Malam itu bulan tersenyum malu menyaksikan kedua insan yang sedang dalam gairahnya. Tanpa suara, hanya tindakan tanpa skenario yang menuntun keduanya untuk saling melengkapi ataupun menimpali setiap tindakan dari masing-masing.
Saling menuntut dan meminta hal yang lebih dari pada ciuman panas yang mengairahkan.
Suara decapan masih terdengar disana, bibir Sang Istri bagai candu yang membuatnya ingin terus menyelami kenikmatannya. Bagai madu yang manis dan sangat bermanfaat untuk kelembapan bibir.
Sesaat setelah itu, Taehyung melepas pautannya. Membiarkan Sang Istri menghirup oksigen sebanyak yang ia bisa. Setelah cukup, ia menautkan pandangannya, menatap manik berbinar itu dengan perasaan yang semakin jelas ia mengerti.
Semoga tidak terlambat
Hanya dengan satu tarikan saja, dress berwarna tosca itu lolos dari tubuh indah Y/n. Membuat Y/n bisa merasakan langsung dinginnya angin maldives yang tentu tanpa permisi menyapa kulitnya. Dingin. Tapi tentu tidak terasa karena gejolak itu sudah menjadi selimut alami yang bahkan bisa membuat keduanya berkeringat sebentar lagi.
Gleg
Taehyung menelan ludahnya, menatap warna serasi yang tersaji di depan indra penglihatannya. Sungguh sangat menggoda, Warna merah muda sangat cocok di kulit putihnya.
"O-oppa"
Y/n mendongak, merasakan sensasi menyengat yang tertiba ia rasakan karena jemari panjang Sang Suami telah dalam mode bahaya. Menyusuri setiap inci tubuhnya mulai dari bagian perut sampai tengkuknya.
Astaga, Sentuhan Taehyung sangat lihai
"Warnanya sangat cocok untukmu"
Ucapan Taehyung sangat lirih, tapi Y/n dengan jelas mendengarnya. Pipinya seketika merona, pujian terkadang memang sangat penting di berikan pasangan untuk wanitanya. Ya... Wanita memang menyukai Pujian !! Termasuk Y/n, ia juga menyukainya.Deru nafas hangat Taehyung menyapa tengkuk Y/n, menambah kesan sensual di setiap gerakan yang coba ia ciptakan. Sedikit mempermainkan Istrinya memang, agar Y/n memohon padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CruCial
أدب الهواةCinta yang semula hangat Seketika berubah kelam dan gelap ketika Heels itu dengan cekatan membawa tubuhnya pergi dari pemandangan gamblang yang tesaji di balik pintu yang lupa terkunci *** CruCial