Aulia yang asik mendengarkan lagu dari eaprhonenya seketika tersenyum lebar melihat Aira yang tahu-tahu duduk di sampingnya. Aira meletakan tasnya kemudian duduk bersidekap menatap sahabatnya itu serius.
"Apa?" tanya Aulia kemudian atensinya teralih oleh Ryano berjalan dengan wajah masam, disusul Angga yang diam berjalan di belakang Ryano.
Pemandangan tak biasa itu membuat Aulia mengernyit, setahunya Angga tipikal pemuda jahil tapi hari ini pemuda itu tampak berbeda, seakan melakukan kesalahan fatak membuatnya diam, dan ditambah wajah Ryano yang tampak dingin.
"Li!"
"Ha?" Aulia menoleh kepada Aira yang hari ini juga tampak aneh, gadis itu menatapnya cemberut.
"Jawab pertanyaan gue!"
"Apa? Matematika? Rumus Aljabar kemarin?" tanya Aulia agak menghela nafas."Bukan!"
"Ya terus?"
"Lo ada apa sama Bang Mark?"Aulia kontan diam dan Aira makin menatapnya tajam menunding.
"Belum lama ini gue lihat lo sewot amat sama Bang Mark, kok tadi pagi lo gandengan tangan sama Bang Mark?" tanya Aira buat Aulia mengatupkan bibirnya.
"Can you explain, what happened between you and him?" tanya Aira menuntut buat Aulia mengerjap pelan dengan polosnya.
"Keciduk nih ceritanya gue?" balas Aulia yang seketika hampir ditampol Aira.
"Ceritain cepat!"
"Oke oke! Kalem mba!" Aulia meringis kecil mengangkat tangannya melihat Aira mode no kalem kaya biasanya, kemudian mendekatkan diri senyaman mungkin untuk bercerita.
"Kemarin pas di Apartemen Tante gue, gue jumpa dia di lift..."
"Terus?"
"Gue belum siap ngomong Anying!" Gemas Aulia ingin menampol jidat Aira yang tanpa sadar membuat Ryano yang baru duduk menoleh, walau mendesis karna Angga masih heboh mengurusuhinnya.
"Oke! Lanjut!" Aira bersidekap.
"Terus gue awalnya cuek dong! Ngapain juga gue nanggepi dia, dianya sih kalem aja yah seperti biasa, karna mustahil dia kaya monyet liar lompat-lompat gak jelas kaya Ryano sama Angga. Cuma! Pas gue keluar bentar dari apart mau ke supermarket di lantai 1, gue ketemu orang aneh jelek banget kaya Pak Harbi! Intinya aneh banget, mesum gitu dan tepat saat itu juga Mark muncul bak pahlawan buat gue disaat orang aneh ini mau ganggu gue!"
"Terus? Kok bisa jadian?""Belum siap gue ngomong Aira!" kesal Aulia dengan suara meninggi buat Aira nyengir.
"Yaudah gue jadi jalan berdua sama dia naik lift, apparently he live in the same floor with my aunt! And guess what!" Aulia mulai tersenyum. "Gue gak tahu tiba-tiba gue merasa aman aja gitu sama dia hanya se-simple itu, And he ask me when we still on the lift."
"Apa?"
"Do you have a boyfriend, he asked me about it! And I said, No!"
"Kok kesannya dia kek buaya sih!"
"Diam dulu elah, lo gak tahu dia! Dia itu emang buaya, cuman gak buaya amat!"
"Gimana tuh?"
"Lebih Buaya si Ryano!" balas Aulia ngegas buat Aira mengernyit.
"Ryano? Dia dekat sama Bang Mark? Kok lo tahu?" tanya Aira agak gimana mendengarnya.
"Udah, nanti aja gue ceritain itu! sekarang lo penasaran engga gimana ceritanya gue jadian sama Mark?" Balas Aulia agak berdehem kecil.
"Oke! Lanjut!"
"And then he asked me, can you be my girlfriend?-"
"Anjir? Seriusan lo?!" Aira memekik kaget dengan mata melotot.
"Hm, no lie!" Aulia mengangguk membenarkan. "Terus gue kaget dong, Cuma berusaha cool and classy. Ya kali gue langsung melting gak jelas, masih tinggi harga diri gue, and I'm not stupid girl! Gue tanya lah sama dia, Are you seriously? Do you love me? Gue tanyalah gitu!"
"Lo sama dia di lift ngomong gak pake bahasa indo ya?" tanya Aira polos, tahu teman sebelahnya rada bule tapi produk lokal asli.
"Hm, kebiasaan! Lagian dia juga bule kok," jawab Aulia cuek. "Terus dia jawab 'Gue udah suka sama lo dari lama, lo nya aja gak sadar!' jawab dia kalem buat gue melotot jadinya anjir!"Aira spontan melebarkan mata kemudian mencicit kecil mendadak malu sekaligus mupeng mendengarnya.
"Gila! Jadi selama ini?!--- Anjir! Ftv amat! Lo terima enggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Is Still Just?
Novela Juvenil"Kenapa cewek-cewek suka cowok Bad boy?" Tanya Aira menatap cowok di sampingnya yang sudah babak belur berkelahi dengan anak sekolah depan. "Karna cowok Bad Boy itu ganteng!" jawab Ryan cepat buat Aira menggeleng tidak setuju. "Kalau cowoknya penyak...