Aksara Mahesa mahasiswa semester 7 yang sedang pusing-pusingnya menyusun draft skripsi dan berlarian mengejar jadwal sempro dibuat bingung oleh kelakuan sang kekasih pagi ini. Bagaimana tidak, setelah bangun tidur dia mengecek Hp dan banyak panggilan tak terjawab dari nomor Lamia Pradikta, sedangkan saat dihubungi kembali nomornya tida aktif, padahal semalam mereka masih baik-baik saja berbincang di telefon. Aksa memutar otak bagaimana caranya ia menemukan Lamia pagi ini dilain sisi dia ada bimbingan bersama dosen pembimbingnya jam 06.00 tepat.
"La, kamu dimana sih?"
Aksa kembali mencoba menghubungi kontak lamia namun hasinya nihil. Ia berjalan lesu sambil menjinjing laptop ditangan sepanjang koridor fakultas MIPA. Tak lama setelahnya ia bertemu dengan Naina teman sekelas lamia.
"Ina, berhenti bentar dong"
"eh Aksa, ada apa Sa? Tumben gak sama Lamia?"
"nah itu yang mau aku tanyain, dari pagi hp lamia gak aktif, Na. aku khawatir tapi gak bisa nyusulin ke kosannya soalnya jam 6 banget ada bimbingan sama prof. Hardi"
Mendengar penuturan dari aksa ina tampak berpikir, "eh iya sa, kayaknya semalem lamia ada chat di grup deh katanya lagi capek"
Mendengar itu, sontak kepala aksa semakin dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran buruk. Lamia capek? karena apa? Padahal semalam ditelefon lamia masih baik-baik saja, atau hanya mencoba bersikap baik-baik saja? Mengapa Lamia tidak mengatakan apapun padanya?
"yaudah makasih ya Na, setelah dari prof. Hardi aku coba susul ke kosannya. Duluan ya, Na."
"oke, Sa. Semoga semuanya baik baik aja."
"semoga, Na".
-------------------------0o0------------------------
Tok tok tok..
"La.. Lamia.."
"La, kamu di dalem kan?"
Tok tok tok..
"Lamia, aku beneran takut nih. Bukain pintunya dong, La"
Tiba tiba bahu Aksa ditepuk pelan dari belakang oleh seseorang, setelah ditengok ternyata Pak Bambang satpam kos lamia.
"Mas Aksa cari mbak Lamia ya?"
"Eh, Pak Bambang. Iya pak dari tadi saya panggil-panggil gak nyaut Lamianya."
"Anu, Mas. Mbak Lamianya lagi gaada di dalem, tengah malem tadi dibawa kerumah sakit. Soalnya pingsan."
"Hah?? Gimana pak? Kok bisa lamia pingsan? Duh pak.. dirumah sakit mana dia sekarang?"
Mendengar penjelasan Pak Bambang, rasanya jantung Aksa seperti berhenti sejenak. Bagaimana bisa dia tidak tahu bahwa lamia pingsan dan dibawan ke rumah sakit sejak semalam. Se.ma.lam. dan Aksa seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa.
"sabar mas, mending sekarang mas kesana ya, poliklinik kampus"
"iya pak, saya langsung kesana aja deh. Makasi ya, Pak."
"iya, Mas. hati-hati."
Setibanya di poliklinik kampus, aksa menuju resepsionis dan menanyakan kamar rawat atas nama Lamia Pradikta. Ternyata benar, lamia dibawa ke sini sejak semalam dan masih berada di UGD. Setelah mengucapkan terima kasih ke resepsionis Aksa segera berlari kesana.
Setibanya di UGD, Aksa langsung membuka pintunya dan menemukan lamia sedang tidur diatas bangsal dengan ekspresi seperti orang menahan sakit.
Lamia yang masih belum menyadari kehadiran Aksa masih menutup mata dengan lengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Sections
RomanceAksara si paling tertata hidupnya mencoba peruntungan untuk sekali lagi menata, merapikan hidup orang lain. Lamia Pradipta, si yang paling suka hidup santai. Akankah proses yang dilalui mereka akan tergambar sebagai musim semi atau malah sebagai mus...