deh jametnya, iya sama sama ayaa
Makasi juga udah mau gantiin aku.Ayara
Apasih yang g buat kamu kak😘Kak dinda😻
Alay loe pantes jomblo hedeh...Ayara
Yaudah sie kakHuhhh...
Suara helaan nafas itu pun keluar dari mulut gadis itu, bukannya apa tapi dia satu tim sama kakak kelas. Untuk kak irene ia tidak masalah tapi disini masalah nya ada di kak haechan, kak haechan itu kalau kata ayara "pinter pinter kek hantu" karna sifatnya itu sangat mengerikan.
Ya untuk kegantengan nya ia akui bahwa kak haechan itu kegantengan nya di atas rata rata, tapi kalau sifat nya..... ga dulu. Ia terlalu dingin dan tidak ramah akan lingkungan apalagi perempuan, Ya tapi disini 'mungkin' tidak begitu menjadi masalah bagi ayara. Interaksi mereka hanya sebatas di lomba ini saja kok sehabis lomba ini haechan juga sibuk untuk mempersiapkan kelulusannya.
Kruk kruk krukk...
Suara itu berasal dari perut kecil nya, karna situasi di luar sudah aman ia langsung keluar kamar dan menuju dapur untuk melihat ada masakan apa saja yang telah di siap kan oleh bibi nya.
"Eh neng ayara, ni bibi ada bikin daging lada hitam sama cah kangkung. Sini bibi ambilin nasi nya" ucap bibi sambil mengambil piring dan menyiap kan nasi bagi anak majikannya itu. Ayara makan dengan di temani bibi nya, sambil berbincang bincang ringan.
"Makasi bi makanan nya ayara langsung ke atas ya" ucap ayara sambil mengambil tisu dan mengelap bekas saus lada hitam di bibir pink nya. Setelah mendapatkan asupan makanan dan merasa kenyang ayara pun bergegas naik ke atas menuju kamar nya kembali.
Ayara duduk di tepi kasur nya, lalu mengambil boneka kesayangan nya yang bernama kiko.
"Kiko, hari ini hari yang melelahkan ya? Tapi aku gapapa kok aku sekarang udah ga se lemah dulu, aku udah ga ketakutan lagi kalau mama sama papa kelahi. Kan aku ada kamu jadi aku ga ketakutan lagi" ucap ayara sambil memeluk boneka nya itu dengan sayang. Tidak lama kemudian ia mulai merasakan mata nya mulai berat, perlahan ia pun masuk ke dunia mimpi.
Haechan side;
"Chan ayo makan dulu" ucap sang kakak pada haechan yang masih sibuk belajar di kamarnya. Di keluarga haechan makan malam bersama adalah salah satu cara mereka agar bisa berkumpul, karna papa mama haechan akan sibuk bekerja pada siang hari dan kakak nya yang kuliah pagi sampai sore.
Padahal keluarga lee ini sangat terkenal akan keramahannya, tapi tidak berlaku pada lee haechan. Entah menurun dari siapa, ia sekarang menjadi sangat cuek dan dingin terhadap apapun. Yang ia pedulikan hanya lah keluarga, teman-teman dan fisika nya.
Ia sangat terobsesi dengan fisika, katanya 'kalau fisika itu cewe dah gw nikahin dari dulu'. Untuk kebanyakan orang fisika itu mata pelajaran yang sangat mengerikan dan menyeramkan, tapi untuk haechan pelajaran fisika itu bagai kan bermain di taman bermain.
"Gimana chan di sekolah? Ada masalah?" Ucap papa nya haechan.
"Ga ada kok pa lancar lancar aja" balas haechan.
"Gw denger lo jadi tim perwakilan sekolah buat lomba nsc, bener chan?" Tanya kakak haechan, kak yeri namanya.
"Iya kak, gw bidan-"
"Gausah di perjelas, fisika kan lo?"
"Hmmm yaa"
"Makan yang banyak yaa, abis itu pada tidur besok sekolah" ucap mama lee kepada dua anak nya.
Keluarga haechan sangat harmonis, saling menyayangi. Hampir tidak pernah haechan melihat kedua orang tua nya itu bertengkar, haechan sangat bersyukur memiliki keluarga yang lengkap dan harmonis. Karna percuma kan kalau punya orang tua lengkap, tapi tidak harmonis?.
Huhhhh....
Sesudah makan haechan kembali ke kamar nya, menghela nafas sembari menyusun kembali buku buku tebal yang berserakan di meja belajar nya. Setelah membereskan meja belajarnya, ia pun langsung berbaring di kasur nya yang lumayan luas.
Haechan sering bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, apakah dia benar-benar mencintai nabila? Sedangkan nabila sendiri mencintai salah satu sahabatnya, lee jeno.
Ia tidak ingin merusak persahabatan nya hanya karna seorang wanita, tapi disisi lain ia juga tidak bisa melupakan perasaan nya terhadap gadis berkacamata itu. Bergelut dengan pikiran sendiri membuat nya lelah, tidak perlu waktu lama mata dengan bulu mata lentik itu pun terlelap.
-
-
-
-
-
-HUWAAAAAAA CERITA PERTAMA AKUU, sebelum nya maaf banget kalau banyak kurang nyaa karna ini cerita pertama aku hehe. Untuk kritik dan saran bisa dm ig aku yang ada di bio yaa, dan vote komen juseyoooo!!! Makasi semua nya yang udah vote komen dukung terus cerita ku ini yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
1÷0=love
Fanfiction1÷0=love Haechan wattpad by 0908_page !! Disclaimers !! •100% fiction, jangan bawa cerita kehidupan nyata oke? •ignore typo(s). •harsh words !! •maaf karna ini cerita pertama ku, jadi belum terlalu berpengalaman hehe •dukung terus cerita ini denga...