215. Halte

8.8K 98 116
                                    

7 tahun yang lalu.

LOUISE POV
 

Saat itu hujan cukup lebat dan aku berteduh di halte bis, menunggu bis terakhir yang tak kunjung datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu hujan cukup lebat dan aku berteduh di halte bis, menunggu bis terakhir yang tak kunjung datang. Ini sudah jam 8 malam dan sepertinya tidak ada tanda-tanda bis ini akan datang. Taxy pun sudah sulit dicari di suasana hujan seperti ini.
 

Mobilku hari ini tiba-tiba mogok dan aku terpaksa menggunakan bis untuk pergi bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobilku hari ini tiba-tiba mogok dan aku terpaksa menggunakan bis untuk pergi bekerja.           
 
Aku juga lupa membawa payung dan jaket tebal, hem ku pun basah saat aku berusaha menuju halte yang kecil ini.
 
Luar biasa dingin, dan aku kedinginan.
 
Di halte ini hanya ada aku dan seorang pria, ia juga berdiri dan menunggu bis. Sekilas aku melihat sosoknya, ia seperti pekerja biasa, tidak terlihat seperti preman atau semacamnya. Bajunya juga rapi dengan hem dan celana bahan.
 
Aku sedikit mendekat di tempat ia berdiri, siapa tahu lebih hangat.
 
“Anda lupa… membawa payung?” Ucapnya dengan terbata, seperti nya ia gugup.
 
Aku terkejut, ia menyapaku.

“Ah, iya… aku lupa, hari ini terpaksa naik bis, mobilku mogok.”
 
Aku lihat wajahnya, oh manis sekali, wajahnya imut dan sepertinya lebih muda dariku.
 
“Kamu bekerja di sekitar sini?” Tanyaku.
 
“Oh tidak… saya freelance, saya kebetulan ada pekerjaan di daerah sini dan sekalian mencari pekerjaan yang cocok… namun sepertinya saya tidak beruntung, jadi saya menunggu saja di halte hingga malam.”
 
“Oh… sudah terlalu dingin dan gelap… anda tidak ditunggu keluarga?” Ucapku.
 
“Saya masih single. Dan tinggal di apartment di daerah barat, jadi tidak masalah.”
 
“Namaku Louise.” Ucapku sambil menyodorkan tanganku yang dingin karena hujan.
 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEX and The City 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang