"Vir, gue beneran minta maaf" seru Reza berjalan mengikuti Vira sejak pagi ia telah menunggu Vira di depan gerbang dan mengikuti langkahnya
"Minggir" sahut Vira mendorongnya, Reza sungguh menyesal atas kejadian kemarin dan ia berniat meminta maaf padanya hari ini karena kemarin tak sempat
"Gue beliin deh lipstik eh lip? Apaansih itu? Gue beliin yang baru. Lo suka yang mana? Gue temenin lo belinya"
"Vir, jawab dong. Lo kok nyuekin gue?"
"Gue janji deh gak bakalan gangguin lo lagi, asal lo maafin gue"
"Gue tau gue keterlaluan, tapi...."
"Gue gak suka aja, sama si Luga"
Tak ada sahutan apa-apa dari Vira yang hanya diam tak mengindahkan nya ia tetap melangkah menjauhinya, tapi Reza tak menyerah dan terus mengikutinya
"Lo beneran gak mau maafin gue?"
"Gue harus bilang maaf pake bahasa apa? Korea, Jepang, Brisbane, Arab, Swiss atau bahasa alien?"
"Kalau lo marah sama gue marah aja"
"Vira?! Gue lebih suka lo marah, dari pada lo diemin kek gini!" seru Reza mengencangkan suaranya membuat beberapa orang di koridor menoleh, Vira menghentikan langkahnya dan menatap Reza
"Gue, gak terima maaf dari lo"ucap gadis itu dan segera berjalan memasuki kelas tanpa mempedulikan Reza
"Woy! Vir!" seru Reza menghela nafas ia sedikit kesal pada dirinya sendiri.
"Weeee, berusaha mencari perhatian..." seru Alfin dengan nada ngasal.
"Meminta maaf pada putri jutek" sambung Aksal dan keduanya tertawa mengejek Reza yang menatap keduanya kesal
"Diem lo pada" seru Reza dan duduk di kursi membuat keduanya terdiam dan saling memandang
"Lagian lo kenapa sih? Sampe lempar lipthin nya Vira? Lo di tolak sama dia?" tanya Alfin.
"Atau lo ngancem dia, buat jadian sama lo?" tanya Aksal.
"Apaan sih? Gak ada ya!" jawab Reza sedikit kesal.
"Lah terus kenapa?" tanya Alfin heran.
"Gue..., Ngapain gue cerita sama kalian?!" tanya Reza.
"Hadeh dasar jones, cerita lah. Kali aja kita bisa bantu" ujar Aksal.
"Jadi, gimana ceritanya?" tanya Alfin penasaran.
"Cari tau aja sendiri, gue tau kali gue harus ngelakuin apa" jawab Reza.
"Hadeh, yaudah sih" sahut Aksal bodo amat.
"Di kasih bantuan malah gak mau, awas aja kalau lo berubah pikiran" tutur Alfin.
"Kan gue pernah bilang tembak aja Vira waktu treaking, lo malah ngeles gak suka sama dia" kata Aksal.
"Tau sendiri kan? Gimana rasanya dicuekin musuh? Apa ini benci jadi cinta?" tanya Alfin.
"Jiaah kayak sinetron" sahut Aksal.
"Sinetron azab" sambung Alfin.
"Bahahahahaha"
"Ketawa sampe mampus" sahut Reza sebal.
"Efek bucin emang ngeselin" ucap Aksal dan segera berlalu bersama Alfin menuju kantin meninggalkan Reza yang terdiam, perang pikiran serta perasaan sedang terjadi di dalam otak dan hatinya.
***
"Woy!" Seru seseorang membuat Rizal berhenti tepat saat satu langkah memasuki perpustakaan, ia kembali mundur dan menoleh ke kiri mendapati dua orang cowok menatapnya dan ketiganya saling melebarkan mata
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
General Fiction『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...