FRI

16 0 0
                                    

Awal pertemuan ku dengan FRI disaat kami sama-sama maba (mahasiswa baru) kebetulan kami satu fakultas sekaligus satu jurusan.

♡~♡

Pagi yang cerah dengan udara yang segar menunjukkan pukul 07.00 WIB. Dengan cuaca yang begitu cerah membuat hari-hariku ceria pertanda bahwa akan ada hal baik yang akan terjadi. Aku tidak sabar bertemu dengan teman yang akan sekelas denganku. Apakah ada yang tampan seperti Sasuke? Seleraku masih sama seperti saat masih SMA. Ya, aku sangat menyukai Uchiha Sasuke, salah satu karakter fiksi yang berasal dari Anime Naruto. Ia menjadi tipeku dalam memilih pacar nanti hihi. Mustahil.

Menikmati sanubari pagi yang jarang sekali aku lakukan sambil menunggu temanku menjemput untuk berangkat bersama. Ida, dia adalah teman ku sejak SD-SMP kami satu sekolah kemudian, kami bertemu kembali saat kuliah. Dia lebih tinggi dariku dibanding saat dia SD menjadi siswa yang paling kecil dengan suara nyaring. Kami berangkat menggunakan sepeda motor milik Ida. Sudah lama sekali rasanya tidak keluar rumah saat pagi. Rasanya menenangkan dengan hembusan angin yang sejuk.

Saat sampai didalam kelas aku melihat seorang cowok dengan baju batik tanpa menggunakan almet dengan rambutnya pendek rapi serta kacamata yang digunakannya. Dia duduk dibelakang sekali sehingga, aku selalu menoleh kebelakang untuk menatapnya sesekali. Pandanganku tidak pernah absen untuk menatapnya kebelakang sampai leherku terasa pegal sekali menengok kebelakang. Untungnya tidak ada yang menyadari gelagatku yang aneh ini. Sungguh dia tampan sekali layaknya pria dewasa yang terlihat pintar dan cerdas. Dua kata saat menatapnya "aku menyukainya".

Inilah yang aku tunggu yaitu sesi perkenalan, aku menunggu gilirannya untuk memperkenalkan dirinya karena aku sangat ingin tahu namanya, hobinya, serta tempat tinggal dan sekolah lamanya. Aku ingin tahu semua tentangnya teriakku dalam benak yang seakan ingin kuucap dengan lantang.

Kini giliranku mengenalkan diri, dengan semangat aku bangun dari tempatku lalu berdiri dengan suaraku yang cempreng seperti dubber anime loli "nama saya Victoria Quinn, saya berasal dari SMAN 27 Jakarta" sambil melihat kebelakang untuk memastikan apakah dia melihatku atau tidak. And yes!!!! He's looking at me betapa senangnya aku sehingga senyumku lebar sekali seperti ditampar duit satu milyar. Lalu, aku duduk kembali, banyak sekali yang berbisik bahwa suaraku ini seperti anak kecil dan diimut-imutin biar lucu padahal memang itu suaraku dan aku tidak peduli apa tanggapan mereka tentangku yang hanya kupedulikan adalah dia. Ya! Dia orang yang kutunggu untuk memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Faiq Rafandra Ibad, berasal dari SMAN 31 Jakarta" ucap seorang yang sudah kucuri pandangannya.
Akhirnya aku mengetahui namanya. Dengan bersusah payah aku menahan senyum lebarku agar tidak terlihat oleh orang lain. Aku takut orang lain mengetahui kalau aku tertarik dengannya. Namanya bagus sesuai dengan artinya Rafandra yaitu tampan dan jantan. Aku hanya tahu artinya rafandra saja.

Saat istirahat tiba aku menatapnya lagi kulihat dia tidak pergi keluar kecuali sholat karena aku mengikutinya dari belakang. Dia hanya keluar untuk sholat karena dapat makan dari kampus sehingga tidak pergi keluar untuk jajan. Apakah dia menyadari kalau aku mengikutinya dari belakang? Aku rasa tidak karena aku juga pergi bersama temanku yang lain Ida, Adzkiya (dia adalah temanku sejak SMA hubungan kami sedikit renggang karena dia bermusuhan dengan teman sebangkuku, Flora. Akupun tidak tahu permasalahan mereka karena aku orang yang sangat cuek dengan lingkungan sekitar maka aku tidak mau tahu dan tidak mau ikut campur. Karena permasalahan mereka aku dan Adzkiya menjadi sedikit canggung padahal dulu kami sangatlah dekat. Syukurlah sejak kami tahu satu kampus dan satu fakultas kami jadi dekat kembali). Sejak awal hingga akhir perkenalan kampus kami selalu bertiga.

Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB saatnya masuk materi yang diisi oleh alumni kampus yang sudah sukses untuk memotivasi kami para mahasiswa baru. Karena penuh dengan suara alumni yang sedang berbicara aku sedikit mengantuk sampai akhirnya mataku hanya 5 watt saja dan tertidurlah aku. Hal yang membuatku malu adalah disaat aku tidur, seorang yang hampir setengah jam berbicara didepan menegurku yang sedang tidur sehingga all eyes on me including him. Yes, Faiq, seseorang yang aku sukai. Betapa malunya aku serta emosi kian naik. Ingin sekali aku maki-maki karena membuat personal branding aku jelek. Huft, tidak apa aku akan membuat personal branding  menjadi baik dengan prestasi nantinya. Lihat saja, di SMA aku berhasil meraih berbagai macam juara. Aku akan meraihnya kembali di kampus ini. Aku rasa tidak sulit karena mahasiswa di kampus ini sangatlah dikit aku pasti bisa mengikuti berbagai lomba nantinya meskipun harus bersaing dengan banyak mahasiswa diseluruh Indonesia aku tidak takut karena aku yakin aku bisa. Tetapi, aku tidak yakin mendapatkan hati Faiq (╥﹏╥).

♡~♡

Itulah pertemuanku dengan Faiq. Seseorang yang telah aku sukai selama ini. Ingin sekali aku mengungkapkan perasaan ini namun, sadar akan diriku yang tidak sebanding dengannya apalagi dengan derjatku sebagai perempuan.

I Adore UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang