Happy Reading💜
.
.
.
.Tak lama pesanan pun datang.
"Silahkan nona" ucap pelayan yang mengantarkan pesanan Zoa, kemudian berlalu setelah mendapat ucapan terimakasih dari Zoa dan El.El yang melihat makanan pun berbinar, baru kali ini dalam hidupnya dia menikmati makanan seenak ini, senyumnya yang manis pun tak pernah luntur.
Zoa memberikan satu cup Ice cream untuk El dan diterima baik oleh sang empu."Wah..enak, El baru tau kalo ada makanan seenak inii.." antusias El. Zoa yang mendegarpun tersenyum iba.
"Ohya? Kalau begitu habiskanlah" ucap Zoa
"Heumm" El mengangguk lucu.
Setelah menghabiskan Ice cream, El melihat Sandwich yang ada di depan Zoa kemudian..
"Hem.. tante.. itu namanya apa?" Tanya El pelan menunjuk Sandwich yang blm tersentuh oleh Zoa sedikitpun, karena dari tadi Zoa hanya meminum Ice Coffee nya saja. (El basa basi dulu ye ges yee)
"Ini Sandwich" jawab Zoa singkat, El hanya ber oh ria, namun pandangannya tak lepas dari sandwich itu. El masih lapar gais Wkwk
Zoa yang peka pun langsung memberikan sandwich itu kepada El, diterima baik oleh El, dan langsung malahapnya.
"Eumm..enwaakk.." kata El dengan mulut yang penuh dan pipi yang menggembung, Zoa yang melihatpun terkekeh dan mengusap bibir El yang cemong.
....
"Tantee..Udah, ini gamau El udh kenyang" El sambil menyodorkan sandwich yang tinggal setengah.
Zoa pun menerima dan langsung memakan sandwich itu. Apakah Zoa jijik? Biasanya sih iya. Namun entah mengapa dia mau memakan bekas El."Tante ga jijik? Itukan bekas El?" Tanya El yang melihat Zoa sedang melahap sandwich sisa El.
"Mengapa harus jijik? Tidak boleh membuang-buang makanan, mubazir " ucap Zoa, padahal selama ini dia tidak pernah memakan bekas orang, bahkan bekas adiknya sekalipun.
"Iyaa benar, kata ibu El juga begitu" jawab El sendu, teringat dengan ibunya.
"Ohya siapa namamu adik kecil?" Zoa baru sadar bahwa dia belum tahu nama anak itu, yang ia tahu namanya hanya El, krn dari tadi El selalu menyebutnya.
"Emm..nama El adalah Elzio Diratama" El dengan senyum manisnya.
"Baik El, dimana rumahmu? Biar ku antar kau pulang" lanjut Zoa dengan tawarannya, namun bukannya menjawab El malah menunduk.
"Hei, dimana rumahmu El? Tanya Zoa lagi
"El ngga punya rumah tante, El diusir sama ayah, ayah selalu bilang kalau El anak pembawa sial. Jadi Ayah mengusir El dari rumah" jawab El menunduk mengingat perlakuan kasar ayahnya setiap melihat El.
"Dengar El, tidak ada yang namanya anak pembawa sial, justru dengan hadirnya seorang anak itu membawa berkah untuk sebuah keluarga, jadi jangan pernah katakan itu lagi, mengerti?" Jelas Zoa, dibalas anggukan oleh El"Terus ibu?" Tanya Zoa
"Ibu udah bobo selama-lamanya, tapi ibu bobonya di dalam tanah, kasian ibu" jawab El tak lupa dengan senyum terpaksanya, dapat Zoa lihat dalam manik anak itu terdapat kesedihan yang mendalam.
Entah bisikan dari mana, Zoa langsung membawa anak manis itu kedalam dekapannya, El tak menolak karena ia merasakan kenyamanan dan kehangatan yang selama ini ia butuhkan.
Gimana aneh ga si ceritanya?
Sorry kalo banyak typo ygy..
Makasi buat kalian yang udh mau buka cerita akuu..
Jgn lupa tinggalin comment sama vote yaa..
Luv u💜
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIO
General FictionElzio Diratama, seorang anak laki-laki yang manis berusia 10 tahun. Berbeda dengan anak-anak lain seumurannya, yang harusnya masih bermanja ria dengan orang tuanya dan yang seharusnya menerima kasih sayang dan kehangatan dari orang tua nya. Yang di...