213. Keikhlasan

7.3K 99 37
                                    

Nurburgring Hospital
00.40

“Ahhh…!” Nadine pun kesakitan dan memegang pipinya, Ia menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ahhh…!” Nadine pun kesakitan dan memegang pipinya, Ia menangis.
 
Lucas yang terkejut dengan situasi ini, mencoba menenangkan Nadine dan Julia.
 
“Sudah… sudah… kamu keterlaluan… Julia… ini adikmu sendiri… dan kalian sedang ada musibah…”
 
Nadine pun berlari, pergi dari mereka, sambil menangis.
 
Lucas kecewa melihat situasi di antara mereka.
 
“Lihat… apa yang terjadi sekarang… siapa yang dewasa…? Siapa yang tidak bisa mengendalikan emosinya?” Ucap Lucas sambil menggelengkan kepalanya, lalu berlari mengejar Nadine.
 
Julia hendak mengejar mereka, namun dicegah Vero.
 
“Julia…”
 
“Vero… lepaskan aku…” Ucap Julia dengan mata berkaca-kaca.
 
“Julia… mamamu lebih penting sekarang… aku memahami emosimu, tapi Lucas benar… kendalikan emosimu…”
 
Julia pun memeluk Vero dan menangis.
 
“Hnnnn… hnn…”
 
“Sudah… sudah…”
 
“Apa yang kulakukan…? aku menampar adikku… aku baru pertama kali ini melakukannya… Vero… Hkksss... hksss... sepertinya aku terlalu emosi kali ini…” Ucap Julia dengan gemetar.
 

“Maafkan dia, dan hal yang sama, minta maaf padanya… tak perlu memelihara kebencian… silahkan saja meluapkannya sejenak, tapi jangan kamu pelihara kebencian itu…” Julia terdiam dan mengangguk, lalu melepas pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Maafkan dia, dan hal yang sama, minta maaf padanya… tak perlu memelihara kebencian… silahkan saja meluapkannya sejenak, tapi jangan kamu pelihara kebencian itu…”
 
Julia terdiam dan mengangguk, lalu melepas pelukannya.
 
 
-------------
 
“Hnnn… hnnn…”
 
Di sudut lain gedung, di dekat parkiran, Nadine pun menangis di pelukan Lucas.
 
“Aku benciii…!!! Aku benciii kakak…!!” Ucap Nadine histeris.
 
“Nadine… kendalikan emosimu… jangan seperti ini… kalian ini kakak beradik… jangan dikuasai emosi… sekarang mamamu sedang kritis… prioritaskan itu…”
 
“Hhnnn….hnn….”
 
“Aku… kesal… kakak tidak pernah ada… membantuku merawat mama… sampai terjadi hari ini… seolah dia yang paling berjasa atau peduli… hnnn…hnn…”
 
“Cup… cup… sudah.. sudah… jangan emosi… jangan membenci kakakmu… dia juga sayang pada mamamu kok… hanya mungkin ia terlalu sibuk atau ada prioritas lain…” Ucap Lucas sambil mengusap-usap kepala dan pundak Nadine yang memeluknya.
 
“Hnnn… hnn… dan... dan yang paling aku kesal, ia tidak menghargai bantuanmu sama sekali… kak… padahal kamu sudah banyak membantu kami…”
 

SEX and The City 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang