🔞KARMA is REAL

CHAPTER.71

Title  : KARMA is REAL ●NC🔞
Cast  : Jeon Jungkook ~ Erika Lee
Genre: Drama || Romance || Konflik || Sad

#Wattpad @Dewi_Kim96

✓CHAPTER_71

✓Link previous: https://www.facebook.com/groups/204914080349809/permalink/1105081896999685/?app=fbl

.

.

.

                        📚Happy Reading📚
_______________________________________________

Seokjin terlihat memijati pelipisnya berkali-kali. Tatapan itu sepenuhnya kosong.

Rasa pening yang menderanya, benar-benar membuat Seokjin begitu malas meski sekadar hanya untuk beranjak dari ranjang yang di tempatinya.

Hampir tiga puluh menit berlalu, namun Seokjin masih setia di atas sana, di buntal selimut tebal sebatas dada.

Entah siapa yang sudah mengantarnya pulang ke mansion semalam, karena tidak mungkin juga kalau dia pulang sendiri dalam keadaan mabuk.

Dia ingat, kalau semalam dia memilih pergi ke club, setelah menghadiri acara pernikahan Erika dan Jungkook yang di helat begitu mewah di salah satu hotel bintang lima.

Rasa sakit hatinya lah yang membuat Seokjin memilih untuk melampiaskan semuanya dengan minum-minum sampai kehilangan kesadaran.

Sekalipun dia berusaha untuk ikhlas dan mencoba untuk menerima kenyataan, nyatanya semua itu tidak semudah yang ia bayangkan.

Apalagi saat dia dengan kedua matanya sendiri, melihat Erika begitu bahagia di atas pelaminan bersama Jungkook.

Padahal jelas-jelas Jungkook pernah menghianatinya. Tapi seakan wanita itu tidak memperlihatkan bekas luka di hatinya sama sekali.

Sebesar itu lah Erika mencintai Jungkook?

Sebenarnya apa yang di miliki oleh Jungkook, sehingga Erika lebih memilih kembali pada pria itu, ketimbang menerima lamaran darinya.

Kurang apa Seokjin di mata Erika?!

Jujur saja, Seokjin kecewa saat mendengar keputusan Erika.

Air matanya luruh.

"Maafkan aku, oppa. Oppa tidak perlu menungguku. Oppa pantas untuk mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku. Aku bukan wanita baik-baik, kita berdua tidak sepadan." Meskipun Erika mengatakannya dengan nada lirih, namun mampu menusuk relung hati Seokjin.

"Hei, apa yang barusan kamu katakan, Ri. Kamu adalah sebaik-baiknya wanita yang pernah ku temui. Aku siap menerimamu apa adanya, tidak peduli seperti apa kelam nya masa lalumu. Kita bisa memulainya dengan lembaran baru." Seokjin berusaha meyakinkan.

Di tariknya pelan tangan Erika, demi agar bisa ia genggam dengan erat.

Tiba-tiba kepala Erika membawa gelengan pelan. Seokjin menatap nanar.

Genggaman tangan itu justru beralih menjadi Erika yang menggenggam telapak tangan besar Seokjin.

"Maafkan aku, oppa ... Selama di hatiku masih di tempati oleh seseorang, maka orang lain tidak akan bisa menempatinya kecuali dia akan terluka pada akhirnya." Erika bersuara parau.

Seketika Seokjin mengusap wajahnya kasar, saat sekelebatan pertemuannya dengan Erika di Gwangju beberapa minggu yang lalu melintasi pikirannya.

"Kenapa kamu harus melakukan semua ini padaku, Ri?" gumam Seokjin lirih. Menyeka sudut matanya yang berair.