Solution

51 7 0
                                    

Doyoung berjalan menusuri waktu petang yang cukup indah. Dia ketika itu dalam perjalanan pulang ke apartmentnya.

Dia terpaksa berjalan ulang-alik ke sekolah setiap hari yang boleh dikatakan lumayan jauh jaraknya.

Ingin dirinya menaiki bas tapi memikirkan tambang yang harus dibayar membuatkan dia membuang hasrat itu sejauh-jauhnya. Tidak lupa juga akan pelawaan Mark untuk pulang bareng kerna rumah mereka sehala tapi sayangnya pelawaan Mark itu ditolak tapi berbeza dengan waktu pagi, Doyoung akan pergi bersama Mark dan pada sebelah petang mereka pulang berasingan.

Doyoung orang yang sangat berjimat. Dia bukan kedekut tetapi dia seorang yang berhati-hati. Duit yang disimpannya adalah untuk kegunaan jika berlaku sebarang kecemasan. Dengan keadaannya sekarang ini, dia perlu pintar untuk menggunakan uang.

Ayohlah, untuk membeli makanan ketika waktu istirahat aja dia enggak mampu. Ada hari dia hanya mengikat perut sepanjang waktu kuliah untuk menyimpan duit sakunya. Duitnya itu kemudian akan disimpan dalam tabungnya.

Duitnya mungkin enggak terlalu banyak seperti teman-temannya yang lain tapi itu udah cukup membuatkannya bersyukur. Setidaknya dia masih bisa belajar, masih bisa makan, diberikan kesihatan yang baik.

Tidak kurang juga pelawaan teman-temannya untuk membelikan makanam untuknya hampir setiap hari tapi Doyoung sering mengelak dengan mengatakan "aku udah kenyang. Lagian aku udah makan banyak kok waktu sarapan tadi pagi" padahal dia enggak menjamah walau apapun sejak pagi.

Tipu aja kalau dia enggak merasa susah dengan hidup begini. Makan hanya sekali sehari tapi apa yang membuatkan dia untuk terus bertahan adalah kata ii dari kedua orang tuanya.

"Doyoung ingat ya pesan mama sama papa ini. Doyoung kalau sedih, Doyoung minta tolong sama Tuhan ya. Doa banyak ii pada dia. Kamu mungkin merasa sedih dengan segala masalah kamu tapi inget masih ada yang lagi berat ujian hidupnya. Berusaha untuk bersyukur dengan segala yang kamu miliki kerna enggak semua orang hidupnya senang. Ada yang hanya makan makanan sisa dari tong sampah untuk meneruskan hidup tapi apa mereka mengeluh. Enggak, mereka ngak mengeluh malah mereka mensyukuri segala yang mereka ada. Jadi janji sama mama ya sayang. Kalau kamu udah berkerja, udah punya uang sendiri, gunakan uang kamu itu untuk bantu mereka diluar sana yang kesusahan kerna mungkin dalam sebahagian rezeki kamu ada rezeki orang lain"

"Ouhh iya, kalau mama sama papa udah enggak ada, kamu jangan lupa ya sama apa yang kami pesan pada kamu"

・ ・ ・ ・ ・

Doyoung sedang mengerjakan tugasannya di kamar. Pekerjaannya
terhenti apabila menyedari seseorang membuka pintu kamarnya.

"Kakak kenapa ke sini ? Apa ada yang kakak mau bicarain sama aku ?"
Tanya Doyoung

"Esok kakak mau kamu jumpa sama guru kamu. Katakan pada dia yang kamu mau berhenti kuliah"

"Tapi kenapa kak ?"

"Kakak enggak punya uang mau biayain uang kuliah kamu. Uang yang ada sekarang cuma cukup untuk kita makan. Untuk bayar apartment aja enggak cukup jadi kakak harus cari keluar bekerja"

Sang kakak berkata dengan suara yang datar. Nada suaranya kedengaran sangat dingin.

Bukannya dia tidak berusaha tapi dia sudah mencari pelbagai cara untuk mendapatkan uang. Hampir setiap hari dia ke pekan untuk mencari kerja namun nasib tidak pernah menyebelahinya. Tiada seorang pun yang menerimanya bekerja.

SEMESTA  ❥  Doyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang