~8~

141K 18.2K 550
                                    


~Pengen gue culik~

~Selamat Membaca~


Pembelajaran hari ini terasa sangat cepat dan aktif. Semua mata pelajaran di kelas Zora tidak ada yang kosong. Walaupun cukup melelahkan tapi Zora menyukainya, bahkan sangat menikmatinya.

   Bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Kini Zora melangkah dengan semangat menuju ruangan club dance. Yah, dia akan mengikuti audisi penerimaan anggota baru di club dance. Ini merupakan impiannya sejak dulu dan sekarang dia sangat bersemangat. Dia sudah berlatih dengan sungguh-sungguh dan berharap bisa lolos.

-----

"Kok gue ngerasa kalian keliatan lesu yah hari ini."

   Rendra memperhatikan Reza dan Bara. Mereka sedang berjalan beriringan menuju tempat parkir.

   Ginan menyenggol bahu Rendra, "hari ini Zora juga nggak buat masalah, biasanya tuh anak selalu ada disekitar kita sekarang."

   Rendra mengangguk, "gue ngerasa Zora benaran berubah deh. Gue dengar gosip dari mulut ciwi-ciwi di kelas tadi tuh katanya Zora aktif banget di kelas dan tiba-tiba tuh anak pintar ngejawab soal."

"Palingan tuh aktingnya nggak bertahan lama dan pasti berulah lagi, gue masih nggak percaya sih."

"Ck, lo tuh gimana sih Nan. Seharusnya kita tuh dukung si Zora. Karena dia mau berubah menjadi lebih baik lagi dan nggak berbuat jahat lagi." Tutur Rendra seolah menasehati dengan mengayunkan tangannya ke depan.

"Basi lo, sekarang lo dukung terus lu pepet." Ginan menyenggol bahu Rendra lagi. Sedangkan Rendra hanya menyengir tidak jelas.

"Tau aja lo, tapi sumpah yah Zora tuh gue liat tadi pagi kok makin cuuantik yah." Rendra menggeleng-gelengkan kepalanya.

"BISA DIAM NGGAK LO BERDUA!!"

   Rendra yang ingin melanjutkan perkataannya tertahan begitu saja. Karena terkejut dengan teriakan Reza. Mereka berhenti melangkah dan menatap Reza yang memegang kepalanya frustasi.

"Aargh, Sialan!"

   Reza pergi begitu saja, kepalanya terasa penuh dengan nama Zora. Apalagi kedua temannya itu terus menyebut nama Zora, Zora dan Zora. Entah apa yang terjadi dengan dirinya sejak kejadian melihat penampilan Zora semalam.

"Lah, Bos nggak jadi pulang?" Teriak Rendra.

"Dia mau nunggu Ginar. Ceweknya lagi diruang musik." Jawab Bara yang sejak tadi hanya diam.

   Rendra dan Ginan hanya mengangguk paham, "lo juga belum mau pulang?" Ginan menatap Bara.

"Kalian duluan aja, gue ada urusan." Bara ikut pergi begitu saja tapi tidak searah dengan Reza. Sedangkan Rendra dan Ginan saling menatap bingung.

-----

"Dia Claazora kan?"

   Semua anggota club dance kini tengah berkumpul. Semuanya serentak melirik salah satu peserta yang ikut daftar untuk penerimaan anggota baru.

   Claazora atau dikenal dengan sebutan Zora, kini tengah fokus mengisi formulir yang diberikan. Ia duduk disalah satu kursi peserta yang hanya berjumlah lima orang dengan dirinya. Tapi dia hanya duduk sendiri disitu, empat orang lainnya berdiri dipojok takut untuk duduk bersama dengan seseorang yang terkenal suka membully. Jangan lupakan julukannya si Demon Queen yang menggambarkan betapa jahatnya seorang Zora.

"Kenapa dia tiba-tiba mau gabung sama kita?" Bisik Liana salah satu anggota club dance.

"Jujur sih gue takut sama dia, ntar kalau nggak diterima mungkin aja dia bakal marah terus mengamuk di sini." Gadis bernama Lilis ikut berbicara.

Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang